Tindakan perawatan terhadap kuda secara garis besar diupayakan dalam rangka pencegahan terhadap penyakit. Pencegahan penyakit dapat dengan cara melakukan program vaksinasi, menjaga kebersihan kuda, kandang dan lingkungan kandang serta peralatan kandang, padang penggembalaan dan pakan kuda. Temperatur kandang dijaga dengan cara menyediakan vetilasi kandang yang cukup, pemberian kipas angin dan AC bila diperlukan sewaktu-waktu. Temperatur kandang yang baik adalah temperatur yang memiliki variasi yang kecil terhadap temperatur di luar kandang (Medivet, 2001). Berikut ini merupakan tindakan perawatan yang dapat diupayakan.
Pakan
Sebagaimana layaknya manusia, agar menjadi unggulan, kuda perlu gizi dan perawatan yang baik. Selain rumput lokal, pakan utamanya ialah sejenis rumput Australia, juga horse pellets yang berupa jagung, gandum-ganduman (oats, barley), dan bunga matahari yang harus diimpor (Christantiowati, 2003). Bagaimanapun juga sempurnanya kondisi kuda, perlu pemberian pakan yang benar, pelatihan, dan program kebugaran untuk mengenali kemampuan atletiknya secara menyeluruh (Pilliner, 1993). Pakan merupakan salah satu faktor kritis yang menentukan penampilan dari seekor kuda (Pilliner,1985). Bagian dari sistem pencernaan adalah untuk merubah nutrisi menjadi produk akhir yang dapat diserap melalui dinding sel usus, kemudian ikut aliran darah dan digunakan oleh tubuh. Dalam pemeliharaan kuda atlit hendaklah sang pemilik mampu mencocokan keperluan nutrisi dan kandungan makanan yang tersedia dari pakan yang diberikan terhadap orientasi jenis olahraga berkuda yang akan dilaksanakan selama dalam pelatihan. Pemberian pakan yang benar dan seimbang pada kuda diperlukan untuk kesehatan secara keseluruhan, mempertahankan temperatur tubuh, mengganti jaringan-jaringan tubuh yang rusak, membangun dan mempertahankan kondisi tubuh dan untuk persediaan energi dalam rangka pergerakannya. Jika seekor kuda bekerja dengan prestasi yang sangat memuaskan maka harus diberikan asupan pakan yang menghasilkan protein dengan tinggi energi, dan jumlah pakan yang diterima hendaklah menunjang aktivitasnya berkaitan dengan jumlah energi yang dikeluarkan (Robert, 1985).
§ Rumput dan Konsentrat
Pada kuda pekerja, jenis makanan yang sesuai adalah hay atau rumput. Hay atau rumput adalah makanan yang paling banyak dikonsumsi dimana hijauan pada kuda diperlukan sebanyak 68% (Susetyo, 1969), dan selalu dimakan dengan lambat, jadi tidak terlalu menyesakkan lambung. Kecuali pada kuda yang baru pertama kali dilepaskan di padang rumput yang lebat, mereka cenderung makan secara cepat dan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan untuk konsentrat, oat adalah pakan konsentrat yang memberikan keseimbangan terbaik bagi kuda, akan tetapi bila diberi terlalu banyak akan mengganggu keseimbangan alami dari sistem pencernaan dan dapat menyebabkan digesti akut atau kolik. Dalam sekali makan kuda dapat mencerna 1.3 – 1.8 kg konsentrat seperti tepung gandum/oat yang dicampur sedikit sekam /bran atau dedak/chaff. Namun jika hanya digunakan salah satu jenis saja dapat diberikan lebih banyak yaitu sampai 2.7 kg karena bahan tersebut memenuhi kandungan serat yang tinggi dan umunya dimakan lebih lambat. Beberapa zat-zat yang harus terkandungan dalam makanan yang diberikan pada kuda dalam jumlah yang seimbang antara lain yaitu, Karbohidrat, Lemak, Protein, Air, Vitamin, dan Mineral. Adapun penjelasan secara singkat dari masing-masing kandungan zat tersebut dapat dilihat pada berkas lampiran 1.
Pemberian pakan dalam teorinya merupakan alokasi pemilihan bahan makanan yang cukup menyediakan keperluan nutrisi harian dari seekor kuda khusus (Pilliner, 1993). Pemberian pakan sendiri dapat dikalkulasikan dengan mudah dengan mengikuti beberapa aturan sederhana dan menghubungkan tabel yang diberikanterhadap kandungan nilai gizi dari bahan makanan yang tersedia. Ada dua alasan utama berkaitan dengan pemberian pakan pada kuda, pertama-tama untuk menjaga mereka agar tetap hidup, dan yang kedua agar mereka dapat melakukan tugas-tugas yang kita inginkan dari mereka. Dalam istilah ilmu pengetahuan ini dikenal dengan ‘maintenance’ dan ‘production’. Berikut merupakan klasifikasi dalam pemberian pakan pada kuda berdasarkan jenis aktivitas yang sedang dijalankan.
§ Maintenance
Pemberian pakan pada kuda untuk maintenance adalah memberikan kuda tersebut cukup makanan untuk tetap mempertahankan keadaan hewan saat itu (Pilliner, 1993). Ini berarti menyediakan energi untuk otot dan usus, jantung dan paru-paru agar proses-proses penting metabolisme dapat terus berjalan, energi untuk merumput, untuk mempertahankan temperatur suhu tubuh dan mengganti sel-sel tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan baik.
Keperluan maintenance biasanya dapat dipenuhi hanya dengan pemberian forage saja. Faktor utama yang menentukan berapa besar energi yang diperlukan untuk maintenance adalah tergantung dengan berat tubuh hewan tersebut, kuda-kuda yang lebih besar akan perlu lebih banyak makanan untuk tetap hidup.
§ Produksi
Produksi dapat dibagi dalam enam bentuk yang berbeda: pertumbuhan, kebuntingan, menyusui, penggemukan, kerja dan pemulihan (penyembuhan dari sakit dan luka). Pada pembahasan ini akan lebih ditekankan pada kuda kerja, yang mana akan diamati kedalam berbagai macam kategori tergantung pada umur dan kemampuan kuda dan penunggang.
Energi ekstra dan protein yang diperlukan oleh kuda untuk kerja biasanya tersedia pada konsentrat. Kuda-kuda kompetisi tidak akan mampu untuk menyuling cukup energi atau protein dari ransum forage untuk melakukan kerja dengan tanpa penurunan kondisi.
Energi yang berisi bahan makanan diukur dalam megajoule.jadi kandungan energi dari oat dituliskan 14 MJ of DE/kg, ini berarti bahwa dalam setiap kilogramnya mengandung 14 megajoule dari energi tercerna. Megajoule adalah penghitungan kalori yang kita lakukan untuk menghitung kalori yang dibutuhkan oleh kuda. Sedangkan protein diukur dengan presentase, contoh: oat mengandung 11% protein kasar, masing-masing oat tiap kilogramnya mengandung 110 gram serat kasar.
§ Aturan Pemberian Pakan
Ada tiga aturan dasar yang teramat penting dalam pemberian pakan kuda menurut Medivet (2000), yaitu memberi makan dalam jumlah yang sedikit tetapi sering. Sekalipun pakan yang diberikan adalah pakan dengan kualitas gizi serta mempunyai nilai palatabilitas yang baik namun jika terus menerus diberikan dalam jumlah yang banyak maka pada akhirnya kuda pun akan berhenti atau cenderung untuk tidak menghabiskan makanannya karena bosan. Pemberian pakan pada kuda sebaikya sedikit dibawah kebutuhan normal selera makannya agar kuda selalu bersemangat untuk makan pada pemberian konsentrat berikutnya dan selalu menghabiskan hay yang diberikan sebelumnya pada saat akan dilakukan penambahan lagi. Aturan pemberian pakan yang kedua yaitu, jangan segera memperkerjakan kuda secara keras sehabis makan. Alasan fiskal untuk aturan ini adalah ketika kuda telah selesai diberi makan konsentrat, lambung dan perutnya akan tampak lebih besar dari pada sebelumnya. Artinya makanan tersebut telah mengisi ruangan perut, mengembungkan perut, tidak hanya pada sisi sebelah luar dan sisi samping saja, tetapi juga bagian depan di atas diafragma dan menekan paru-paru ini menyebabkan kuda kesulitan untuk bernafas sebagaimana mestinya. Sedangkan bekerja keras disaat perutnya masih menggelembung akan menyebabkan stress dan pernafasan yang dipaksakan, dan aturan yang terakhir adalah, sediakan air bersih yang banyak. Sebelum makan, biasanya kuda akan minum, terutama pada kuda-kuda yang baru selesai bekerja. Di sela-sela makan kuda biasanya akan minum. Pemberian minum beberapa saat sebelum bekerja keras seperti pacuan dan cross country akan memperlambat gerakan kuda. Di saat panas, kuda akan minum lebih banyak dari biasanya. Dan pada cuaca yang dingin, sebaiknya air dihangatkan terlebih dahulu. Kuda adalah hewan yang pemilih dalam hal minum. Kuda tidak menyukai air yang telah terkontaminasi dengan kotoran, atau air dari ember yang berlumpur. Yang paling baik adalah menyediakan air yang segar dan asli atau air tipe privalen yang terklorinasi yang biasanya terdapat di kota-kota besar. Selain itu air hujan yang ditampung dapat juga digunakan.
No comments:
Post a Comment