Bagi penggemar kelinci diwilayah Semarang dan sekitarnya mungkin sudah taka sing dengan daerah Bandungan, Sumowono dan Limbangan. Daerah segitiga centra penghasil kelinci bibit unggul yang telah bertahun-tahun menyuplai kebutuhan kelinci hias maupun pedaging keberbagai daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Daerah lereng gunung Ungaran tersebut memang cocok untuk beternak kelinci karena berhawa sejuk.
Sebut saja nama Tugimin Kelinci, warga desa Serang Tambaksari Rt. 01 Rw. II Limbangan Boja ini menggantungkan hidupnya dari beternak sekaligus menjual kelinci. Dari hasil ternak dan jualan tersebut mampu menopang kehidupan sehari-hari.
Saat “kru Tumbuh” datang ke kandang pak Tugimin yang berjarak sekitar 1 km dari rumahnya, sungguh sangat kagum dengan kecantikan dan keindahan berbagai kelinci yang ada. Kandang tertata rapi memanjang di area kebun.
Menurut pak Tugimin, kelinci harus dirawat dengan baik dan nyaman.Kandang harus bersih. Diantara kandang yang berjajar terlihat rumput dan sisasisa kubis yang dijemur dihamparan terpal.
“Makanan harus dilayukan dulu mas.. agar kelinci tidak mencret” demikian kata pak Tugimin sambil mengangkat seekor kelinci jenis angora yang berbulu indah.
Selain beternak, beliau juga rutin mendatangi pasar hewan diseputar Boja, Ambarawa, Bandungan, Kaliwungu bahkan Semarang. Bagi beliau jualan langsung kepasar banyak manfaatnya. Selain mengetahui perkembangan harga pasar, disan juga bias saling tukar informasi dengan sesame peternak, penggemar sampai pembeli.
Ada satu hal yang istimewa yang ada pada beliau. Setiap pembeli yang membeli kelinci pada pak Tugimin, beliau akan memberikan nomor HP untuk konsultasi tentang cara-cara merawat kelinci saat kelinci dirumah. Beliau memang tidak pelit soal informasi dan trik cara memelihara kelinci. Maka tak heran pelanggan yang dating kerumah beliau ataupun yang membeli dipasarpun sangat banyak
Memelihara kelinci memang sangat menggiurkan keuntungannya. Coba lihat…… dengan indukan seharga Rp. 100 ribu sampai Rp. 250 ribu, setahun mampu bunting sampai 5 kali, setiap beranak rata-rata 6-8 ekor. Harga dipeternak perpasangnya umur 3-4 minggu rata-rata untuk kelinci lokal dan Australia sekitar Rp. 30 ribu – Rp. 40 rb, sedang untuk kelinci angora, rek, lyon antara Rp. 40 ribu sampai 50 ribu. Sedang untuk indukan local dan Australia seharga Rp. 100 ribu sampai Rp. 200 ribu, Sedang jenis angora, rek, lyon antara Rp. 200 rb sampai 225 ribu.
Kalau dalam satu tahun indukan bias melahirkan minimal 6 ekor kali 5 kelahiran berarti sudah mempunyai anak kelinci sebanyak 30 ekor. Harga rata-rata perpasang Rp. 30 ribu kali 15 pasang, berarti dalam setahun sepasang kelinci bisa menghasilkan uang Rp. 450 ribu, tinggal dikurangi dana untuk pakan. Karena pakan di desa dengan kota tentunya berbeda.
Sebut saja nama Tugimin Kelinci, warga desa Serang Tambaksari Rt. 01 Rw. II Limbangan Boja ini menggantungkan hidupnya dari beternak sekaligus menjual kelinci. Dari hasil ternak dan jualan tersebut mampu menopang kehidupan sehari-hari.
Saat “kru Tumbuh” datang ke kandang pak Tugimin yang berjarak sekitar 1 km dari rumahnya, sungguh sangat kagum dengan kecantikan dan keindahan berbagai kelinci yang ada. Kandang tertata rapi memanjang di area kebun.
Menurut pak Tugimin, kelinci harus dirawat dengan baik dan nyaman.Kandang harus bersih. Diantara kandang yang berjajar terlihat rumput dan sisasisa kubis yang dijemur dihamparan terpal.
“Makanan harus dilayukan dulu mas.. agar kelinci tidak mencret” demikian kata pak Tugimin sambil mengangkat seekor kelinci jenis angora yang berbulu indah.
Selain beternak, beliau juga rutin mendatangi pasar hewan diseputar Boja, Ambarawa, Bandungan, Kaliwungu bahkan Semarang. Bagi beliau jualan langsung kepasar banyak manfaatnya. Selain mengetahui perkembangan harga pasar, disan juga bias saling tukar informasi dengan sesame peternak, penggemar sampai pembeli.
Ada satu hal yang istimewa yang ada pada beliau. Setiap pembeli yang membeli kelinci pada pak Tugimin, beliau akan memberikan nomor HP untuk konsultasi tentang cara-cara merawat kelinci saat kelinci dirumah. Beliau memang tidak pelit soal informasi dan trik cara memelihara kelinci. Maka tak heran pelanggan yang dating kerumah beliau ataupun yang membeli dipasarpun sangat banyak
Memelihara kelinci memang sangat menggiurkan keuntungannya. Coba lihat…… dengan indukan seharga Rp. 100 ribu sampai Rp. 250 ribu, setahun mampu bunting sampai 5 kali, setiap beranak rata-rata 6-8 ekor. Harga dipeternak perpasangnya umur 3-4 minggu rata-rata untuk kelinci lokal dan Australia sekitar Rp. 30 ribu – Rp. 40 rb, sedang untuk kelinci angora, rek, lyon antara Rp. 40 ribu sampai 50 ribu. Sedang untuk indukan local dan Australia seharga Rp. 100 ribu sampai Rp. 200 ribu, Sedang jenis angora, rek, lyon antara Rp. 200 rb sampai 225 ribu.
Kalau dalam satu tahun indukan bias melahirkan minimal 6 ekor kali 5 kelahiran berarti sudah mempunyai anak kelinci sebanyak 30 ekor. Harga rata-rata perpasang Rp. 30 ribu kali 15 pasang, berarti dalam setahun sepasang kelinci bisa menghasilkan uang Rp. 450 ribu, tinggal dikurangi dana untuk pakan. Karena pakan di desa dengan kota tentunya berbeda.
No comments:
Post a Comment