Budidaya lebah madu sudah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia. Secara tradisional kegiatan budidaya lebah madu ini banyak kita temui di pelosok pedesaan di pulau Jawa dan Bali sebagai kegiatan sampingan usaha tani mereka dengan menggunakan glodok dan periuk tanah. Pada masa kini kegiatan budidaya lebah madu semakin meningkat dan telah mendapat perhatian dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun swasta. Berdasarkan jenis lebahnya, budidaya lebah madu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu lebah madu jenis lokal seperti Apis cerana dan lebah madu jenis unggul seperti Apis mellifera. Selain madu sebagai produk utama, hasil dari budidaya lebah madu juga menghasilkan berbagai produk sekunder semisal Bee swax, Bee venon, Bees (grood) dan Royal Jelly yang mempunyai potensi nilai ekonomi yang cukup menjanjikan.
Teknik Dalam Budidaya Lebah Madu
Pengembangan dan pengusahaan perlebahan dapat menggunakan pola sebagai berikut:
1. Pola usaha perlebahan rakyat
2. Pola perusahaan budidaya lebah
Budidaya lebah ada 2 cara yaitu:
1. Budidaya lebah secara menetap (stative bee keeping), lebah koloni diperoleh dari
koloni yang belum dibudidayakan.
2. Budidaya lebah secara berpindah (migratory bee keeping), koloni diperoleh dari
lebah paket
Tahapan-tahapan Dalam Usaha Budidaya lebah Madu
1. Persiapan tanaman pakan lebah, untuk kegiatan ini diperlukan evaluasi
produktivitas bunga pakan lebah, pemanfaatan tanaman (memanfaatkan bunga-
bunga yang ada di sekitarnya dan pembuatan tanaman dengan mengikuti pola
agroforestry).
2. Pemilihan lokasi dengan syarat sebagai berikut:
a. Tersedia cukup pakan lebah pada radius terbang Apis cerana : 0,5-0,7 km
sedangkan pada Apis mellifera : 1,5-2 km
b. Suhu udara antara 25-30 derajat celcius dengan kelembapan 70-80 %
c. Tersedia cukup air bersih dan sirkulasi udara yang cukup baik
d. Jauh dari ganggungan (bau, asap, kebisingan, hama dan penyakit serta angin
kencang pada jam 11.00-14.00 WIB)
e. Kotak menghadap ke timur agar cukup sinar matahari pagi dengan jarak
antara kotak 1-2 m dengan ketinggian kotak minimum 30 cm dari tanah
dengan type kotak type langstroth.
3. Cara memindahkan / memperbanyak koloni lebah adalah sebagai berikut:
a. Alat : pisau, alat pengasap, sarung tangan dan tali
b. Caranya:
1). Apis cerana
– Sarang diasapi
– Irislah 4 sisiran sarang dengan hati-hati lalu diikat pada sarang yang telah
disiapkan
– Cari dan tangkap ratunya, potong sedikit sayapnya dan masukkan lebah
ratu ke dalam sangkar yang telah diberi sangkar pengeram
- Letakkan kotak lebah di tempat terbuka untuk menarik anggota koloni
lainnya
– Setelah jumlah cukup, kotak ditutup agar lebah tidak terbang lagi, dan
hari berikutnya kotak dibuka
– Setelah 3 hari lebah tidak akan pindah lagi
2). Apis mellifera
– Siapkan kotak dengan 6-7 bingkai sarang, pintu kotak ditutup dan berikan
sirup kaleng di dalamnya
– Tiriskan 4-5 sisiran sarang pengeraman dari kotak lama dan masukkan
ke kotak baru
– Pindahkan kotak tersebut sejauh 2 km
– Kotak ditutup dan sesudah 24 jam dapat dibuka kembali
– Sesudah 5 hari periksa sisiran sarang bila terdapat lebih dari 1 sel ratu,
pilih salah satu yang terkuat dan lainnya dibuang
4. Menyiapkan masa panen
a. Kotak madu diisi 10 sisiran madu kosong
b. Antara kotak pengeraman dan kotak madu diberi sekat
c. Sisiran madu yang telah tertutup lilin berarti siap panen
d. Pemanenan dilakukan setelah 7 hari penutupan
5. Cara panen
a. Pakailah sarung tangan dan masker/topeng dengan waktu panen pada pagi
atau sore hari
b. Pilih sisiran yang sudah penuh atau hampir penuh madu dan tertutup lilin,
kemudian bersihkan sisiran tersebut dari lebah dengan menggunakan sikat
lebah
c. Kupaslah sisiran dengan mengunakan pisau dan ambillah madu dari sisiran
menggunakan ekstraktor atau alat lain
d. Kembalikan sisiran kosong ke dalam kotak madu lagi
e. Panen pertama dilakukan setelah 3 bulan dari pemindahan koloni dan panen
selanjutnya setiap 1 bulan
6. Memberi makan lebah
a. Pada saat musim bunga, lebah dapat dibantu diberi makanan stimulasi berupa
campuran antara lain tepung sari, bubuk kedelai dan vitamin B
b. Pada musim paceklik diberi larutan sirup dengan perbandingan 1:1
7. Bila ada koloni ratu maka perlu:
a. Digabungkan ke koloni lain yang ada ratunya, atau
b. Mengambil satu sisir sarang yang ada sel ratu, lalu digabungkan
courtesy: Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Rehabilitasi lahan Dan Perhutanan Sosial Balai Pengelolaan DAS Sampean – Madura
No comments:
Post a Comment