Pages

Thursday, August 11, 2011

PEMASARAN TELUR DAN AYAM BURAS


Pemasaran ayam buras/kampung merupakan hal yang penting dan menarik dalam suatu usaha, harus dilakukan sesuai tuntutan dan kemajuan zaman serta memperhatikan kualitas.
Dalam pemasaran mempunyai dasar kata pasar yang tertentu melibatkan pasar. Istilah pemasaran sering juga disebut dengan tata niaga yang mengedepankan makan menata suatu perdagangan. Tetapi pemasaran itu sendiri secara lebih rinci dibatasi sebagai kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan telur ayam buras/kampung atau ayam buras/kampung hidup dari peternak ke konsumen. Dalam hal ini, ada kata membawa atau menyampaikan yang berarti melibatkan pihak lain, baik perorangan atau lembaga di jalur tersebut. Untuk tepatnya membawa hasil peternakan itu ketangan konsumen melibatkan banyak hal. Oleh sebab itulah masalah pemasaran menjadi begitu luas, menarik dan sangat penting dalam suatu usaha.Wajar bila dalam suatu lembaga bisnis terdapat bagian khusus pemasaran yang dipimpin oleh manager pemasaran. Di peternakan skala menengah dan besar juga demikian, tidak terkecuali peternakan kecil ada yang menangani pemasaran walaupun itu dilakukan individu.

Aktivitas pemasaran ini, dimulai semenjak telur atau ayam buras/kampung hidup siap dijual oleh peternak hingga tiba di tangan konsumen. Untuk hal ini, pemasaran melalui 3 ( tiga ) fungsi , yaitu : pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan. Tiga fungsi itu, dapat dilakukan oleh peternak atau lembaga pemasaran tunggal/individu atau distributor ( beberapa lembaga ) , missalnya seorang peternak yang mengolah telur sendiri, dibawa langsung ke rumah konsumen.
Pedagang pengumpul membeli telur dan ayam buras/kampung sedikit-sedikit dari peternak di pedesaan. Pedagang pengumpul itu berkeliling biasanya dengan sepeda motor sambil membawa keranjang telur dan keranjang ayam, mengunjungi dan membeli dari penduduk/peternak seekor atau duaekor untuk keperluan mendesak. Ayam buras/kampung yang dijual hidup-hidup dan langsung dibawa oleh pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul langsung menjualnya kepada pengecer di pasar tanpa melaksanakan tindakan pengolahan hasil. Hal ini dapat dipahami, sebab berdagang telur dan ayam buras hidup beresiko tinggi.

Kemajuan akibat keberhasilan pembangunan setelah 5 (lima) pelita membuat keadaan kembali. Konsumen suka memperhatikan kuualitas telur ayam buras/kampung yang semula dijual begitu saja tidak diperhatikan. Daya tarik yang semula diabaikan kini semakin menjadi tuntutan, kemasan yang indah dan keseragaman telur suka diperhatikan. Telur ayam buras/kampung harus diproses agar sesuai dengan selera konsumen yang kian hari kian banyak tuntutan.
Fungsi pemasaran ini, harus dilakukan sesuai tuntutan dan kemajuan zaman akibat keberhasilan pembangunan. Sudah saatnya pemasaran telur dan ayam buras/kampung melaui proses pengolahan agar lebih sesuai dengan selera konsumen akhir. Penjualan telur matang atau telur asin, kurang dapat pasar. Oleh karena itu, perlu strategi dikembangkan produk lain berups telur tetas dan atau anak ayam buras/kampung umur sehari.

Fungsi pemasaran dalam pengangkutan, yaitu : memindahkan telur dan ayam buras/kampung dari perternak ke tempat-tempat penjualan. Hal ini paling banyak menimbulkan masalah, transportasi tidak hanya mendukung kemulusan pemasaran produk-produk peternakan itu, disamping jalan pemasaran ayam buras/kampung yang bukan main panjangnya. Wajar bila harga yang dibayangkan konsumen akhirnya menjadi lebih tinggi.
Harga-harga untuk produk-produk peternakan tidak harus selalu murah, daya beli konsumen kini sudah berubah. Harga telur murah justru dicurigai bahwa telur tersebut hampir busuk, bila harga ayam buras/kampung murah dicurigai bahwa ayam buras tersebut sakit. Semua itu menunjukkan bahwa konsumen ini sudah memperhatikan kualitas dan menerima harga yang terpasang sesuai tingkat kualitas yang disandang produk tersebut.

Dalam hal ini, pemasaran produk-produk ayanm buras/kampung tidak ada masalah , baik telur maupun ayam buras yang banyak dijual dalam bentuk masakan direstoran, karena produk ayam buras/kampung yang baik mempunyai rasa yang enak dan banyak diminati/disenangi oleh konsumen yang membutuhkan baik dalam jumlah sedikit atau eceran maupun dalam jumlah banyak. Oleh krena itu, diharapkan peran penyuluh pertanian untuk memotivasi para peternak untuk budidaya/memelihara ayam buras/kampung yang baik.

Sumber : 1) brosur Teknik Budidaya Ayam Buras , Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian 2008; 2) Buku Pengelolaan Usaha Ayam Kampung , Dr, Ir, M, Rasaf, 1991; 3) http: //www.google.co.id/image?r/z=1TH4PAA-enID258&g=pasar%20ayam % 20 buras &um=1&ie=utf-8&source=og&ca=N&hl=id&tab=wi internasional.kompas.com (4/10 2010)
Penulis : Sri Hartati ( Pusat Pengembanngan Penyuluhan Pertanian )

No comments:

Post a Comment