Pages

Wednesday, September 5, 2012

Siamang


Siamang atau Symphalangus syndactylus merupakan kera hitam berlengan panjang yang hidup yang hidup di Sumatera, Indonesia dan semenanjung Malaysia.

Dengan lengannya yang panjang, siamang menjadi kera yang sangat tangkas di atas pohon. Hal ini membuat setiap predator kesulitan jika hendak menangkap siamang (Symphalangus syndactylus). Sayangnya ketangkasan Si Kera Hitam itu tidak menghindarkannya dari ancaman kepunahan lantaran perburuan yang dilakukan manusia dan deforestasi hutan.

Siamang, yang dalam bahasa Inggris juga disebut Siamang, dalam bahasa latin dinamai Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821). Kera hitam berlengan panjang ini mempunyai beberapa nama sinonim seperti Hylobates syndactylus (Raffles, 1821),Symphalangus continentis (Thomas, 1908), Symphalangus gibbon (C. Miller, 1779),Symphalangus subfossilis (Hooijer, 1960), dan Symphalangus volzi (Pohl, 1911).

Ciri Fisik dan Perilaku. 

Ciri utama siamang (Symphalangus syndactylus) adalah postur tubuhnya yang kurang tegak dengan lengan yang panjang dan postur tubuh yang kurang tegak. Selain itu, siamang memiliki sebuah kantung di tenggorokan yang akan membesar ketika kera hitam ini mengeluarkan suara.

Primata ini tidak memiliki ekor. Tubuh siamang ditumbuhi bulu berwarna hitam agak kecoklatan kecuali pada bagian muka jari, telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki. Siamang dewasa berukuran antara 75-90 cm dengan berat sekitar 8-16 kg. Rentang tangannya sangat panjang dan melebihi panjang tubuhnya yakni mencapai 150 cm.

Siamang merupakan binatang herbivora yang memakan berbagai macam daun dan buah seperti mangga, buah ara dan anggur. Siamang (Symphalangus syndactylus) juga terkadang memakan serangga, telur dan burung-burung kecil. Saat makan, mereka memegang makanan dengan satu tangan sedangkan tangan yang satunya bergantungan di pohon.

Dalam berpasangan, siamang merupakan binatang yang setia. Kera berlengan panjang ini kawin dengan pasangannya seumur hidup. Mereka biasanya tinggal dalam kelompok-kelompok kecil. Anak siamang biasanya dirawat oleh induk betina hingga disapih pada usia sekitar satu tahun. Setelah disapih, siamang kecil akan dirawat dan dijaga oleh sang ayah hingga siamang berusia sekitar 3-5 tahun ketika telah mampu berdikari dan membela diri.

Siamang (Symphalangus syndactylus) berkomunikasi dengan sesamanya dengan suara. Uniknya, mereka mempunyai kantong di tenggorokan yang mampu membesar ketika siamang mengeluarkan suara. Dengan bantuan kantong ini, suara siamang mampu terdengar hingga sejauh 5 km.

Habitat, Persebaran, dan Konservasi. 

Siamang (Symphalangus syndactylus) hidup di pulau Sumatera Indonesia, Semenanjung Malaysia, dan Thailand. Primata bertangan panjang ini mendiami habitat berupa hutan tropis. Spesies primata ini sering ditemukan di daerah pada ketinggian di atas 300 meter dpl, meskipun tidak jarang dijuampai pula di daerah dataran rendah.

Beberapa tempat yang diduga masih terdapat populasi siamang antara lain Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, R Langkat Barat (Indonesia); Fraser Hill R, Gunong Besout Forest Reserve, Krau Wildlife Reserve, Suaka Margasatwa Ulu Gombak (Malaysia); Suaka Margasatwa Hala Bala (Thailand).

Ancaman utama populasi siamang adalah deforestasi hutan baik oleh perambahan hutan maupun oleh kebakaran hutan. Ancaman kedua adalah perburuan liar dan perdagangan satwa yang dilakukan oleh manusia. Justru ancaman populasi karena predator alami sangat kecil.

Akibat deforestasi dan perburuan, siamang menjadi salah satu satwa langka di dunia. Oleh IUCN Redlist, primata bernama latin Symphalangus syndactylus ini dikategorikan dalam status konservasi “endangered” (Terancam Punah) sejak tahun 2008. CITES juga memasukkan kera langka ini dalam daftar Apendiks I. Ini artinya, primata hitam berlengan panjang ini tidak boleh diperdagangkan.

Di Indonesia, siamang termasuk dalam salah satu binatang yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintan Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primates; Famili: Hylobatidae; Genus: Symphalangus; Spesies: Symphalangus syndactylus; Nama Binomial: Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821). Nama Indonesia: Siamang.

Singa Putih


Singa putih sebenarnya merupakan mutasi warna yang langka dari subspesies Kruger singa (Panthera leo krugeri), dan bukanlah subspesies tersendiri.Jadi singa putih tidaklah sama dengan singa albino, sebab warna putih pada singa tersebut disebabkan oleh gen resesif atau yang dikenal sebagai chutiya atau color inhibitor gene.


Singa putih kadang-kadang ditemukan di suaka margasatwa di Afrika Selatan. Singa putih pertama kali menjadi perhatian publik di tahun 1970-an dalam buku Chris McBride The Lions Putih Timbavati. Warna putih pada singa ini sangat bervariasi, mulai dari pirang sampai putih, bahkan ada yang berwarna kemerahan

Populasi terbesar terdapat diberbagai kebun binatang, yang sengaja dibiakkan untuk menjaga keturunannya agar tetap memiliki warna yang sama.Sedangkan populasi di alam, tidak diketahui secara pasti.


Sebenarnya warna putih ini menjadi kerugian tersendiri bagi singa ini, karena sangat mudah terlihat oleh para musuhnya, khususnya para pemburu. Sedangkan bagi hewan buruannya, hal ini akan menyulitkannya saat mengintai mangsanya.

LINTAH


Lintah adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, lintah juga memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaannya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun atau batang pohon (di luar air).
Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.

Lintah ada yang berwarna hitam, coklat dan hijau dengan garis putus-putus pada bagian atas badannya.Terdapat 65 jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar,  payau dan laut. Kawasan berair atau dataran tinggi.

  • Seperti cacing tanah, Lintah merupakan sejenis cacing dengan alat penghisap pada setiap ujungnya. Pada ujung yang satu terdapat alat penghisap dengan mulut dan di ujung yang lain ada alat seperti perekat untuk menempel. Ukuran dan panjang dari lintah ada berbagai macam ukuran, dari ukuran kecil, sedang dan besar. Dari yang panjang 1 inci sampai dengan 10 inci panjang
  • Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil.
  • Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml sampai sejumlah yang cukup untuk hidup selama setengah tahun.


Tak kurang dari 15 jenis zat berkhasiat yang sudah terklasifikasi ada di dalam liur lintah, dan diperkirakan masih banyak lagi zat lainnya. Penelitian juga telah membuktikan khasiat lintah untuk mengatasi nyeri sendi, rematik, nyeri punggung, gangguan pendengaran, serta penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah, seperti penyakit jantung, gangguan serebrovaskular, dan masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa zat yang dikeluarkan oleh lintah:

Nitric Oxide: pada tahun 1998 Hadiah Nobel untuk fisiologi telah dianugerahkan kepada Robert Furchgott, Prof Louis Ignarro dan Ferid Murad yang menemukan pertalian Nitric Oxide (NO) yang kemudian digunakan dalam ramuan Viagra. Dalam satu kajian ilmiah Universiti Purdue, lintah jenis Hirudo Medicinalis dikenal dapat mengeluarkan NO secara alami. Sementara kajian ilmah lainnya mengatakan bahwa NO dapat menyelesaikan 90% masalah kegagalan ereksi kaum lelaki. Vagina dan klitoris wanita apabila tersentuh oleh usur NO ini juga dapat meningkatkan rangsangan seksual, dimana NO tersebut akan memberi stimulus ke syaraf-syaraf yang memacu gairah seksual wanita.

Hirudin: adalah zat yang dapat mencairkan  pembekuan darah, unsur Hirudo medicinalis dipakai dalam operasi syaraf-syaraf yang kecil, misalnya bekas operasi pada bagian tubuh tertentu, untuk mencairkan darah yang menggumpal (beku) paska operasi atau saluran darah yang tersumbat.

Hirudin terdiri dari 65 Asam amino yang berpotensi, menghambat pendarahan atau pembekuan darah. Hirudin akan mengurangi gumpalan darah yang terbentuk dan meningkatkan aliran darah pada bagian-bagian tertentu dalam tubuh kita.

Histamine: adalah zat yang berfungsi sebagai pengembang. Zat pengembang ini di temukan pada bagian ludah lintah.

Hyaluronidase: Zat yang berasal dari ludah lintah yang termasuk dalam jenis obat bius, pencegah pembekuan darah (hirudin), vasodilator lokal (histamine) dan satu enzim (hyaluronidase).

Anti Kolagen: zat yang keluar dari air liur lintah atau spesies sejenis berdasarkan hasil penelitian ternyata dapat digunakan untuk perawatan dan pengendalian trombosit. Zat ini dapat berfungsi sebagai penunda penuaan dan dapat digunakan sebagai bagian bahan dasar kosmetika.


Ciri-ciri lintah

  1. Bentuk tubuhnya pipih dan segmen-segmennya jelas (tidak tertutup kutikula yang dihasilkan epidermis).
  2. Cacing ini tidak mempunyai rambut dan parapodia serta mempunyai dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya yang berguna untuk mengisap darah dan melekatkan diri pada tubuh mangsanya.
  3. Selama diisap lintah, darah mangsanya tidak akan membeku karena lintah menghasilkan zat hirudin sebagai zat antikoagulan.
  4. Saluran pencernaannya terdiri atas usus yang memiliki tonjolan membentuk kantung-kantung sehingga cukup banyak darah yang dapat disimpan di kantung usus tersebut.
  5. Pada umumnya sufat hidupnya hemafrodit.
  6. Hidupnya di air laut,air tawar dan darat.
  7. Makanannya cacing dan larva serangga. 
  8. Memiliki sistem peredaran tertutup


Manfaat Lintah

Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan memanfaatkan lintah di antaranya adalah hipertensi, sakit kepala,varises, hingga gangguan nyeri sendi. Minyaknya bahkan konon berkhasiat untuk keperkasaan pria! Sedangkan bubuk lintah yang dibuat dari lintah kering biasa digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat kosmetik. Di Amerika, lintah mulai diteliti untuk mengobati gangguan darah, hati, dan paru-paru. Lintah juga mulai dipromosikan manfaatnya untuk menyembuhkan gangguan-gangguan yang terjadi setelah pembedahan mikro seperti pencangkokan kulit.

Penggunaan lintah sebagai media pengobatan ini sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak abad ke-17. Ketika itu, lintah biasa digunakan di banyak rumah sakit untuk pasien-pasien pasca operasi. Lintah juga yang dipakai untuk membersihkan jaringan darah yang membeku. Itu berkat kandungan zat anticoagulant (anti penggumpalan darah) di dalam air ludahnya yang disebut hirudin . Jenis lintah yang bagus untuk pengobatan ialah yang berwarna hitam kecoklatan dan bersih. Lintah mengandung protein dan zat anti pembeku darah, zat ini secara ilmiah disebut hirudin atauhemaphilin, khasiatnyayang utama mencegah zat-zat pembeku darah. Adapun jenis lintah yang digunakan adalah jenis hirudo medicinalis .

Fakta menarik
  1. Terdapat 650 spesis lintah 
  2. Lintah terbesar dijumpai berukuran 18 inci
  3. Kira-kira 1/5 dari spesies lintah hidup dilaut di mana memakan ikan
  4. Lintah Hirudo mengeluarkan anak dalam kokun dimana lintah itu membawa anak-anaknya diatas perut sendiri. Kadangkala mencapai sebanyak 300 ekor
  5. Tidak semua lintah adalah penghisap darah. kebanyakkannya adalah pemburu yang memakan cacing tanah dan lain-lain.
  6. Lintah Amazon menggunakan cara tersendiri untuk menghisap darah. Ia memasukkan proboscic panjang ke dalam mangsa tanpa menggigitnya
  7. Gigitan lintah tidak menyakitkan karena mempunyai bahan bius
  8. Lintah Hirudo menyuntik anti pembekuan serum ke dalam mangsanya untuk menghindari pembekuan darah
  9. Lintah akan mengembang sendiri sehingga kenyang dan jatuh dari mangsa dengan sendiri
  10. Lintah daat memgembang sendiri hingga 5 kali lipat dari berat badannya
  11. Lintah pertama yang digunakan dalam pengobatan kira-kira sejak 1000SM. Kemungkinan ketika jaman India purba
  12. Pada masa lampau, orang ramai dan berdiri di tepi danau dan kolam, bila lintah melekat pada kaki mereka, ia dimasukkan dalam bakul untuk dijual. Pada masa kini, lintah Hirudo merupakan spesies langka.
  13. Pakar bedah awal mulanya menggunakan lintah untuk membatu memulihkan penyakit yg bermula dari sakit kepala.
  14. Sistem saraf lintah mempunyai banyak persamaan dengan sistem saraf manusia
  15. Saudara terdekat lintah adalah cacing tanah 
  16. Lintah mampu menggigit walaupun pada paha badak air yang tebal.


Burung Macaw Spix


Burung Macaw Spix (Cyanopsitta spixii) adalah burung bayan yang merupakan satu-satunya anggota genus Cyanopsitta. Macaw ini kini punah di alam bebas, tapi dikonservasikan melalui beberapa program pengembangbiakan. Burung ini dapat ditemukan di Brasil, pada Bahia, Piauí, Maranhão, dan Goiás. 

Burung ini memiliki habitat alam yang sangat tertutup, karena ketergantungannya pada pohon Tabebuia aurea untuk bersarang. Kini, terdapat 68 burung di penangkaran.

Berang-Berang


Berang-berang merupakan anggota dari bangsa Carnivora dan suku Mustelidae yang tergabung ke dalam anaksuku Lutrinae. Berang-berang dibedakan dari anggota suku Mustelidae lainnya dari telapak kaki yang memiliki selaput renang serta tubuh ditutupi rambut rapat yang tidak mudah basah sehingga memudahkannya dalam berenang mencari mangsa. Hewan ini menempati berbagai habitat lahan basah seperti sungai, danau, rawa, sawah, pesisir serta di laut lepas. Di seluruh dunia berang-berang memiliki 13 jenis dengan penyebaran hampir tersebar di seluruh dunia kecuali pada  daerah Australia. Dari ke 13 jenis yang ada di seluruh dunia, Indonesia memiliki empat jenis berang-berang yaitu Lutrogale perspicillata, Lutra lutra, Lutra sumatrana dan Aonyx cinereus.

Dua dari empat jenis tersebut, L. lutra dan L. sumatrana termasuk ke dalam hewan yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1999. Dalam pengaturan perdagangan satwa, CITES telah memasukkan jenis berang-berang di Indonesia ini ke dalam daftar Appendixnya. L. lutra termasuk Appendix I, sedangkan tiga jenis lainnya termasuk Appendix II.

Jenis berang-berang di Indonesia:

1. Lutrogale perspicillata (Geofroy Saint-Hilaire, 1826) – Berang-berang bulu licin

Jenis ini merupakan berang-berang dengan ukuran tubuh paling besar untuk jenis berang-berang yang ada di Indonesia dengan panjang total mencapai 1,2m dan berat 11 Kg. Berang-berang ini hidup berkelompok dalam satu keluarga terdiri dari seekor jantan, seekor betina dan beberapa ekor anaknya. Makanan utamanya adalah ikan, mereka juga memakan udang, kepiting, serangga, katak, burung dan tikus. 

2. Lutra lutra (Linnaeus, 1758) – Berang-berang Utara

Berukuran sekitar 1 m dengan berat 7 kg. Memiliki selaput dan cakar yang berkembang baik. Jenis ini tersebar dari Eropa sampai Asia. Jenis ini menempati berbagai habitat lahan basah yaitu habitat air tawar, payau dan air laut, sungai dataran rendah dan tinggi, danau, rawa, persawahan dan pesisir pantai. Umumnya memakan ikan khususnya yang bergerak lambat, tetapi juga memakan burung air, udang dan katak. Hewan ini hidup soliter.

3. Lutra sumatrana (Gray, 1865) – Berang-berang hidung berbulu
Berang-berang ini memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas pembedanya yaitu rhinarium (bantalan  hidung) yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak ditumbuhi rambut. Jenis ini merupakan berang-berang yang paling langka dan dicari. Setelah spesimen tipenya yang dideskripsikan oleh Gray pada tahun 1865, di Sumatera hanya pernah ditemukan kembali pada tahun 2005 dengan menemukan bangkai terlindas mobil di pinggir jalan dekat sungai Musi. Sebelum dan sesudahnya tidak pernah didapatkan informasi yang akurat tentang keberadaannya di Sumatera. Namun, penelitian tentang jenis ini lebih berkembang di negara lain seperti di Kamboja, Thailand dan Vietnam. Jadi, informasi tentang ekologi hewan ini masih sangat sedikit. 

4. Aonyx cinereus (Illiger, 1815) – Berang-berang cakar kecil

Hewan ini merupakan berang-berang terkecil di dunia. Dengan panjang kira-kira ukuran 65 sampai 70 cm dan berat sekitar 5 kg, berang-berang ini termasuk jenis yang paling sosial. Mereka hidup berkelompok dengan jumlah anggota dapat mencapai lebih dari 20 individu dalam satu kelompok. Jenis ini lebih toleran terhadap aktifitas manusia, bisa hidup dengan mencari makan keong mas dan ikan-ikan kecil di sawah. Berang-berang ini menyukai kepiting, ikan dan keong mas.

Peranan ekologis berang-berang

Berang-berang merupakan top carnivore, dan bisa juga disebut sebagai harimaunya lahan basah. Hewan ini berada di puncak dari piramida makanan, sehingga keberadaan hewan ini merupakan sebagai indikator lingkungan/habitat yang masih baik. Berang-berang sering dianggap sebagai hama oleh petani ikan, padahal hewan ini memiliki fungsi ekologis yang sangat besar. Dengan fungsinya menjaga keseimbangan ekosistem, hewan ini bermanfaat dalam mengontrol hama kepiting dan keong mas di sawah. Keberadaan hewan ini juga menjaga agar populasi ikan tetap sehat karena berang-berang akan memakan ikan lemah dan sakit yang mudah tertangkap. Oleh karena itu gunakan kearifan lokal yang telah ada pada masyarakat sehingga budidaya ikan tidak terganggu, namun tidak membahayakan bagi berang-berang.

Ancaman kepunahan berang-berang

Sekarang ini berbagai ancaman telah semakin banyak yang diterima oleh berang-berang. Ancaman-ancaman tersebut yaitu:

1)       Perusakan habitat

Lahan basah sebagai habitat berang-berang sekarang ini terancam oleh perubahan penggunaan lahan seperti pembukaan perkebunan sawit besar-besaran di daerah rawa, pembangunan pemukiman serta pembangunan waduk dan saluran irigasi yang dibeton sehingga tidak menyediakan tempat bagi berang-berang untuk bersarang. Pertambangan pasir dan emas juga telah merusak ekosistem sungai.

2)       Berkurangnya sumber makanan

Polusi dan sampah pada badan-badan perairan telah membuat pengurangan ikan dan hewan mangsa lainnya. Pemanenan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti sentrum dan racun juga sangat memberikan andil dalam berkurangnya jumlah ikan.

3)       Perburuan

Karena dianggap hama oleh petani ikan, berang-berang sering kali diburu dan dibunuh. Setiap perjumpaan dengan manusia, maka bisa berdampak kematian bagi berang-berang ini. Berbagai macam bentuk perburuan dilakukan oleh manusia seperti menggunakan anjing buru, ditembak dengan senapan, dijerat dengan berbagai macam tipe jeratan, diasapi lubang sarangnya dan berbagai cara lainnya.

Burung Ibis


Ibis (cara mengucapkan "ibis") adalah grup burung yang masuk kedalam famili Threskiornithidae. Ibis mempunyai paruh panjang bengkok dan biasanya mencari makan dalam grup, di tempat-tempat yang berlumpur, terutama untuk mencari crustacea. Kebanyakan spesies ibis bersarang di pohon. Kata ibis berasal dari bahasa Yunani yang dipinjam dari Mesir Kuno, hîb.


Ibis Merah

Burung ibis berwarna merah mencolok ini mendiami pulau-pulau dan pantai selatan Laut Karibia, dan pedalaman daerah tropis Amerika Selatan. Anehnya, Burung Ibis merah tidak terlahir merah dan jika kekurangan makanan yang disukai yakni kepiting merah, maka burung tersebut berubah warna menjadi abu-abu dan putih.

Dalam habitat aslinya, burung tersebut me-metabolisme pigmen merah dari kepiting yang mereka makan dan memasukkan pigmen ke dalam bulu mereka.

Beruang Grizzly


Beruang grizzly, adalah beruang terbesar di Amerika Utara termasuk jenis mamalia. Beruang coklat ini juga di temukan di Eropa dan Asia. Dengan tinggi bisa mencapai 2,5 meter dan berat 360 kg, beruang raksasa ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Dengan otot yang kuat, beban seberat 800 kg dengan mudah di gulingkannya saat Beruang grizzly mencari makan.


Fakta tentang Beruang grizzly

  • Tinggi bisa mencapai 2,5 meter saat berdiri tegak dengan kaki belakang
  • Berat bisa mencapai 360 kg. Atau 5-6 kali berat rata-rata orang Indonesia
  • Memakan apa saja. mulai dari tumbuhan, rayap, dan mamalia kecil.
  • Bisa berlari 65 km/jam dalam jarak pendek.
  • hidup di daerah pegunungan atau lembah yang memiliki sumber air
  • Tidur di musim dingin (hibernasi)
  • Saat hibernasi beruang ini melambatkan kerja jantung dari 40 detak permenit menjadi 8 detak permenit dan menurunkan seluruh fungsi tubuh
  • Untuk persiapan hibernasi, beruang grizzly dewasa makan sekitar 40 kg perhari


Burung Ciblek


Burung Ciblek (Prinia familiaris), di pasaran saat ini ada dua jenis yaitu Prinia familiaris familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Saat masih muda, akan sangat sulit membedakan keduanya, tetapi ketika sudah dewasa akan mudah sekali membedakannya apalagi ketika berkicau. Burung Ciblek banyak didapatkan di Jawa, Bali dan Sumatera.

Pada jenis Prinia familiaris familiaris warna bulunya tampak lebih gelap, dengan garis putih di sayap lebih lebar, badan lebih lebar, dan dada tampak bidang, jantannya bersuara keras, tajam dan tebal membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. yang dikombinasi suara cicitan, penyebarannya di daerah Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat.

Pada Prinia familiaris olivaces warna bulunya tampak lebih terang atau lebih muda, garis putih di sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak ramping, serta dada tidak terlalu bidang, bulu dada jantannya hitam yang tampak tipis atau samar, kicauannya lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan tidak membentuk vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. Oleh karena vokal suaranya tidak terbentuk, maka suara kicauannya terdengar tipis dan kurang keras. Penyebarannya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera.

Habitat
Daerah sawah, kebun, ladang, pinggiran hutan dan di sekitar rumah penduduk, dari dataran rendah hingga pada ketinggian 1000 m dpl sangat mungkin dijumpai burung ciblek. Musim berkembangbiaknya tidak pasti, akan tetapi pada umumnya mereka berkembangbiak pada saat menjelang musim hujan, dengan jumlah telur  yang dihasilkan antara 2 sampai dengan 3 butir. Makanan alami yang paling disukai ciblek adalah serangga, seperti ulat daun, rayap, telur kupu-kupu, telur semut dan jenis serangga lainnya.

Membedakan Ciblek Jantan dengan Ciblek Betina
Ciri-ciri ciblek jantan antara lain: badan lebih besar dan ekornya lebih panjang dari yang betina, bulu dada atas dan samping kanan kiri berwarna hitam, bulu dada ke bagian perut kuning keputih-putihan, atap kepala hingga ke sayap abu-abu gelap, untuk ciblek dewasa paruh bawah berwarna hitam,bunyi suara ciikrak…ciikrak..!! Sedangkan untuk ciri-ciri ciblek betina adalah: badan lebih kecil serta ekor lebih pendek dari yang jantan, bulu dada kuning keputihan, bulu atap kepala hingga ke sayap abu-abu pucat, untuk burung dewasa paruh bawah berwarna putih, mempunyai alis berwarna putih di atas mata, serta bunyi suara cineniin…cineniin…

Daya Tarik burung Ciblek
Daya tarik burung ciblek umumnya pada suara kicauannya, meskipun senada kicauannya menarik dinikmati ketika berulang-ulang dan terus-menerus terlebih lagi apabila kicauannya pada tempo yang tinggi dalam waktu lama.

Ciri-ciri ciblek yang baik
Umumnya ciblek dikatakan baik apabila telah rajin  berkicau, namun hal ini belum menjadi ukuran kalau ingin membawanya ke arena lomba, suara kicauannya dikatakan baik kalau volumenya besar, keras, tajam, cepat dan tebal, hal ini sangat tidak mungkin dperoleh pada ciblek bakalan atau baru ditangkap. Biasanya suara burung berkicau yang baik dapat ditandai dengan meliha paruhnya, paruh yang agak panjang dan tidak begitu tebal menandakan burng memiliki suara yang baik dan rajin berkicau, sementara paruh yang pendek dan tipis biasanya kicauannya jarang dan ngambang.

Perawatan ciblek dari bakalan muda hutan yang belum makan voer
Menjinakkan bakalan ciblek muda hutan dari hasil tangkapan atau membeli di pasar burung yang belum makan voer sangat mudah, beberapa langkah perawatannya adalah sebagai berikut: 

Untuk mengkondisikan ciblek tersebut pada sangkar barunya sebaiknya ciblek di masukkan sangkar yang ketiga sisinya (samping kiri kanan dan belakang) ditutup dengan koran ataupun kain, kemudian ditaruh di tempat yang sepi, selama kurang lebih 3 (tiga) hari ciblek dikasih kroto segar setiap pagi dan sore.minuman bisa dicampur dengan multivitamin/antistress untuk burung.  

Hari selanjutnya adalah meracik campuran kroto dengan voer lembut ditambah air sedikit. 2-3 hari pertama komposisi kroto dengan voer adalah 75%:25%; 2-3 hari kemudian 50%:50%; 2-3 hari kemudian 25%:75%. Pemberian campuran kroto dengan voer ini diberikan pada pagi dan sore hari, bisa ditambah dengan 2 (dua) ekor jangkrik kecil. Kira-kira 6 – 9 hari ciblek sudah mau makan voer, dengan melihat kotorannya yang sudah berwarna seperti warna voer. Campuran kroto bisa diganti dengan ulat hongkong. 

Setelah warna kotorannya sudah menyerupai warna voer langkah selanjutnya adalah memberikan voer kering 100% selama 1 minggu yang diselingi dengan pemberian extra fooding berupa kroto segar/ jangkrik/ ulat hongkong dengan jumlah terbatas setiap pagi dan sore, sekaligus membuka ketiga sisi sangkar yang tertutup. Hal ini dilakukan untuk membiasakan secara perlahan-lahan terhadap dunia barunya. Pada tahap ini ciblek sudah dapat makan voer secara total, namun karena burung ciblek adalah burung pemakan serangga alangkah baiknya jika ciblek diberikan selingan jangkrik/ kroto/ ulat hongkong walaupun 1 (satu) hari sekali dengan jumlah 2-3 ekor jangkrik kecil atau 3-4 ekor ulat hongkong atau ½ sendok teh kroto.

Untuk menjinakkan ciblek, trik selanjutnya adalah menaruh burung ciblek pada keramaian dengan menggantungkannya pada posisi yang agak tinggi kemudian setiap pekan berangsur-angsur semakin rendah, sambil dilatih pemberian extra fooding dengan tangan.
Setelah 3 – 4 bulan burung ciblek anda akan berkicau dengan riang. Pemberian kroto setiap hari akan merangsang burung ciblek cepat berkicau.

Perawatan burung ciblek supaya rajin berkicau

Untuk menjadikan burung ciblek anda rajin berkicau berikut tips perawatannya:
  • Pagi jam 05.00 WIB buka krodong, kemudian digantang di luar rumah, para kicaumania sering menyebut diembun-embunkan, namun sebenarnya untuk semua jenis burung senang akan suasana pagi hari menjelang matahari terbit.   
  • Jam 07.00 WIB ciblek diberikan extra fooding berupa jangkrik kecil 2-3 ekor, kroto ¼ – ½ sendok teh, ulat hongkong 2 – 4 ekor (pemberian extra fooding bisa disesuaikan dengan settingan), kemudian disemprot dengan setelan semprotan lembut.  
  • Penjemuran bisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.  
  • Setelah itu di gantang ditempat yang teduh.  
  • Sore hari jam 16.00 WIB pemberian extrafooding dengan jumlah yang sama dengan pemberian extra fooding pagi harinya.  
  • Sore jam 17.00 WIB burung dikrodong.


Mengenal Anoa


Anoa (Bubalus spp) disebut juga sapi hutan atau kerbau kerdil. Anoa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. Anoa juga menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Satwa langka dan dilindungi ini terdiri atas dua spesies (jenis) yaitu: anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia. Kedua spesies anoa tersebut hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.

Baik Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) maupun Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis) sejak tahun 1986 oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam binatang dengan status konservasi “Terancam Punah” (Endangered; EN) atau tiga tingkat di bawah status “Punah”.

Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, namun lebih pendek dan lebih kecil, sedangkan tanduknya lurus ke belakang serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa-rawa atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya.

Makanan Anoa berupa buah-buahan, tuna daun, rumput, pakis, dan lumut. Anoa bersifat soliter, walaupun pernah ditemui dalam kelompok. Seperti umumnya sapi liar, Anoa dikenal agresif dan perilakuknya sulit diramalkan. Karena hanya makan tunas pohon dan buah-buahan yang tidak banyak mengandung natrium, maka Anoa harus melengkapi makanannya dengan mencari natrium ditempat bergaram.


Anoa Dataran Rendah  (Bubalus depressicornis)

Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis)sering disebut sebagai Kerbau kecil, karena Anoa memang mirip kerbau, tetapi pendek serta lebih kecil ukurannya, kira-kira sebesar kambing. Spesies bernama latinBubalus depressicornis ini disebut sebagai Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines. Anoa yang menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi tenggara ini lebih sulit ditemukan dibandingkan anoa pegunungan.

Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih gemuk dibandingkan saudara dekatnya anoa pegunungan (Bubalus quarlesi). Panjang tubuhnya sekitar 150 cm dengan tinggi sekitar 85 cm. Tanduk anoa dataran rendah panjangnya 40 cm. Sedangkan berat tubuh anoa dataran rendah mencapai 300 kg.

Anoa dataran rendah dapat hidup hingga mencapai usia 30 tahun yang matang secara seksual pada umur 2-3 tahun. Anoa betina melahirkan satu bayi dalam setiap masa kehamilan. Masa kehamilannya sendiri sekitar 9-10 bulan. Anak anoa akan mengikuti induknya hingga berusia dewasa meskipun telah disapih saat umur 9-10 bulan. Sehingga tidak jarang satu induk terlihat bersama dengan 2 anak anoa yang berbeda usia.

Anoa dataran rendah hidup dihabitat mulai dari hutan pantai sampai dengan hutan dataran tinggi dengan ketinggian 1000 mdpl. Anoa menyukai daerah hutan ditepi sungai atau danau mengingat satwa langka yang dilindungi ini selain membutuhkan air untuk minum juga gemar berendam ketika sinar matahari menyengat.


Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi)

Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) sering disebut juga sebagai Mountain Anoa, Anoa de montagne, Anoa de Quarle, Berganoa, dan Anoa de montaña. Dalam bahasa latin anoa pegunungan disebut Bubalus quarlesi.

Anoa pegunungan mempunyai ukuran tubuh yang lebih ramping dibandingkan anoa datarn rendah. Panjang tubuhnya sekitar 122-153 cm dengan tinggi sekitar 75 cm. Panjang tanduk anoa pegunungan sekitar 27 cm dengan berat tubuh dewasa sekitar 150 kg. Anoa pegunungan berusia antara 20-25 tahun yang matang secara seksual saat berusia 2-3 tahun. Seperti anoa dataran rendah, anoa ini hanya melahirkan satu bayi dalam setiap masa kehamilan yang berkisar 9-10 bulan. Anak anoa akan mengikuti induknya hingga berusia dewasa meskipun telah disapih saat umur 9-10 bulan. Sehingga tidak jarang satu induk terlihat bersama dengan 2 anak anoa yang berbeda usia.

Anoa pegunungan berhabitat di hutan dataran tinggi, hingga mencapai ketinggian 3000 mdpl, meskipun terkadang anoa jenis ini terlihat turun ke pantai untuk mencari garam mineral yang diperlukan dalam proses metabolismenya.

Anoa pegunungan cenderung lebih aktif pada pagi hari, dan beristirahat saat tengah hari. Anoa sering berlindung di bawah pohon-pohon besar, di bawah batu menjorok, dan dalam ruang di bawah akar pohon atau berkubang di lumpur dan kolam. Tanduk anoa digunakan untuk menyibak semak-semak atau menggali tanah Benjolan permukaan depan tanduk digunakan untuk menunjukkan dominasi, sedangkan pada saat perkelahian, bagian ujung yang tajam menusuk ke atas digunakan dalam upaya untuk melukai lawan. Ketika bersemangat, anoa pegunungan mengeluarkan suara “moo”.

Populasi dan Konservasi. Anoa semakin hari semakin langka dan sulit ditemukan. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) yang menjadi maskot provinsi Sulawesi Tenggara tidak pernah terlihat lagi. Karena itu sejak tahun 1986, IUCN Redlist memasukkan kedua jenis anoa ini dalam status konservasi “endangered” (Terancam Punah).

Selain itu CITES juga memasukkan kedua satwa langka ini dalam Apendiks I, yang berarti tidak boleh diperjual belikan. Pemerintah Indonesia juga memasukkan anoa sebagai salah satu satwa yang dilindungi dalamPeraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999,tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Beberapa daerah yang masih terdapat satwa langka yang dilindungi ini antaranya adalah Cagar Alam Gunung Lambusango, Taman Nasional Lore-Lindu dan TN Rawa Aopa Watumohai (beberapa pihak menduga sudah punah).

Anoa sebenarnya tidak mempunyai musuh (predator) alami. Ancaman kepunahan satwa endemik Sulawesi ini lebih disebabkan oleh deforestasihutan (pembukaan lahan pertanian dan pemukiman) dan perburuan yang dilakukan manusia untuk mengambil daging, kulit, dan tanduknya.

Pada tahun 2000, masyarakat Kabupaten Buton dan Konawe Selatandibantu pihak BKSDA pernah mencoba untuk membuka penangkaran anoa. Tetapi usaha ini akhirnya gagal lantaran perilaku anoa yang cenderung tertutup dan mudah merasa terganggu oleh kehadiran manusia sehingga dari beberapa spesies yang ditangkarkan tidak satupun yang berhasil dikawinkan.

Tahun 2010 ini, Taman Nasional Lore-Lindu akan mencoba melakukan penangkaran satwa langka yang dilindungi ini. Semoga niat baik ini dapat terlaksana, sehingga anoa datarn rendah (Bubalus depressicornis) dan Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dapat lestari dan menjadi kebanggan seluruh bangsa Indonesia.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Mamalia, Ordo: Artiodactyla, Famili: Bovidae, Upafamili: Bovinae, Genus: Bubalus, Spesies: Bubalus quarlesi, Bubalus depressicornis. Nama binomial: Bubalus quarlesi (Ouwens, 1910). Bubalus depressicornis (H. Smith, 1827).

Tuesday, August 7, 2012

Mengatasi Kolik Pada Kuda


Kuda bisa mendapatkan ‘kolik’ atau nyeri perut karena berbagai alasan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kolik pada kuda bisa sangat kecil, sedangkan yang lain dapat serius dan memerlukan intervensi medis segera. Kolik bisa disebabkan oleh sejumlah masalah gastrointestinal, dan dianggap sebagai salah satu masalah yang paling umum kesehatan kuda. Ada dapat beberapa jenis kolik kuda, dari yang umum adalah beberapa jenis, impaksi kolik, spasmodik kolik, kolik impaksi ileum, perpindahan atau kolik torsi, enterolith, impaksi pasir kolik, distensi lambung dan kolik disebabkan oleh parasit seperti cacing pita, besar cacing gelang dan Cyathostomes.

Apa Penyebab Kolik pada Kuda?

Equine kolik bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Kadang-kadang, massa keras dari makanan dapat berdampak pada usus besar di salah satu flexures, dimana usus kemudian berbalik dan sempit. Bahkan akumulasi gas dalam usus, khususnya di usus besar dapat meningkatkan kontraksi peristaltik saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan nyeri perut atau kolik pada kuda.

Pembentukan tumor lemak jinak seperti lipoma dalam saluran usus, konsumsi pasir atau kotoran bersama dengan padang rumput, membangun deposit mineral dalam usus dan adanya cacing gelang besar dan cacing pita juga dapat menyebabkan sumbatan atau halangan dalam saluran usus, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan kolik. Selain ini, perpindahan kolon punggung, torsi, berkedut yaitu bagian-bagian dari saluran gastrointestional, pembentukan ulkus di lambung, konsumsi makanan berjamur atau busuk, dan radang kecil, serta usus besar dapat menyebabkan kuda kolik.

Kolik pada Kuda Gejala

Sejumlah gejala yang dapat diamati dalam menderita kuda dari kolik. Rasa sakit perut yang disebabkan oleh kondisi ini sering memaksa kuda terpengaruh untuk menendang perut atau perut dan menggigit pada kedua sisi. Kuda yang terkena dapat menampilkan tidak tertarik untuk makan atau minum, dan mungkin berbaring lebih dari biasanya, atau bangun dan berbaring berulang kali. Kadang-kadang, itu bisa bangun dan mulai berjalan di kalangan dan kemudian berbaring lagi. Tanda-tanda lain dan gejala kolik pada kuda dapat termasuk, mengais-ngais tanah, sering mencoba untuk buang air kecil dan buang air besar tidak berhasil, memutar kepala terhadap diare, panggul, menggigit sisi, keriting bibir atas, mengerang, meregang, kegelisahan, stamping kaki, suhu tubuh sedikit lebih tinggi dari normal, denyut nadi meningkat dan berkeringat.

Kolik pada Kuda Pengobatan

Perlakuan kolik tergantung hanya pada beratnya kondisi dan penyakit yang mendasarinya. Kadang-kadang, intervensi bedah segera dapat diminta untuk mengobati kondisi ini. Jadi, jika kuda Anda menunjukkan tanda-tanda yang serius dari sakit atau perilaku kolik dan kekerasan, kemudian memanggil dokter hewan anda secepat mungkin. Sementara itu, Anda dapat membuat kuda anda berjalan-jalan sedikit untuk mengalihkan pikiran dari rasa sakit. Namun, pastikan untuk tidak memberi makan kuda atau mengelola segala jenis obat tanpa persetujuan dokter hewan. Seorang dokter hewan dapat melaksanakan beberapa tes dan pemeriksaan untuk mengetahui keparahan kondisi dan kemudian mengobatinya sesuai.

Insiden kolik dapat dikurangi sampai batas tertentu dengan memberi makan kuda dengan kualitas tinggi serat (jerami atau rumput), menyediakan pakan yang bersih bebas dari jamur dan kotoran, dan mencegah konsumsi pasir dan kotoran. Jadwal makan yang teratur dan menghindari perubahan pakan juga dapat membantu mengurangi resiko kolik pada kuda. Juga penting adalah untuk menyediakan air bersih untuk kuda Anda, jerami pakan dan air sebelum biji-bijian, memungkinkan jumlah pemilih sebanyak mungkin, mempertahankan program latihan yang teratur dan konsisten, memilih cacingan reguler dan menghindari makan kuda segera setelah berolahraga dan berolahraga mereka segera setelah makan , untuk mencegah kolik kuda. Anda dapat berbicara dengan dokter hewan, jika Anda memiliki keraguan tentang apa kuda makan dan apa yang mereka seharusnya tidak makan.

Harapan sekarang, Anda sudah mendapat ide yang adil tentang penyebab dan gejala kolik, serta bagaimana untuk mencegah kolik pada kuda. Pemilik Kuda harus mengetahui gejala kolik kuda, untuk mendeteksi lebih dini dan mencari perawatan medis. Dalam kasus tertentu, kolik kuda dapat berubah menjadi kondisi yang mengancam kehidupan. Jadi, jika Anda memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan kuda kuda kolik, atau jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah kondisi ini, berbicara dengan dokter hewan.
dari berbagai sumber

Enteroliths, Penyebab Kolik Serius pada Kuda


Enteroliths berasal dari kata Yunani 'entero' berarti usus, dan 'Lith' yang berarti batu.
Ada banyak penyebab kolik, istilah umum untuk sakit perut, pada kuda tapi batu usus (enteroliths) adalah salah satu yang paling serius karena yang besar dapat menyebabkan penyumbatan fatal dan hanya dapat di obati melalui pembedahan. 
Batu-batu ini juga dapat menyebabkan kolik intermiten karena mereka dapat bergerak dan menghambat perjalanan berkala pakan melalui usus.

Analisis batu-batu ini menunjukkan bahwa mereka terdiri dari bahan kristal yang disebutstruvite yang mengandung magnesium, amonium, dan fosfat.

Enteroliths terbentuk di sekitar benda asing kecil yang ditelan oleh kuda seperti kerikil, pasir, kayu, atau plastik, dan tumbuh seperti mutiara tumbuh di sekitar sebutir pasir pada tiram. Untuk terus tumbuh, enterolith membutuhkan pasokan magnesium, amonium, dan fosfat pada saluran pencernaan yang relatif alkaline (basa lemah).
Tindakan Pencegahan

Untuk membantu mencegah dari pembentukan enteroliths, peneliti di UC Davis School of Veterinary Medicine menunjukkan bahwa Anda:
  • Penurunan tingkat pH usus dengan menambahkan satu cangkir (250 ml) cukasehari untuk diet kuda Anda. (cuka sari apel yang tidak dipasteurisasi cukup)
  • Menambahkan makanan konsentrat bubuk sementara mengurangi jerami juga akan menurunkan tingkat pH dalam usus besar.
  • Mengurangi atau menghilangkan dedak dari diet kuda Anda karena dedak menyediakan kandungan fosfor tinggi.
  • Ganti banyak alfalfa dalam diet kuda Anda dengan gandum atau jerami rumput. Alfalfa, terutama alfalfa dari California, mengandung jumlah magnesium dan protein yang tinggi. Jumlah amonium bebas yang berlebihan dapat dilepaskan dari pencernaan protein tinggi jerami seperti alfalfa. (Pada UC Davis ditemukan bahwa sebagian besar kuda dengan enteroliths memiliki diet jerami alfalfa 50%!)
  • Meningkatkan waktu makan menjadi tiga atau empat kali sehari karena ini akan meningkatkan pergerakan bahan pakan massal melalui saluran usus yang harus menyediakan sebuah lingkungan yang kurang menguntungkan bagi batu untuk mengeram dan tumbuh.
  • Hindari kurungan di kandang yang lama dan memberikan banyak latihan sehari-hari yang juga membantu meningkatkan gerakan pakan pada usus.

Untuk tempat tidur, gunakan jerami bukan serutan (grajen). Jerami ini akan menyediakan bahan serat tinggi yang rendah protein, magnesium, dan mineral fosfor.

Tuesday, July 3, 2012

Ekidna


Ekidna adalah hewan pemakan serangga yang termasuk monotremata, atau mamalia yang bertelur. Ekidna berhidung pendek ditemukan di Australia. Panjang tubuhnya sekitar 35 sampai 53 cm, mempunyai tubuh yang lebar dan kaki yang panjang. Kakinya memiliki cakar yang kuat, digunakan untuk menggali tanah. Kepalanya kecil dan hidungnya dilengkapi dengan moncong yang ramping. Ekidna tidak mempunyai gigi, tetapi memiliki lidah yang lebar dan lengket yang sangat cocok untuk menangkap semut, rayap, dan serangga kecil lainnya. Ekidna menghasilkan satu telur atau dua telur, tetapi jarang dua telur. Kemudian telur tersebut diletakkan di kantung di perut, dimana telur tersebut kemudian menetas dalam 10 sampai 11 hari. Anak ekidna kemudian dibawa di dalam kantung hingga sekitar 55 hari, sampai ia akhirnya dapat berjalan.

Ekidna yang lebih besar dari ekidna berhidung pendek berasal dari Tasmania. Ekidna jenis ini diklasifikasikan sebagai Tachyglossus aculeatus setosus. Ekidna New Guinea, Zaglosus brujuni memiliki moncong yang panjang dan melengkung. Ekidna yang kecil biasanya digunakan sebagai hewan peliharaan Musuh alami ekidna hanyalah manusia yang kadang-kadang memakan dagingnya.

Ekidna


Ekidna adalah hewan pemakan serangga yang termasuk monotremata, atau mamalia yang bertelur. Ekidna berhidung pendek ditemukan di Australia. Panjang tubuhnya sekitar 35 sampai 53 cm, mempunyai tubuh yang lebar dan kaki yang panjang. Kakinya memiliki cakar yang kuat, digunakan untuk menggali tanah. Kepalanya kecil dan hidungnya dilengkapi dengan moncong yang ramping. Ekidna tidak mempunyai gigi, tetapi memiliki lidah yang lebar dan lengket yang sangat cocok untuk menangkap semut, rayap, dan serangga kecil lainnya. Ekidna menghasilkan satu telur atau dua telur, tetapi jarang dua telur. Kemudian telur tersebut diletakkan di kantung di perut, dimana telur tersebut kemudian menetas dalam 10 sampai 11 hari. Anak ekidna kemudian dibawa di dalam kantung hingga sekitar 55 hari, sampai ia akhirnya dapat berjalan.

Ekidna yang lebih besar dari ekidna berhidung pendek berasal dari Tasmania. Ekidna jenis ini diklasifikasikan sebagai Tachyglossus aculeatus setosus. Ekidna New Guinea, Zaglosus brujuni memiliki moncong yang panjang dan melengkung. Ekidna yang kecil biasanya digunakan sebagai hewan peliharaan Musuh alami ekidna hanyalah manusia yang kadang-kadang memakan dagingnya.

Monday, July 2, 2012

Kukang


Kukang adalah mamalia yang hidup di atas pohon di hutan-hutan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kukang adalah hewan yang lamban. Kaki depannya lebih panjang dari kaki belakangnya. Sebagian waktunya diluangkan untuk bergantung di atas pohon dengan kaki di bawah. Kukang tidur, mengunyah dedaunan, kawin dan bahkan melahirkan sambil bergantung terbalik.

Tanaman renik berwarna hijau, yang disebut ganggang, tumbuh pada bulu kukang. Ganggang ini memuatnya tampak kehijau-hijauan sehingga kukang sukar ditemukan di antar dedaunan.

Ada dua jenis kukang; yang berjari kaki dua buah dan yang berjari kaki tiga buah. Kukang yang berjari kaki dua buah lebih giat. Kukang makan buah-buahan, ranting dan dedaunan.. Kukang yang berjari tiga buah, ketika berada di tanah, tidak dapat menopang dirinya dengan anggota badannya. Kukang memegang benda dengan kaki depannya kemudian ditariknya badannya ke depan.

Kukang berjari kaki tiga diklasifikasikan sebagai Bradypus tridactylus, sedangkan kukang berjari kaki dua diklasifikasikan sebagai Choloepus hoffmanni.


Anjing Prairi


Anjing Prairi termasuk hewan pengerat, yang hidup di dataran tinggi mulai dari Saskatchewan, Kanada, hingga Meksiko bagian Utara. Anjing prairie memiliki hubungan yang dekat dengan marmot dan tupai. Hewan ini memiliki panjang 28 sampai 38 cm. Pemangsa anjing prairie adalah burung rajawali, burung elang, ular, dan anjing hutan. Karena itu anjing prairie selalu siap siaga. Dan jika ada sesuatu yang berbahaya, mereka akan mengeluarkan suara seperti tangisan untuk memberitahu lainnya.

Kambing Gunung


Kambing gunung adalah mamalia berkuku yang mempunyai tanduk pendek, bengkok, dan berwarna hitam. pinggiran kukunya tajam, melingkupi telapak yang lunak di bagian dalam. Dengan kukunya ini ia mencengkeram batu karang. Binatang ini lebih tepat dinamakan kambing Rocky Mountain. Sebenarnya binatang itu bukan kambing, melainkan sejenis antilup. Hidupnya di pegunungan Amerika Utara, dari Alaska sampai Montana.

Kambing Rocky Mountain adalah pendaki yang terampil dan dapat berjalan pada tebing yang curam serta melintasi es. Bulunya tebal, panjang, berwarna putih; membentuk bulu tengkuk dipunggungnya. Bulunya yang putih memudahkan dia untuk bersembunyi di salju dari musuh-musuhnya. Makanannya terdiri dari lumut dan tumbuhan gunung yang lain.

Kambing Rocky Mountain tingginya hingga ke bahu kira-kira 91 cm, sedang beratnya dapat mencapai 91 kg. (Double Ninety One)

Zebra


Zebra adalah anggota keluarga kuda liar. Kulitnya putih atau kuning dengan garis-garis berwarna hitam atau cokelat tua. Zebra hidup di Afrika dan sebelah selatan Gurun Sahara. Ada beberapa macam zebra. Yang paling besar adalah zebra Grevi. Tinggi sampai bahunya kira-kira 1,5 meter. Jenis ini hidup di Afrika bagian timur. Jenis paling kecil adalah zebra gunung yang tingginya 1,2 meter. Zebra hidup di pegunungan dan dataran pantai di sebelah barat daya Afrika.

Zebra adalah binatang yang suka merumput. Mereka diburu oleh binatang pemakan daging seperti singa dan macan tutul. Seekor zebra jantan mencoba melindungi anaknya dengan cara menarik perhatian hewan yang menyerangnya lalu melarikan diri. Kadang-kadang seekor zebra dapat mengusir penyerangnya dengan menyepakkan kuku kakinya yang kuat. Salah satu perlindungan yang dimiliki zebra terhadap hewan-hewan ganas ini adalah kulitnya yang bergaris-garis, yang merupakan penyamaran sehingga ia sukar dilihat. Pada jarak jauh di lapangan terbuka, garis-garis itu membaur dengan pola-pola cahaya dan bayangan. Zebra juga mendapat perlindungan dalam jumlah yang banyak. Zebra hidup dalam kawanan bejumlah sampai 1000 ekor. Seekor anak zebra harus bergabung dengan kawanannya.

Wednesday, June 20, 2012

Penyakit ORF ( DAKANGAN/BENGOREN ) pada Ternak


PENDAHULUAN
Penyakit ORF atau penyakit Dakangan/Bengoren merupakan penyakit yang sangat menular, menyerang hanya pada kambing dan domba terutama pada kulit bibir atau disekitar leher.

Penyakit ini mempunyai arti ekonomi penting karena dapat menyebabkan :
  • penurunan berat badan
  • kematian pada hewan muda
  • dapat menular pada manusia


PENYEBAB
Penyakit Dakangan atau Bengoren ini disebabkan oleh Parapoxvirus dari famili Poxviridae.

PENYEBARAN
ORF hanya menyerang domba dan kambing. Hewan yang sembuh dari penyakit ini mempunyai kekebalan yang berlangsung lama dan infeksi ulang biasanya tidak pernah terjadi.

Pada daerah enzootik ORF ditemukan pada hewan muda, sedangkan pada daerah yang baru pertama kali diserang, ORF ditemukan pada segala umur.

Penularan penyakit ini dapat melalui :
  • kontak langsung
  • luka-luka kulit waktu menyusui
  • kontak kelamin
  • kontak dengan bahan yang tercemar / mengandung kuman ORF


Penularan pada manusia terjadi melalui kontak dengan hewan sakit atau bahan tercemar.

GEJALA PENYAKIT
Masa inkubasi berlangsung kurang lebih 2 hari. Gejala klinis yang terjadi adalah peradangan pada kulit sekitar mulut, kelopak mata, alat genital, ambing pada hewan yang sedang menyusui serta pada tempat yang jarang ditumbuhi bulu.
Peradangan berubah menjadi erythema, lepuh-lepuh pipi yang mengeluarkan cairan, membentuk kerak-kerak yang mengelupas setelah 1-2 minggu. Apabila lesi hebat maka akan terjadi kelainan menyerupai bunga kol. Kalau tidak ada infeksi sekunder lesi-lesi ini biasanya akan sembuh setelah penyakit berlangsung 4 minggu.
Pada manusia penyakit ini berupa lepuh-lepuh pada tangan dan lengan, lesi kemudian mongering serta mengeras setelah 2-3 minggu.

PERUBAHAN PASCAMATI
Pada bedah bangkai tidak ditemukan kelainan yang nampak pada bagian tubuh yang lain, kecuali pada kulit..
Bahan pemeriksaan berupa keropeng kulit disertai jaringan dibawahnya, diawetkan dalam gliserin NaCl 50% untuk pemeriksaan virologik dan dalam formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologik.

DIAGNOSIS
Orf didiagnosa berdasarkan gejala klinis, patologis anatomis dan pemeriksaan laboratorium dengan melakukan isolasi dan identifikasi dengan uji serologis.
Diagnosa banding : Penyakit yang mirip dengan Orf adalah cacar domba dan cacar kambing. Pada penyakit cacar lesi dimulai dengan hemorhagik dan terjadi pada kulit bagian luar meluas keseluruh tubuh termasuk organ dalamnya.

PENGOBATAN
Hewan yang sakit diobati dengan antibiotik spektrum luas untuk infeksi sekunder dan vitamin, sedangkan kulit yang terjangkit diobati lokal dengan salep atau Iod tincture.

TINDAKAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Pencegahan penyakit ORF atau Dakangan dapat dilakukan dengan vaksinasi pada daerah enzootik. Vaksin dibuat dari keropeng kulit penderita, dibuat tepung halus dan disuspensikan menjadi 1% dalam gliserin.
Vaksinasi pada hewan muda dilakukan dengan mencacar kulit pada sebelah dalam paha, sedang pada hewan dewasa dilakukan disekitar leher beberapa minggu sebelum persusuan.
Pada daerah yang belum pernah terjangkit penyakit ini dianjurkan tidak divaksin.

TINDAKAN PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Hewan yang menderita sakit dengan gejala klinis diatas segera diasingkan dari hewan yang sehat dan diobati.

PEMOTONGAN HEWAN
Penyakit ini dapat menular pada manusia, sebaiknya daging dari hewan sakit jangan dikonsumsi. Oleh karena itu hewan sakit jangan dipotong