Pages

Thursday, August 11, 2011

UPAYA PENANGAN PENYAKIT AYAM BURAS


Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam budidaya/pemeliharaan ayam buras harus memperhatian kesehatan ternaknya yang dapat mempengaruh produksinya.
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam budidaya ayam buras . Ayam buras yang kondisinya lemah akan mudah sekali terserang penyakit baik yang menular maupun yang tidak menular. Budidaya ayam buras harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan ternaknya (ayam buras/kampung). 
Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang optimal dalam budidaya ayam buras harus memperhatian kesehatan ternaknya khusus mengenai gejala/tanda-tanda suatu penyakit, penyebab, pengendalian dan pencegahannya. Pada umumnya penyakit ternak dapat disebabkan oleh mikroba (bakteri, virus dan protozoa), parasit (eksternal maupun internal), jamur atau karena gangguan/kelainan metabolisme (termasuk di dalamnya karena defisiensi nutrisi ataupun kena racun).
 
 
Secara umum kita bisa membedakan antara ayam sehat dan ayam sakit. Ciri-ciri ayam sehat , yaitu : kondisi tampilan secara umum terlihat hidup dan lincah, bobot badan normal baik, pertumbuhannya normal, mata hidup berbinar, kloaka/dubur besar dan lembut serta lembab memerah, kulit lembut dan segar, jengger merah. Sedangkan ciri-ciri ayam yang sakit, yaitu : kondisi terlihat redup dan bergerak lamban serta diam saja, bobot badan ringan, pertumbuhan lamban bahkan kuntet, mata redup, kloaka/dubur mengkerut agak mengeras dan pucat, kulit keriput dan kering, jengger pucat. 
Penyakit yang sering menyerang ayam buras , antara lain : NCD ( New Casttle Disease) yang biasa dikenal ND atau Tetelo, Kolera, Coccidiosis ( berak darah), Snot (pilek ayam), Pullorum (berak kapur). Contoh penyakit yang sering menyerang ayam buras dan pencegahannya, antara lain:
 
 
1. Penyakit NCD (New Casttle Disease) atau Tetelo juga dikenal sebagai penyakit ND dan penyakit ini tidak dapat diobati, dengan tanda-tanda penyakit sebagai berikut : ayam malas tidak mau makan; kepala selalu dimasukkan ke bawah dalam keadaan patah leher berputar; hidung, paruh dan tenggorokan berlendir; kotoran berwarna kehijau-hijauan encer bercampur putih; pernapasan terganggu disertai ganguan syaraf. Untuk pencegahan penyakit Tetelo, yaitu : ayam yang sakit dipisahkan dari kelompoknya; ayam yang sehat divaksin dan jangan sekali-kali memvaksin ayam sakit, anak ayam umur 1 - 4 hari divakasin dengan menetaskan pada mulut, mata, dan anus masing-masing 1 tetes dengan vaksin strain F; ayam dewasa divaksin dengan strain K 0,2 mililiter/ekor melalui suntikan. Melalui air minum, 1 ampul untuk 50 ekor dewasa /100 ekor anak ayam umur 2 bulan; jadwal vaksin untuk umur 1-4 hari, umur 2 bulan dan umur 4 bulan , kemudian diulangi setiap 4 bulan sekali.
 
 
2. Penyakit Kolera, penyakit ini sangat berbahaya dapat mematikan ayam secara tiba-tiba/mendadak dengan tanda-tanda sebagai berikut : kotoran berwarna coklat dan lunak serta sangat bau; bulu kusut dan nafsu makan turun; ayam yang terserang mati secara tiba-tiba paling lama bertahan hidup 1 - 2 hari. Sedangkan pencegahan penyakit Kolera pada ayam buras, sebagai berikut : pisahkan ayam yang terserang dari kelompoknya, sanitasi atau jaga kebersihan kandang. Pengobatannya, yaitu : dapat diobati dengan obat-obat antibiotik sesuai aturan yang tersedia/dijual di toko poltry atau toko unggas.
 
 
3. Penyakit Coccidiosis, tanda-tandanya ,yaitu : kotoran bercampur darah; nafsu makan turun; ayam lesu; ayam menyendiri dan bulu kusut. Untuk pencegahannya, yaitu : pisahkan ayam yang terserang/terkena penyakit coccidiosis dari kelompoknya dan sanitasi kandang. Sedangkan pengobatannya, yaitu : berikan obat - obat sulfa ( Trisulfa) dalam minuman.
 
 
4. Penyakit Snot, tanda-tandanya, yaitu : ayam suka bersing-bersing dan keluar lendir dari hidung serta lama(ingusnya kental); ayam susah bernapas dengan mulut; nafsu makan menurun; badan ringan; kelihatan lemas dan malas. Sedangkan pencegahannya, yaitu : pisahkan ayam yang sakit dari kelompoknya , pengobatannya ayam yang terserang disuntik dengan tetra-ciclin 0,1 mililiter , untuk ayam umur 2 bulan dan 0,2 mililiter untuk ayam dewasa.
 
 
5. Penyakit Pullorum, penyebabnya adalah salmonella dan tanda-tandanya, yaitu : ayam kelihatan mengantuk dan bergerombol pada suatu tempat; kotoran berwarna putih/berkapur; bulu pantat/anus kotor; nafsu makan dan produksi menurun. Untuk pencegahannya, yaitu : ayam yang sakit/terserang dipisahkan dari kelompoknya dan sanitasi kandang. Sedangkan pengobatannya, yaitu : berikan obat sulfa/trisulfa dalam minuman secara berkala.
Sumber : 1) Brosur Teknologi Budidaya Ayam Buran, Balai Besar Pengkasjian dan Pengembangan Teknogi Pertanian, Departemen Pertanian 2008; 2) Pedoman Beternak Ayam Buras, Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian 1996; 3) http: //www.google.co.id/image? =1T4HPAA-en ID258ID258&q=vaksinasi.%20 ayam &um=1&ie=UTF-8&source=og&hl=N&hl=id&tab=wi&imgtype=isimilar&sa=)(news.okezone.com) (4/102010)
Penulis : Sri Hartati (Pusat Pengembangan Penyyluhan Pertanian)

No comments:

Post a Comment