- Pastikan kalo T yang ingin dibeli tidak cuma diam di tempat aja, disentuhpun cuma bergerak sedikit atau pelan sekali responnya – apalagi kalo sampe seluruh kaki2nya (ada 8 kaki lho) ketekuk ke dalem di bawah badannya itu bisa jadi T tersebut sedang sekarat ! Penyebabnya ? Bisa jadi cuma karena HAUS dan mengalami dehidrasi berat ! Perhatikan apakah perutnya mengecil / keriput dan perhatikan juga apakah ada tempat air minum di dalam kandangnya. Dengan kondisi cuaca tropis di Indonesia yang tingkat kelembabannya cukup tinggi (28 – 30 Celcius) maka tidak terlalu sulit buat miara tarantula. Mereka membutuhkan hawa yang cukup lembab untuk bertahan hidup, jadi jangan biarin kandangnya sampe kering / gersang dan jangan lupa kalo mereka juga masih tetap perlu air minum. Di alam liar, mereka dapet pasokan air dari cairan yang ada di dalam tubuh mangsanya, udara yang lembab, tetesan embun dan juga air hujan. Untuk mengakalinya guampang banget kok, tapi harus sering-sering dikerjakan biar T panjang umur .
- Cukup sediakan tutup bekas aqua botol dan sejenisnya (harus yang terbuat dari plastik agar tidak karatan) sebagai tempat air minum yang sekaligus juga dapat menciptakan efek lembab dalam kandang tersebut. Atau, gunakan teknik misting / moisting yaitu menyiram air secara perlahan ke subtrat supaya tetap basah (untuk jenis Terrestrial / burrowers) tapi tidak becek – seperti waktu meras parutan kelapa kalo mo bikin santan – atau disemprotkan langsung ke jaringnya (untuk jenis Arboreal / tree climbers) untuk menimbulkan efek “embun” buatan.
- Tanyain sekalian nama ilmiah / nama latin dari T tersebut biar kita gampang nyari Care Sheet di internet, karena setiap jenis mempunyai karakter dan cara hidup yang berbeda2 pula. Kalo bisa, tanyain juga jenis kelamin dari T tersebut apakah jantan atau betina. Betina rata2 memiliki umur dua kali lipat lebih panjang dari yang jantan (menurut gw pribadi – betina atau jantan – gak jadi masalah, karena semuanya tergantung dari cara kita merawat mereka.
Pages
▼
No comments:
Post a Comment