Pages

Wednesday, December 28, 2011

Beberapa Teknik Laba-Laba dalam Menjaring Mangsa

Kebanyakan orang mengira bahwa laba2 adalah hewan yang menggunakan jaring untuk menangkap mangsanya. Namun perkiraan ini sama sekali tidak menceriterakan kisah laba-laba secara keseluruhan, karena jaring-jaring yang ajaib dari segi arsitektur maupun dari segi rekayasanya bukan lah satu-satunya cara laba2 untuk menangkap mangsanya. Disamping membuat jaring, laba2 menggunakan taktik-taktik lain yang menakjubkan saat berburu.

1. Laba-laba Pelempar Lasso
Dari sekian banyak spesies laba-laba, salah satu yang paling menarik karena teknik-teknik berburunya adalah laba2 “Bolas”. Berdasarkan hasil riset rinci terhadap mahluk ini, seorang pakar laba2, Dr. Gertsch, menemukan bahwa laba-laba ini menggunakan hidungnya untuk menangkap mangsanya.
 
Banyak orang mengira kalau laba2 adalah serangga. Namun, ilmuwan mengklasifikasikan laba2 dalam kelas arachnid (bersama kalajengking, kutu, tungau), yang dalam beberapa hal berbeda dengan serangga. Laba2 mempunyai delapan kaki, sementara semut, lebah, kumbang, dan serangga lain hanya mempunyai enam kaki. Kebanyakan serangga juga mempunyai sayap dan antena sedangkan laba2 tidak. Arachnid termasuk filum Artropoda.
Di dunia terdapat lebih dari 30.000 jenis laba-laba yang diketahui, dan bisa dikelompokkan dari cara hidupnya.
a) Laba-laba pemintal jaring membuat jaring untuk menangkap serangga.
b) Laba-laba pemburu mengejar serangga atau menunggu mereka.
Dari segi struktur tubuh seperti taringnya, laba-laba dikelompokkan atas laba-laba sejati dan tarantula
Dalam buku yang sama, penulisnya mengevaluasi pergerakan laba-laba yang terencana ini dengan istilah-istilah berikut:
 
  • Menyiapkan bandul lengket di ujung benang.
  • Membuat dan melepaskan dari tubuhnya zat bau yang dibuat ngengat betina untuk memikat pasangan jantannya.
  • Melemparkan lasso pada mangsanya lebih cepat dari pandangan manusia.
  • Membidikkan lasso tepat mengenai mangsanya.
  • Akhirnya, membuat benang khusus yang dapat menjaga kesegaran mangsa, serta membungkusnya


2. Pintu-perangkap Untuk Hidup di Gurun

Saat memburu mangsanya, laba-laba pintu-perangkap hanya meletakkan kaki-kaki depannya di luar.
 

Gambar ini memperlihatkan jalan masuk ke pintu jebakan sarang laba-laba.

3. Laba-laba Penyamar Yang Ulung
 
Bertentangan dengan kepercayaan umum, banyak jenis laba-laba berburu tanpa membangun jaring. Salah satunya adalah Laba-laba kepiting. Ia menyamarkan dirinya pada bunga-bungaan dan menyantap lebah-lebah yang hinggap padanya.
 

4. Berburu Dengan Jaring Tangga Melingkar
 
Bagi banyak mahluk hidup, jaring laba-laba merupakan perangkap maut. Namun ada beberapa mahluk yang dapat selamat dari perangkap maut ini. Sebagai contoh, ngengat-biasa tidak mempan terhadap jaring laba-laba karena debu pada tubuhnya menutupi perekat pada jaring dan membuatnya menjadi tidak efektif. Berkat debu inilah ngengat dapat lolos dengan mudah.
Namun ngengat masih dapat terjerat oleh jaring yang konstruksinya tidak biasa. Jaring laba-laba Skoloderus, yang tinggal di daerah tropis, berbeda dari kebanyakan jaring, dan tampilannya mirip dengan kertas-lalat. Dengan cara ini, Skoloderus mudah menangkap ngengat. Laba-laba Skoloderus membangun jaring yang panjangnya satu meter dengan lebar 15-20 sentimeter, mirip sebuah tangga. Ngengat yang tertangkap jatuh ke dasar jaring. Selama jatuh, ngengat kehilangan sebagian besar debu pelindung yang mencegahnya menempel pada jaring biasa, dan akhirnya terjerat dalam perangkap Skoloderus

5. Laba-laba Pelempar-Jala: Dinopis
 

Jaring Dinopsis, tidak seperti milik laba-laba lain, mempunyai keunikan berupa dilemparkan kepada korbannya. Gambar-gambar tersebut menunjukkan tahap-tahap dari teknik perburuan Dinopis. Laba-laba ini bergantung pada seutasbenang yang dicantolkannya pada sebuah dahan atau ranting. Lalu ia menunggu untuk menyergap. Tidak ada jalan kabur bagi mangsa yang lewat di bawahnya. Laba-laba ini tiba-tiba melompat dan melemparkan jaringnya kepada mangsanya.

6. Laba-laba Portia: Penipu Ulung
 
Laba-laba Portia meniru dan memburu spesiesnya sendiri. Misalnya, Portia (bawah), dalam gambar ini, menipu Euryattus betina (atas) yang tinggal di daun tergulung yang ditahan dengan benang-benang sutera, dengan meniru upacara perkimpoian laba-laba Euryattus.
Berbeda dari kebanyakan laba-laba, selain membuat jaring, laba-laba Portia Fimbriata memburu mangsanya jauh dari jaringnya sendiri. Keistimewaan lain dari Portia adalah lebih menyukai spesiesnya sendiri dibanding serangga lain sebagai makanannya. Oleh karena itu, medan perburuannya umumnya jaring-jaring laba-laba lain. Saat berburu, ia menggunakan strategi menarik.

7. Teknik Memancing Dari Laba-laba Dolomedes
 
Spesies laba-laba ini dapat bergerak dengan nyaman di atas air, berkat cairan tahan air pada kaki-kakinya. Gambar ini menunjukkan seekor laba-laba air yang baru saja menangkap ikan.
 
 
Laba-laba yang menunggu untukmenyergap di jaring mereka yang ringkih dan bersembunyi di tengah rerimbunan, diciptakan sebagai mesin pembunuh sejati. Mereka bahkan dapat berjalan di air untuk berburu (bawah). Jika perlu mereka dapat membangun sebuah lonceng dan hidup di bawah air.

8. Teknik Menyelam Laba-laba Lonceng

   


a) Laba-laba rakit bersiap untuk berburu di air.
b) Laba-laba tersebut, yang merasakan gerakan di dalam air dengan kaki-kakinya, menunggu tak bergerak sampai seekor ikan “Golyan” mendekat.
c-d) Setelah menangkap dan meracuni ikan itu, ia membawanya ke darat

9. Laba-laba Yang Menyerupai Roda
   


Laba-laba ini, yang sengaja membangun sarangnya di puncak bukit pasir, melenting begitu lebah liar mulai menggali sarangnya.
(Bawah) untuk memperoleh kecepatan, pertama laba-laba mengambil beberapa langkah, kemudian, sambil melipat masuk kelima kakinya yang berhubungan, ia bergerak cepat, seperti roda yang berguling menuruni bukit.
Ketika menghadapi bahaya, beberapa spesies laba-laba di gurun Namibia, Afrika Barat-Daya, menarik kaki-kakinya sehingga membentuk tubuhnya tepat seperti roda. Dengan gerakan jungkir-balik yang berulang, ia menjauh dari bahaya dengan cepat.
Ukuran laba-laba ini sekitar 2,5-3 sentimeter dan dapat bergerak dengan kecepatan 2 meter per detik. Sebagai bahan perbandingan, putaran tubuh laba-laba dalam bentuk rodanya sama dengan putaran roda kendaraan dengan kecepatan 40 kilometer per jam.





Strategi Binatang Gurun Menghadapi Suhu Panas

1. Unta Dromedari
Dromedari, anggota suku unta, sanggup menahan perubahan suhu tubuh yang lebih besar daripada kebanyakan binatang berdarah panas lainnya. Suhu tubuhnya dapat berkisar antara 34-41 derajat C.
 
Karena suhunya turun sangat drastis pada malam hari, unta tersebut tetap merasa dingin untuk jangka waktu yang lebih lama pada siang hari berikutnya. Dengan demikian, uap air yang hilang melalui keringat unta hanya sedikit.

2. Kadal Gurun 
 
Selama siang hari, kadal gurun menggali lubang dengan kakinya yang berjumbai. Lubang di bawah permukaan relatif dingin. Penutup di atas mata dan lubang hidungnya menahan butir-butir pasir.

3. Kalajengking 
 
Pada siang hari, beberapa kalajengking masuk ke dalam lubang agar tetap dingin dan muncul untuk berburu setelah matahari terbenam.

4. Celepuk Kaktus 
 
Di barat daya Amerika Serikat, celepuk kaktus yang kecil bersarang di kaktus saguaro atau pohon gurun pada siang hari dan keluar terbang tinggi untuk berburu serangga dan larva serangga dalam lindungan kegelapan.

5. Rubah Fennec
 
Rubah fennec kecil Afrika Utara menunggu datangnya senja di bawah naungan batu. Telinga sepanjang 15 cm itu membantu mendinginkan tubuh dengan membuat permukaan luas untuk menyebarkan panas.

6. Jerboa 
 
Jerboa Afrika Utara tidur di lubangnya selama siang hari. Binatang ini tidak minum air karena dapat memproses sedikit air yang diperlukannya dari biji-bijian yang dikumpulkannya.

7. Tikus Kangguru
Tikus kangguru berekor cemeti terdapat di gurun Amerika Utara. Hidupnya dalam lubang bawah tanah yang dalam.
 
Tikus ini dapat melompat seperti kangguru dan menggunakan ekornya untuk keseimbangan. Binatang ini menjadi giat pada malam hari ketika gurun menjadi dingin.

Tikus ini tidak minum air karena memperoleh air yang dibutuhkannya dari biji-bijian.

8. Adaks
Adaks adalah antelop besar Afrika Utara yang pada saat dewasa dapat mencapai berat 135 kg.
 
Seperti penghuni gurun lainnya, termasuk beberapa jenis antelop lainnya, adaks memperoleh air dari tumbuhan.

Dengan merumput pada pagi atau sore hari, antelop ini dapat hidup berminggu-minggu tanpa minum.

9. Kura-kura Darat
Kura-kura darat membawa air dalam cadangan di bawah cangkangnya. Reptilia sangat cocok dengan iklim gurun.
 
Binatang ini memperoleh sebagian besar airnya melalui makanan dan hampir tidak melepaskan air sedikit pun melalui kulit.

Seperti halnya tikus kangguru, reptilia mampu mengeluarkan sisa makanannya dalam bentuk sangat pekat dengan cairan sedikit saja.

Sumber

Ilmuwan Temukan Binatang Aneh Mirip Tikus Dan Gajah

Mamalia berbulu dengan hidung mirip belalai
yang muncul di hutan terpencil Afrika.
(Foto: dailymail.co.uk)

Seekor mamalia berbulu dengan hidung mirip belalai muncul di hutan terpencil Afrika.

Tikus agak besar ini diperkirakan spesies baru.

Ahli konservasi yang mempelajari keanekaragaman hayati di hutan Boni-Dodori, pantai timur laut Kenya, telah mendirikan jebakan kamera di wilayah tersebut setelah seorang ilmuwan melihat binatangsengi (tikus gajah) yang tidak dikenal.

Dari gambar tersebut, peneliti mengenali warna merah marun di sisi bahu dan punggung spesies itu. Hewan ini juga berciri pantat yang lebih rendah dengan warna hitam.

Secara garis besar, ilmuwan menilai bahwa makhluk ini lebih besar dibandingkan tikus berbelalai biasa.

Diperkirakan, objek itu miliki berat 600 gram, sepanjang 550 milimeter dan memiliki ekor 250 milimeter.

Tim ilmuwan yang berasal dari Zoological Society of London (ZSL) dan Kenya Wildlife Service (KWS) ini menganalisa DNA binatang itu untuk mengkonfirmasi apakah benar termasuk spesies baru.

Jika terbukti, hewan ini menjadi spesies ke-18 dari sengi yang masuk di keluarga Macroscelididae di mana semuanya berasal dari Afrika.

“Nenek moyang kita sering salah memahami hewan ini"

"Strategi perkawinan monogami dan moncong karismatik mereka yang fleksibel membuat spesies ini sangat menawan,” kata peneliti dari California Academy of Science Galen Rathbun.


Jari Gajah Ada 6

Misteri seputar jumlah jari pada kaki gajah akhirnya terungkap. Ternyata hewan bertubuh raksasa tersebut memiliki enam jari di masing-masing kakinya.

Jari keenam ini diyakini memilki fungsi untuk membantu menahan berat tubuh gajah  Profesor John Hutchinson Royal Veterinary College, Inggris mengatakan penemuan ini seperti kembali ke masa ketika untuk pertama kalinya seekor gajah dibedah oleh ahli dari Skotlandia pada 1706 lalu.

Jari keenam yang sebelumnya diyakini hanya sebagai tulang rawan itu, ternyata merupakan tulang walaupun bentuknya tidak biasa. Jari keenam ini muncul seiring dengan evolusi yang dialami hewan berkuping leba tersebut. 

Lima jari konvensional pada masing-masing kaki lebih berfungsi untuk berjalan. Sedangkan jari keenam berfungsi seperti tumit untuk membantyu menahan berat tubuhnya. (mediaindonesiaonline.com) 

Beberapa Invertebrata dalam Gambar

KEPITING
Crab

KUPU-KUPU
Butterfly

JELLYFISH
Jellyfish

MANTIS
Mantis

SEPON PIPA
 Stove-Pipe Sponge

KUMBANG
Ladybug

NAUTILUS BILIK
 Chambered Nautilus

KEONG MAS
 Grove Snail

KEPITING TAPAL KUDA
 Horseshoe Crab

GURITA
Octopus

ANEMON LAUT
 Sea Anemone

JUMPING SPIDER
 Jumping Spider