Milk Fever merupakan penyakit metabolisme
yang paling banyak ditemukan pada sapi perah yang baru saja melahirkan dan
terutama yang berproduksi tinggi. Penyakit ini ditandai dengan adanya penurunan
kadar kalsium di dalam darah, yang normalnya 9-12 mg/dl menjadi kurang dari 5
mg/dl. Sebanyak 90% kejadian ditemukan dalam 48 jam setelah proses kelahiran.
Jumlah kejadian penyakit akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur sapi
perah. Milk Fever biasanya ditemukan pada sapi perah yang telah beranak lebih
dari 3 kali. Kejadian penyakit 3-4 kali lebih tinggi pada sapi yang dilahirkan
dari induk yang pernah mengalami Milk Fever.
Ada beberapa teori yang diungkapkan untuk mengetahui penyebab terjadinya milk
fever antara lain:
· Adanya gangguan produksi vitamin D. Pengambilan pakan yang berlebihan dalam
mineral, kalsium dan fosfor akan mampu menurunkan produksi vitamin D.
· Hormon estrogen dan steroid kelenjar adrenal dapat menurunkan absorpsi
kalsium dari usus dan mobilisasi mineral tersebut dari tulang.
· Mobilisasi mineral Ca dan P ke dalam colostrum secara tiba-tiba pada saat
sapi menjelang melahirkan. Kadar kalsium turun dari normalnya 9-12 mg menjadi
3-7 mg dan kadar fosfor turun dari normalnya 5-6 mg/dl menjadi 1 mg/dl.
· Teori defisiensi hormon paratiroid
· Merupakan efek dari hormon tirokalsitonin. Hormon tirokalsitonin mampu
mengatur mukosa sel-sel usus dalam menyerap dan mengatur kadar Ca dalam darah.
Hormon ini terbiasa mengatur penyerapan kalsium dalam jumlah kecil saja.
· Adanya gangguan absorbsi Ca dan ketersediaan mineral tersebut dalam darah. 1.
Pada sapi yang mengalami penurunan nafsu makan maka jumlah kalsium yang diserap
juga berkurang. 2. Absorbsi kalsium yang rendah mungkin disebabkan oleh PH yang
tinggi, kadar lemak pakan yang tinggi dan kemampuan yang rendah dalam menyerap
Ca pada usus sapi tua. 3. Rendahnya kemampuan sapi tua untuk memobilisasi Ca
dari tulang.
Faktor predisposisi yang berperan dalm kejadian Milk Fever antara lain:
· Produksi air susu. Biasanya peningkatan produksi air susu akan meningkatkan
metabolisme Ca dan meningkatkan Ca ke colostrum. Bila pemasukan tidak seimbang
maka kemungkinan besar akan terjadi Milk Fever.
· Umur sapi. Penyerapan Ca pada sapi-sapi tua mengalami penurunan.
· Kemauan makan sapi. Pada saat menjelang melahirkan, 8-16 jam atau lebih,
kebanyakan sapi mengalami penurunan nafsu makan. Turunnya nafsu makan akan
menyebabkan turunnya ketersediaan kalsium yang siap diserap.
· Ransum pakan. Pakan sapi perah yang terdiri dari hijauan dan konsentrat yang
seimbang adalah Ca:P = 1:1.
Pengobatan dilakukan dengan cara menyuntikkan garan kalsium. Sediaan kalsium
yang dipakai antara lain:
· Larutan kalsium khlorida 10% disuntikkan secara intra vena, pemberian yang
terlalu banyak atau terlalu cepat dapat mengakibatkan heart block.
· Larutan kalsium boroglukonat 20-30% sebanyak 1:1 terhadap berat badan
disuntikkan secara intra vena jugularis atau vena mammaria selama 10-15 menit.
· Campuran berbagai sediaan kalsium seperti Calphon Forte, Calfosal atau
Calcitad-50.
No comments:
Post a Comment