Pages

Sunday, November 27, 2011

Usaha Peternakan Meri

Usaha peternakan meri terbagi atas usaha penetasan telur bebek yang menghasilkan meri, dan kedua adalah usaha pembesaran atau peternakan meri. Menurut Drs. Arsidi, Ketua Kelompok Tani Ternak Itik “Rambon Sejati” di Cirebon, Jawa Barat, kedua usaha ini sama-sama menguntungkan. Perbedaan usaha ini, ternak meri membutuhkan lokasi yang cukup luas, sedangkan usaha penetasan dapat dilakukan dilahan yang terbatas. Selain itu usaha ini juga bisa dilakukan keluarga dirumah, jadi benar-benar usaha home industry.

Yang dimaksud dengan meri adalah anak bebek dari menetas sampai usia 1 bulan, atau belum menjadi bebek. Pembesaran meri jantan menghasilkan bebek pedaging dan meri betina yang dibesarkan menghasilkan telur bebek.

Seperti diakui oleh Drs. Arsidi, banyak sekali permintaan akan bebek, yakni dari daging dan telurnya. Tingginya permintaan akan bebek pedagingyang begitu besar juga terlihat dari beberapa rumah makan, restoran dan warung tenda yang menawarkan bebek sebagai menu unggulan sehingga membuat harga bebek melambung tinggi.

Karena melonjaknya harga bebek terutama untuk bebek tua yang dijual setelah masa pembesaran 6 bulan, kini beberapa dari rumah makan atau restoran ada yang beralih menggunakan bebek muda. Sebut saja Sugeng, pemilik warung tenda Joko Putra dikawasan Pasar Blok A Jakarta Selatan dimana selain bebek tua ia juga memakai bebek muda yang usianya 3-4 bulan. Pertimbangannya adalah harganya yang lebih murah dan proses memasaknya juga lebih cepat, dan juga permintaan dari konsumen juga cukup tinggi.

Bebek jantan dewasa atau pedaging harganya sekitar Rp. 25 ribu–30 ribu per-ekor dan bebek betina siap telur, atau yang biasa disebut bebek bayah harga jualnya Rp. 45 ribu-50 ribu. Harga ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan bebek muda atau meri yang dibesarkan dari usia 45 hari hingga 3 bulan. Sedangkan menurut Nur Ihsan, peternak dan pengepul bebek muda/meri dari Mojokerto, harga dari peternak untuk usia 45 hari dengan berat 1 kg/ekor Rp. 16.500, 60 hari berat 1,2 kg/ekor Rp. 22 ribu, dan berat 1,5 kg/ekor Rp. 27 ribu pada usia 3 bulan.


Prospek

Prospek ternak pembesaran meri menjadi bebek muda ini akan terus meroket. Seperti yang diungkapkan Dody Faizal, Ketua Kemitraan Ternak Bebek Desa Sadar Mojoanyar, pertenak di Mojokerto Jawa Timur baru saja memenuhi permintaan sebesar 90% untuk pasar Surabaya, Mojokerto, Jakarta dan Bali.

Dengan semakin besarnya pemintaan bebek muda, maka permintaan meri yang akan dibesarkan menjadi bebek muda atau disebut juga DOD (Day Old Duck) juga semakin tinggi. Namun menurut Drs. Arsidi penetas meri atau penghasil DODO masih terbilang sedikit. Di Jawa Barat misalnya sentra penghasil DOD adalah di Desa Kroya dan Karanganyar Cirebon. Dari Desa Kroya baru bisa memenuhi kurang dari 50% permintaan. Desa Kroya baru bisa memasok rutin DOD untuk daerah Sumatera Selatan, Muara Enim Palembang, Jambi, Lampung, dan Jakarta Utarasebanyak 20 ribu ekor/minggu. Ada juga pelaku usaha yang memasok ke  daerah Medan dan Padang.

Sedangkan untuk sentra pembesaran meri menjadi bebek muda ada didaerah Karawang, Cirebon, Brebes, dan Mojokerto. Di Mojokerto yang terkenal adalah bebek Mojosari, karena salah satu sentra ternak bebek di Mojokerto terdapat di Kecamatan Mojosari. Di Kab. Mojokerto ini juga terdapat beberapa kelompok tani ternak bebek. Salah satu yang terkenal adalah kelompok tani ternak bebek Lestari Jaya yang terletak di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari. Jumlah anggota kelompok tani ternak bebek tersebut berjumlah 42 orang semuanya wanita. Produk yang dihasilkan oleh kelompok tani ternak bebek tersebut adalah telur bebek, DOD, dan telur asin.

Suhu

Untuk usaha penetasan meri sebenarnya bisa dilakukan dimana saja/segala daerah di Indonesia namun tetap memperhatikan suhu alat penetas dengan baik, yakni suhu sekitar 38 derajat celcius dan kelembaban sekitar 60%. Beberapa daerah yang berpotensi untuk usaha penetasan telur bebek yaitu daerah Indramayu, Tegal, Subang, Lampung, Bengkulu, Palembang, pelosok Banjarmasin, dan Timika. Begitu juga untuk usaha peternakan meri yang sangat penting diperhatikan adalah suhu. Meri lebih menyukai tempat hidup yang hangat, seprti daerah sepanjang Pantura,. Untuk beternak meri sebaiknya berada pada suhu 33-35 derajat celcius. Daerah ternak meri di Indonesia yaitu wilayah Cirebon, Mojosari, Karawang, Bali, dan Kalimantan Selatan.

Menurut Drs. Arsidi, supaya suatu daerah benar-benar sukses dalam usaha bebeknya, perlu adanya konsep “segitiga bebek”, yaitu pertamaterdapat kelompok ternak, kedua terdapat koperasi untuk pemasarannya, dan ketiga adanya kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Jadi jika ada masyarakat yang ingin mempelajari seluk beluk usaha bebek mulai dari penetasan telur hingga cara ternaknya, Kelompok Tani Ternak Itik “Rambon Sejati” siap memberikan ilmu berupa materi dan praktek usaha.

Usaha pembesaran meri sangat menguntungkan karena memeliharanya sangat mudah ketimbang ayam. Pertama dari segi pakan meri bisa menggunakan apa saja yang paling penting mengandung karbohidrat seperti roti kadaluarsa, mie kadaluarsa, keong, dan kepala udang. Kedua, dari segi pemeliharaan bebek tidak mudah terkena penyakit. Yang terakhir dari faktor kandang, perternak dapat menggunaka terpal untuk atap kandang dan pagar untuk badan kandang. Sedangkan untuk DOD (meri) usia 1 hingga 15 hari cukup diberi penghangat dengan lampu neon dan kandang diberi alas jerami atau bisa juga menggunakan kandang panggung, yaiut kandang yang pagarnya dari bambu dan lantainya dari kawat ram yang jaraknya dari tanah sekitar 100 cm.

Pemasaran

Alur pemasaran usaha penetasa didaerah Cirebon, yakni telur dapat dibeli dari beberapa penduduk setempat, kemudian ditetaskan. Meri tersebut lalu dijual kebandar atau langsung ke konsumen/perorangan. Harga telur yang tidak dipilih berdasarkan kondisinya Rp. 1.000/butir, sedangkan yang sudah dipilih dan benar0benar bagus Rp. 1.300/butir. Untuk harga meri jantan yang baru menetas usia 0 hari Rp. 2.500/ekor, sedangkan yang betina Rp. 5.000/ekor (lebih mahal karena bisa menjadi bebek petelur). Harga dibandar hanya berbeda Rp. 200-300/ekor. Biaya produksi terbilang cukup sedikit, karena tidak perlu pakan dan tempat yang luas.

Sedangkan untuk alur distribusi pembesaran meri menjadi bebek muda di daerah Mojokerto yaitu ada dua alur. Pertama perternak besar yang juga seorang pengepul menjual langsung ke restoran atau rumah makan dengan harga dari peternak untuk usia 45 hari dengan berat 1 kg/ekor Rp. 16.500, 60 hari berat 1,2 kg/ekor Rp. 22 ribu, dan dengan berat 1,4 kg/ekor hingga 1,5 kg/ekor Rp. 27 ribu pada usia 3 bulan. Atau langkah kedua bebek dijual ke pengepul 1, pengepul 2, supplier besar. Setelah itu baru dipasarkan ke restoran atau warung tenda. Untuk sistem pemasaran ini harga bebek muda di peternak relatif lebih murah sehingga harga jual ke konsumen lebih tinggi. Biasanya harga bebek muda/meri dari peternak selisihnya Rp. 1.000 lebih murah dibanding harga jual dari pengepul atau supplier besar.

Kendala

Permasalahan yang dihadapi kelompok tani ternak meri untuk mengembangkan usaha ini umumnya dalah kurangnya modal usaha, terbatasnya sarana pengolahan, dan kurangnya pengetahuan serta keterampilan peternak dibidang pengolahan daging.

Hal lainnya yang kadang menjadi masalah dalam usaha penetasan telur bebek menjadi meri biasanya biasanya terkait dengan keteledoran peternak, seperti terlambat atau lupa membalik posisi telur, bahan bakar minyak habis, ataupun air untuk uapnya habis. Untuk mengatasinya tentu butub kesadaran pribadi atau dengan pembagian tugas secara disiplin.

Sedangkan pada usaha pembesaran meri, menurut Tukiran, peternak pembesaranmeri dan pengepul bebek muda di Desa Sadar Tengah Mojoanyar Mojokerto, untuk usaha pembesaran meri kendala lebih banyak pada penentuan harga yang sudah dipatok oleh pengepul.

Pakan Itik Fase Grower dan Layer

Kontribusi pakan memang hanya sekitar 30% dalam keberhasilan usaha ternak, akan tetapi salah dalam menerapkannya juga tidak sedikit kerugian yang akan diderita. Pernah suatu ketika datang pertanyaan pada kami untuk komposisi pakan itik petelur yang hanya di beri dedak jumlah sekitar 4 kg dan ikan/kepala ikan dengan jumlah sedikit (0.5 kg). Kami rasa para pembaca sudah bisa menebak, bagaimana produksi telur yang akan dihasilkan itik tersebut. Untuk itu mungkin perlu kami tampilkan berbagai formulasi pakan ternak itik yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber (buku, hasil penelitian, dan komunikasi langsung dengan peternak). Semoga hal ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan kami juga mempunyai harapan kepada pembaca semua yang mempunyai pengalaman di bidang formulasi pakan itik untuk berbagi pengalaman di sini. Semoga dengan berbagi pengalaman (ilmu) dan orang lain mendapatkan manfaat dari pengalaman kita, kiranya hal itu dicatat oleh Allah swt sebagai amal kebaikan dan berhak untuk mendapatkan pahala di sisinya. Aamiin…

Formulasi pakan itik untuk masa grower (umur 2-5 bl) :
Jumlah pemberian 88 - 120 gram/ekor/hari sesuai tingkatan umur. Sebagai patokan adalah jumlah  Protein Kasar (PK) 16-20%, dan Energi Metabolis (EM) 2900 Kkal/kg.
  1. Jagung 20%, dedak 20%, menir 15%, kedelai 15%, bungkil kelapa 5%, tepung ikan 10%, tepung darah 10% dan tepung tulang 5%
  2. Jagung atau dedak atau menir 50%, kacang tanah, bungkil kelapa atau kacang kedelai 15%, cacahan ikan teri atau bekicot 25%, mineral 5%, dan sisanya adalah campuran vit B12, premix dan daun singkong
  3. Jagung giling 45%, bekatul 15%, bungkil kelapa 5%, kedelai 15%, tepung daun lamtoro 5%, tepung ikan 10% rumput kering 2%, tepung kerang 2%, tepung tulang 1% dan sedikir garam
  4. Jagung 20%, konsentrat 10%, bekatul 60%, dan eceng gondok 10%


Formulasi pakan itik untuk layer (5 bl ke atas) :
Jumlah pemberian minimal 150 gram/ekor/hari, tidak lupa untuk memberikan hijauan segar dan mineral. Sebagai patokan adalah jumlah Protein Kasar (PK) 15-18% dan Energi Metabolis (EM) 2900 Kkal/kg.
  1. Bekatul 15%, beras merah 30%, jagung giling 10% kacang hijau giling 12%, tepung ikan 20%, kedelai giling 3%, bungkil kelapa 5% tepung tulang 4,5% dan garam 0,5%
  2. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 3 kg, dan jagung 6 kg
  3. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 1,5 kg, ketam cincang 1,5-2 kg, dan jagung giling 6 kg
  4. Dedak kasar 25%, jagung giling 25%, kacang kedelai giling 15%, bekicot cincang 15%, tepung ikan 10%, garam 5% dan tepung daun singkong 5%
  5. Bekatul 5 kg, nasi kering 7 kg, ece 1 kg, cacahan ikan pirik 15 kg
  6. Bekatul 2,6 kg, bekatul 8,3 kg, dan ikan pirik giling 10,6 kg
  7. Bekatul 6 kg, nasi kering 6 kg, konsentrat itik layer 4 kg, ikan kecil 12 kg
  8. Bekatul 6 kg, menir 6 kg, ikan rucah 8 kg
  9. Bekatul 4.8-5 kg, menir 4 kg, konsentrat itik layer 3 kg dan ikan rucah 2 kg
  10. Bekatul/dedak dan konsentrat itik layer dengan perbandingan (6:1)
  11. Nasi kering : jagung : konsentrat itik layer dengan perbandingan (4:1:1)
  12. Bekatul : konsetrat itik layer dengan perbandingan (4:1)
  13. Konsentrat itik layer : konsentrat ayam petelur : dedak dengan perbandingan (2:5:8)
  14. Konsentrat itik layer 60%, jagung 15%, kremis 15%, dan eceng gondok 10%
  15. Bekatul 60%, jagung 20%, dan konsentrat itik layer 20%
  16. Bekatul 2.5 kg, konsetrat itik layer 1,5 kg, gandum 8 kg, dan hijauan 0.7-1 kg


Perlu diketahui bersama bahwa kestabilan dan produktivitas itik sangat ditentukan oleh ketepatan dalam pemberian jumlah pakan yang meliputi kandungan nutrisi dan kualitas pakan. Tidak ada salahnya untuk mencoba salah satu komposisi di atas, asal ketersediaan pakan dan harganya pun murah di sekitar lokasi kita. Atau anda punya komposisi pakan tersendiri dan mau berbagi dengan peternak lainnya? Kirimkan komposisi formulasi pakan itik petelur anda pada kami dan insyaallah kami pun akan memuatnya di sini. Mari berbagi dan jalin kebersamaan tuk meraih kesuksesan.


Mengenal ITIK PEKING

Itik peking berasal dan dikembangkan pertama kali di daratan Tientsien, Cina. Itik peking kali pertama didatangkan dari Cina ke Amerika Serikat pada tahun 1870. Popularitasnya sebagai itik penghasil daging telah menyebar ke seluruh dunia, baik di belahan bumi utara maupun selatan, termasuk di daerah tropis. Itik peking memiliki badan yang lebih kompak di bandingkan dengan beberapa jenis itik lainnya.Dalam bidang pembibitan, itik peking banyak disilangkan dengan itik jenis lain guna untuk memperbaiki penampilan keturunannya. Jenis itik yang sering disilangkan dengan itik peking di antaranya itik alyesbury. Untuk daerah Indonesia sendiri, itik ini banyak disilangkan dengan jenis itik kaki Campbell, mojosari dan jenis itik lainnya. Hasilnya pun tidak perlu diragukan lagi, akan tetapi perlu usaha penelitian lagi lebih lanjut untuk pengembangannya.Kapasitas produksi telur itik peking dapat mencapai 110-130 butir per tahun.  Jumlah produksi telur ini termasuk tinggi untuk jenis itik pedaging. Telur itik peking biasanya juga memiliki daya fertilitas yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan seekor pejantan itik peking mampu mengawini 5-6 ekor betina dengan tingkat fertilitas yang cukup memadai pula. Itik peking pertama kali bertelur sekitar umur 6 bulan.

Karkas itik peking berwarna kuning dan kelihatan sangat menarik. Tekstur dagingnya juga sangat bagus. Kalau anda pesan menu masakan daging itik di restoran atau hotel berbintang kebanyakan yang disajikan adalah daging itik peking karena kekhasan warna, rasa, dan bentuknya. Persilangan dengan itik alyesbury menghasilkan keturunan dengan tekstur daging yang lebih bagus lagi.

Berikut spesifikasi bentuk standar itik peking jantan dan betina :
  1. Kepala : agak besar dengan crown (pial) yang tinggi, bagian depan crown tersebut agak terangkat ke atas, seolah-olah terangkat dari rahang atas. Pipinya tampak penuh dan berisi
  2. Paruh : relatif pendek tetapi tebal karena kulmen yang tinggi dan membulat. Warna orange cerah dengan ujung paruh agak putih
  3. Mata : tampak liar dan siaga, tetapi agak terlindung olah alis yang menonjol dan pipi yang berisi, warna mata kebiruan
  4. Punggung : sekitar 65% lebih panjang dari lebarnya, namun demikian tampak agak pendek karena bagian ekor terangkat ke atas, serta rump (tungging) yang menebal, sedangkan bagian depan punggung rata
  5. Ekor : terangkat, lebat menyebar, dan cukup panjang
  6. Badan : berimbang antara panjang dan lebar, relatif kekar, berdaging dan penuh. Tanpa kesan adanya keel. Dada lebar, perut besar dan penuh, tetapi tidak terjatuh
  7. Kaki : kuat dan tidak terlalu panjang, warna merah-orange
  8. Bulu : lebar dan fluffy terutama pada bagian posterior, warna putih-krem sampai krem
  9. Penampilan : antara 35-40° dari garis horizontal, hidup dan agile atau ringan dalam pergerakan
  10. Berat standar : jantan dewasa 4,5 kg dan betina dewasa 4 kg


Itulah beberapa ciri dan bentuk standar dari itik peking, semoga bisa menjadi pedoman bagi anda yang hendak membeli ternak ini agar terhindar dari oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab.

Pakan Itik Fase Starter

Masa pemeliharaan itik periode awal (starter) adalah masa paling menentukan, bagaimana tidak kalau sampai kita salah dalam menerapkan manajemen pemeliharaan pada umur tersebut akan bisa berbuntut panjang.  Buntut panjang yang kita maksud seperti laju pertumbuhan yang kurang maksimal, tidak bisa berproduksi pada umur yang diharapkan, tingkat produksi telur yang rendah dan bahkan umur produksi telurnya pendek. Oleh karena itu dengan sedikit berbekal pengetahuan tentang pakan itik fase starter tentu tidak ada salahnya.

Kita ketahui bersama fungsi pakan pada makhluk hidup terutama ternak adalah sebagai penghasil energy. Setelah energy terbentuk maka akan dipergukan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (memelihara jaringan tubuh), kalau ada kelebihan energy akan dipergunakan untuk berproduksi (telur dan daging) dan bereproduksi. Pemberian pakan pada anak itik (DOD) masih disalurkan untuk kebutuhan pokoknya yaitu tumbuh dan berkembang, sehingga kalau kebutuhan pakan pada periode starter  terpenuhi dengan baik maka pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh (kulit, daging, otot dan tulang) akan berjalan dengan baik pula.

Pakan untuk anak itik periode starter baik untuk itik jantan tujuan pedaging atau itik betina tujuan petelur adalah sama, yang menjadikan sedikit berbeda antara itik pedaging dan itik petelur adalah ketika itik tersebut memasuki umur 60 hari. Pada pemeliharaan itik jantan maka umur tersebut bisa dikatakan sebagai fase finisherbahkan di beberapa tempat pemeliharaan itik jantan hanya 35-40 hari sudah bisa mencapai berat 1-1,3 kg. Sedangkan pada pemeliharaan itik betina umur tersebut baru dikatakan menginjak fase grower .

Perlu diketahui bahwa persyaratan mutu standar kebutuhan pakan anak itik untuk fasestarter adalah sebagai berikut : protein kasar 20%-22%, energy metabolisme 2900-3000 kkal/kg, lemak 3,5%, serat kasar 4-7%, kalsium 0.6-1.06%. Tingginya kebutuhan kadar protein dalam pakan anak itik dikarenakan pada masa ini anak itik membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang guna menunjang perkembangan jaringan tubuhnya serta untuk menjaga ketahanan tubuh dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru, baik karena cuaca dingin maupun panas atau karena pindah kandang (membeli bibit dari tempat lain).

Mungkin dikarenakan ketidaktahuan atau apalah istilahnya, kadang ada peternak yang hanya memberikan pakan ala kadarnya saja sejak umur DOD seperti dedak saja, dedak+nasi kering, atau hanya limbah dapur. Sebenarnya tidak masalah, akan tetapi anak itik akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan ini tentunya tidak efisien untuk usaha pembesaran. Maksud hati ingin berhemat akan tetapi secara tidak sadar bahwa anda sudah menanam pemborosan waktu. Ingat bahwa prinsip usaha penggemukan adalah bagaimana mendapatkan berat badan ideal pada umur yang singkat. Kiranya kita perlu menghitung ulang tingkat efisiensi antara pemberian pakan yang sedikit mahal dalam waktu yang lebih pendek dengan pemberian  pakan yang murahan tapi dalam jangka waktu lebih lama. Coba anda hitung dan bandingkan kembali!!!

Ragam cara pemberian pakan pada anak itik :

Cara pemberian basah
Cara pemberian pakan secara basah yaitu pakan itik yang berupa konsentrat dicampur dengan air. Keadaan atau bentuk pakan setelah dicampur dengan air adalah pakan tersebut tidak sampai mengeluarkan air kalau kita peras (mamel=jawa). Ada sedikit catatan kalau kita menggunakan pakan basah yaitu frekuensi pemberian pakan haruslah ditingkatkan. Karena pakan bentuk basah gampang mengundang bibit penyakit terutama jamur. Makanya pemberian nya mesti sedikit-sedikit tapi langsung habis.

Cara pemberian kering
Cara pemberian pakan kering adalah bahan pakan yang ada semisal pakan konsentrat langsung kita berikan begitu saja. Memang cara ini terlihat praktis dan lebih aman akan tetapi bagi ternak sendiri sepertinya kurang bisa menikmati sajian tersebut. Dan kalau kita perhatikan maka banyak pakan yang terbuang karena bentuk anatomi paruh itik/bebek berbeda dengan paruh ayam. Kalau kita memilih cara ini maka tempat minum jangan diletakkan berjauhan karena anak itik yang diberi pakan dengan cara ini perlu segera minum.

Terlepas dari cara pemberian pakan, maka menurut kami yang paling praktis adalah menggunakan pakan konsentrat buatan pabrik (maaf bukan promosi), karena standar nutirisi pakan konsentrat buatan pabrik sudah sesuai dengan kebutuhan ternak. Kalau anda protes tentang harga pakan pabrik yang mahal, memang begitulah keadaannya. Pemerintah saja tidak kuasa mengendalikan harga pakan ternak apalagi kita. Harga pakan pabrik kadang dikendalikan oleh bahan-bahan yang masih impor akan tetapi standar naik-turun nya harga belum pernah kita temukan apa pastinya. Salah satu cara agar pakan yang kita berikan bisa lebih efisien adalah dengan mengupayakan sedemikian rupa agar pakan tidak banyak yang terbuang.  Bisa dengan memilih salah satu cara pemberian pakan, memilih bentuk wadah pakan yang tepat, dan usaha pengontrolan pemberian pakan.

Pemberian pakan konsentrat buatan pabrik disarankan sampai umur 3 minggu, setelah itu pakan bisa diganti berupa campuran pakan konsentrat dengan dedak atau pakan alternatif lainnya. Mengapa mesti pakan konsentrat? Karena pemberian pakan konsentrat sangat mudah dan anda tidak perlu repot-repot lagi untuk menghitung kebutuhan nutrisinya segala. Kegiatan anda yang terpenting pada umur ini adalah kita berkonsentrasi terhadap keadaan/kondisi DOD karena pada umur ini rawan terhadap kematian. Pergunakanlah waktu anda untuk memperhatikan dengan seksama tingkah laku DOD, begitu muncul masalah (penyakit atau lainnya) segera atasi dan jangan biarkan masalah berlarut. Kalaupun anda mencampur pakan untuk pakan DOD belum tentu komposisi nutrisi sudah tepat, malah efek dari pencampuran pakan yang tidak tepat siap menanti dan menjadi masalah bagi anda nantinya.

Saran : Setelah lepas masa starter dan agar tercapai nilai ekonomis, harga pakan yang selama ini menjadi kendala dapat ditekan serendah mungkin dengan pemanfaatan bahan-bahan yang mudah didapat, murah harganya  dan nilai gizi yang cukup tinggi. Misalnya protein yang di dapat secara murah, yakni melalui pemanfaatan limbah-limbah hasil kelautan atau tambak, daging bekicot, limbah industry pengolahan ikan dan lain-lain. Bisa juga dengan menambahkan enzym-enzym pencernaan agar didapatkan pertumbuhan yang lebih cepat. Semoga bermanfaat.


Mengenal Ternak Enthok

Kalau kita sering jalan-jalan ke pasar burung, pasar tradisional, atau tempat pemotongan unggas, seringkali kita jumpai ternak enthok. Ternak yang bernama latin Chairina Moschata, atau sebutan lain seperti Muscovy Duck,Barbary Duck, itik manila ini memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita karena memang salah satu ternak lokal yang lebih dimanfaatkan sebagai penghasil daging yang cukup potensial. Keberadaannya ada sellau di sekitar kita, akan tetapi kita belum mampu mengangkat citranya dan mengusahakannya secara lebih professional.

Pangsa pasar enthok bisa dikatakan cukup baik untuk saat ini terutama untuk daerah-daerah yang terkenal dengan warung atau rumah makan yang menyajikan menu kuliner andalan dari daging enthok. Misalnya di daerah Kudus terkenal dengan masakan sweeke enthok, di Indramayu terkenal dengan masakan pedesan enthok, di Tambak-Banyumas terkenal dengan masakan sate dan gule bebek (yang sebetulnya adalah sate dan gule enthok), di Klaten terkenal dengan masakan rica enthok, di Jogja terkenal masakan slenget (semur enthok), demikian juga kebanyakan bebek goreng atau pecel bebek pada warung pecel lele Lamongan tepi jalan di banyak kota sebetulnya adalah enthok goreng. Sementara itu di Tegal juga terkenal dengan masakan kupat blengong, ketupat yang disajikan dengan daging dari blengong atau brati, yaitu hasil persilangan antara enthok dengan itik petelur (tiktok).

Untuk lebih menyakinkan anda bahwa peluang beternak enthok masih cukup menjanjikan, berikut akan kami berikan gambaran sisi kelebihan dan kekurangan dalam beternak komoditi yang satu ini :

Sisi kelebihan :
  • Tingkat konsumsi pakan enthok lebih sedikit dibandingkan dengan itik, tapi kalau dihitung konsumsi pakan total sampai umur panen (dengan asumsi berat sama antara enthok vs itik) maka bisa dikatakan hampir sama juga.
  • Moment tertentu seperti lebaran kemaren harga enthok terutama enthok jantan bisa tembus di harga Rp 120.000/ekor, padahal pada hari-hari biasa paling bisa laku antara Rp 60.000 - Rp 75.000/ekor nya
  • Daging enthok lebih tebal sehingga pada waktu dimakan lebih terasa dan aroma dagingnya juga tidak setajam daging itik
  • Pemasaran yang mudah, karena hampir setiap pedagang/pengepul keliling atau juga pasar tradisional mau menerima enthok
  • Hasil sampingan beternak enthok adalah bulunya yang bisa dipakai shuttle cock (40-50 hari sekali dicabuti)
  • Dari segi penyakit enthok lebih kuat dan tahan daripada ayam
  • Enthok merupakan pengeram terbaik saat ini, sehingga apabila anda mempunyai telur yang pada saat pengeraman di tinggalkan induknya, atau kejadian induknya mati mendadak maka telur tersebut bisa dititipkan pada enthok.


Sisi kekurangan :
  • Laju pertumbuhan enthok lebih lambat dibandingkan dengan itik sehingga panennya juga lebih lama.
  • Bibit enthok (DOD) memang lebih susah didapat karena masih mengandalkan pengeraman secara alamiah, sehingga kadang umur DOD yang tersedia juga beragam antara 1-4 hari
  • Harga DOD enthok jauh lebih mahal dibandingkan dengan DOD itik
  • Pada umur 1-10 hari (umur dod) tingkat kematiannya lebih tinggi dibandingkan dengan itik, mortalitas masih dianggap baik apabila tidak lebih dari 10%


Enthok termasuk dalam kelas burung yang mempunyai ukuran sedang sampai agak besar. Berat enthok jantan umur 6 bulanan bisa mencapai 3 kg, sedang yang betina 2 kg pada pemeliharaan ekstensif (umbaran). Sedangkan pada peliharaan secara intensif (terkurung) berat yang jantan bisa mencapai berat 5 kg dan yang betina 3 kg pada umur yang sama. Warna bulu enthok dominan putih semua atau dominan hitam sedikit putih atau kombinasi yang seimbang antara putih dan hitam. Enthok memiliki tonjolan kulit berwarna merah disekitar paruh yang biasa disebut karankula. Bentuk paruh gemuk tapi pendek, warna putih agak kemerahan. Kaki pendek dan gemuk, serta terdapat selaput renang diantara jari dengan warna abu-abu kehitaman. Ekor pipih, mendatar dan agak lebar.

Meskipun pandai terbang, enthok peliharaan hampir tidak pernah terbang jauh. Tapi jangan sekali-kali anda sesudah menyembelih lantas membiarkan begitu saja karena bisa jadi enthok yang telah anda sembelih hilang entah ke mana. Enthok hidup secara berkelompok, kalau berjalan terlihat nyantai, tidak pernah terlihat tergesa-gesa. Gerakan ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk mengimbangi tubuh (megal-megol=jawa) sehingga terlihat atraktif. Pada pemeliharaan ekstensif di perdesaan enthok jarang dikandangkan sehingga tidurnya pun disembarang tempat seperti di bawah pohon, di bahwa pohon pisang, di emperan rumah atau tempat lainnya. Enthok dibiarkan hidup bebas berkeliaran mencari makan sendiri di sungai-sungai, di sekitar saluran air, dan areal persawahan. Pakan alami enthok berupa aneka siput, cacing, serangga air, yuyu kecil dan pucuk-pucuk tumbuhan (rumput dan lain-lain). Pada pemeliharaan semiintensif, enthok cukup diberi pakan dedak dicampur sisa-sisa makanan kita atau limbah dapur.

Enthok tidak berisik (mengeluarkan suara), tidak seperti itik terutama itik petelur. Enthok betina mengeluarkan desisan dan desahan ketika sedang berjalan. Enthok jantan kadang-kadang mengeluarkan desisan keras sambil menggerak-gerakkan kepalanya maju mundur (nyosor=jawa), untuk memperingatkan atau mengusir pengganggu. Enthok betina mampu bertelur hingga 15 butir bahkan lebih, kemudian mengerami telurnya selama 5 minggu. Periode mengeram enthok bisa dimaksimalkan sampai 2-3 kali. Enthok memiliki sifat ‘ngambek’ kalau telurnya diambil atau ketika pada waktu mengeram terganggu. Semoga bermanfaat.

Sumber : www.sentralternak.com

Peternakan Itik Model Angon

Kalau kita melintas suatu daerah yang terdapat hamparan persawahan dan usai dipanen padinya, biasanya kita melihat tenda-tenda berdiri di tengah sawah. Tenda-tenda tersebut bukanlah tenda milik anak pramuka atau tim SAR, melainkan tenda milik peternak itik yang sedang menggembalakan itiknya di tengah areal pesawahan yang dikenal dengan model angon. Pemeliharaan model angon bisa di bagi menjadi 2 yaitu, model angon musiman yaitu periode angon ditentukan oleh ketersediaan pakan yang ada. Setelah ketersedian pakan di suatu tempat habis maka itik akan dipindahkan ke tempat lain yang ketersediaan pakannya masih melimpah. Siang dan malam itik berada di sekitar kemah yang didirikan oleh peternak.  dan yang ke dua yaitu model angon harian yaitu periode angon pada waktu siang hari saja, sedang di waktu sore itik sudah dikandangkan kembali di rumah peternak.

Beragam alasan yang akan kita peroleh kalau kita bertanya kepada pemiliknya akan manfaat yang diperoleh kalau kita menerapkan model angon. Padahal tidak tanggung-tanggung pengorbanan yang dikeluarkan oleh si empunya itik terutama untuk model angon musiman diantaranya mesti tidur di sawah siang dan malam untuk menjaga itiknya agar tidak bercampur dengan itik peternak lainnya dan agar itiknya tidak dicuri orang lain. Akan tetapi hal itu tidaklah menjadi beban karena memang itu sudah menjadi profesinya. Kalaupun kita berusaha untuk memberi wacana model beternak itik di kandang (intensif) tidak akan banyak memberi arti bagi mereka. Berikut beberapa alasan mengapa orang memelihara itiknya dengan cara di angon :

Alasan pertama yaitu mereka ada yang ingin menghasilkan telur itik alami. Memang benar telur yang dihasilkan dari model angon bisa dikatakan 100% alami (bahasa kerennya organic). Itik tidak tersentuh bahan kimia sedikitpun, baik untuk pakan atau zat aditifnya. Telur yang dihasilkan murni berasal dari bahan pakan yang diperoleh di sekitar persawahan usai panen seperti rontokan padi, katak-katak kecil, cacing, belalang dan lain sebagainya.

Alasan ke dua yaitu kualitas telur yang dihasilkan lebih bagus dari pada hasil pemeliharaan di kandang. Coba anda bandingkan kualitas kuning telur dan bau amisnya antara telur yang dihasilkan dari pemeliharaan model angon dengan telur yang dihasilkan dari pemeliharaan di kandang. Telur itik hasil angon juga aman untuk orang yang mengalami penyakit tertentu seperti penderita alergi dan yang lainnya. Untuk telur tetas juga tak kalah baiknya, karena di alam bebas terutama di rawa-rawa, kubangan air, sungai-sungai kecil merupakan media kawin yang baik bagi itik.

Alasan ke tiga yaitu itik-itik yang ada sedang mengalami masa rontok bulu (tidak berproduksi). Pada saat itik mengalami rontok bulu bisa dibilang produksi telurnya bisa sampai 0%, artinya kalau kita menerapkan model pemeliharaan di kandang, biaya pakan yang dikeluarkan tiap harinya tentu bisa dihitung sedangkan pendapatan saat itu Rp 0,-. Sehingga salah satu cara yang bisa ditempuh agar beban usaha tidak terlalu tinggi adalah itik digembalakan secara angon baik secara musiman atau harian.

Alasan ke empat yaitu biaya pakan tinggi atau harga pakan mengalami kenaikan. Ini adalah alasan dari peternak yang bisa dibilang kurang memperhitungkan manajemen usaha yang diterapkan. Memang, kalau kita beternak itik petelur dengan tingkat produktifitas telur hanya 50-60% per hari maka bisa dibilang usaha yang sedang kita jalankan hanya balik modal saja alias pendapatan hari itu hanya cukup untuk membeli pakan saja akhirnya peternak mencoba model angon. Kalau lah memilih model angon dengan dengan kualitas itik yang sedang bertelur ‘sama’ maka hasilnya tentu tidak jauh berbeda.

Alasan ke  lima yaitu dari segi harga telur, pada umumnya harga telur hasil angon lebih tinggi daripada telur dari itik yang dikandangkan. Meskipun hanya beda Rp 100-200/butir, akan tetapi kalau setiap hari kita bisa panen telur 150 butir tentu bukan selisih yang sedikit. Harga yang lebih tinggi sudah dimaklumi oleh konsumen pasalnya kualitas telur yang lebih bagus. Akan tetapi bagi yang akan memulai cara ini (angon) anda harus memperhitungkan juga waktu yang telah anda luangkan (24 jam di sawah) dengan selisih keuntungan yang akan diperoleh.

Alasan ke enam yaitu karena hoby. Nah yang ini tidak bisa dijadikan ukuran karena hoby setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang melakukannya karena tiap hari bisa ketemu temannya yang seprofesi, atau karena stasus yang punya itik ‘duda’ sehingga tidak ada tanggungan di rumah atau juga ingin ganti suasana baru dengan tidur di sawah dan beragam alasan lainnya.

Setelah anda sedikit punya wacana beternak itik secara angon, maka kesimpulannya ada pada diri kita masing-masing. Mana yang terbaik bagi kita tentu kita sendirilah yang mengetahuinya dan memutuskan hal itu. Semoga bermanfaat.

Beberapa Pilihan Usaha dalam Peternakan Itik

Beternak itik bagi sebagian orang terasa lebih menjanjikan daripada beternak unggas jenis lainnya. Pertama, produk yang dihasilkan yaitu telur terasa lebih ‘dihargai’ sebab penjualannya dihitung bijian bukan kiloan sebagaimana halnya telur ayam ras. Ke dua, cara pemeliharaan dan perawatan yang relatif mudah serta lebih tahan terhadap penyakit. Ke tiga jumlah permintaan telur yang terus naik dari tahun ke tahun. dan Ke empat yaitu permintaan akan daging konsumsi juga tinggi.

Dari gambaran di atas sebenarnya masih ada ruang atau kesempatan yang sangat luas untuk memulai usaha ini. Akan tetapi timbul masalah bagi pemula yaitu dari mana memulai usaha ternak itik? Apa sebaiknya beternak itik untuk menghasilkan telur saja, apa beternak itik untuk menghasilkan DOD, atau usaha pembesaran DOD, atau penetasan? Nah berikut gambaran singkat tentang beberapa pilihan usaha dalam menjalankan bisnis ini.

Ada beberapa pilihan dalam menentukan langkah memulai usaha :

1. Mengkhususkan usaha untuk menghasilkan telur tetas. Untuk menghasilkan telur tetas yang baik ratio jantan dan betina adalah 3-5 pejantan untuk 50-100 ekor itik betina. Di sarankan terdapat kolam di dalam kandang untuk aktifitas berenang itik agar terjadi proses kawin secara alami. Telur itik yang sudah terkumpul di tetaskan dengan bantuan mesin penetas karena naluri mengeram itik sangat rendah atau bahkan tidak ada. Bisa juga dengan bantuan jasa menthok, akan tetapi hal ini akan menambah biaya lagi untuk pemeliharannya. Lama penetasan baik dengan mesin penetas atau menthok ± 28 hari. Lama penyimpanan telur tetas yang baik adalah kurang dari 7 hari.

2. Usaha penetasan, yaitu menetaskan telur itik menjadi DOD (Day Old Duck). Karena lama penetasan yang lebih panjang dari pada telur ayam maka perlu pertimbangan lagi untuk memulai usaha ini. Ada dua hal yang penting dalam memulai usaha ini yaitu bagaimana cara mendapatkan telur tetas yang baik dan memilih mesin penetas. Anda bisa membuka artikel kami lainnya untuk penjelasan ke dua hal tersebut. Keuntungan dalam usaha ini akan berlipat apabila begitu DOD menetas langsung dapat terjual, kalau tidak maka perlu biaya tambahan untuk memelihara DOD untuk beberapa jangka waktu beberapa hari. Kami menyarankan bagi peternak pemula untuk mencari relasi yang dapat dipercaya sebagai penyuplai telur tetas karena menyangkut nama baik usaha yang akan kita rintis. Sekali citra usaha kita buruk maka agak sulit untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Lebih aman kalau kita memiliki pembibitan (breeding) sendiri untuk menjaga kualitas dan kontuinitas usaha.

3. Pembesaran DOD untuk dijadikan pedaging. Beberapa tahun terakhir usaha ini sudah banyak mendapat perhatian dari para investor. Pada umumnya DOD yang dijadikan sebagai pedaging adalah DOD jantan. Kenapa? Di samping harga bibitnya lebih murah juga kelebihan tingkat pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang lebih cepat jika dibandingkan dengan betina. Masa pemeliharaan yang relatif singkat yaitu sekitar 2 – 3 bulan juga menjadi daya tarik tersendiri. Untuk para pemula yang akan terjun dalam bisnis ini harus pandai-pandai berhitung soal pakan karena fluktuasi harganya yang gampang berubah.

4. Usaha pembesaran DOD sampai menjelang bertelur (bayah). Bayah adalah sebuatan itik betina siap bertelur yang berumur kira-kira 4-5 bulan. Biasanya system pemeliharaan bayah lebih banyak digembalakan karena di samping untuk lebih menekan biaya pakan juga untuk memberi kesempatan itik untuk berburu pakan alami kesenangannya seperti cacing, ikan-ikan kecil dan juga sebagai sarana exercise agar tubuh tidak kegemukan sehingga dapat menghambat produksi nantinya. Setelah itik sudah menandakan tanda-tanda akan bertelur maka itik bisa ditawarkan kepada calon pembeli. Ada satu trik saat menjual bayah yaitu usahakan menjual bayah ketika itik sudah mulai bertelur dan itu akan membawa ke harga jual yang lebih yang tinggi. Kita bisa menaikkan harga sampai Rp 500,- per ekor dan kita bisa bayangkan kalau bayah yang kita jual per minggu ada 100 ekor???

5. Usaha beternak itik untuk di ambil telurnya. Usaha ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Peternak bisa memeliharanya dari semenjak DOD atau langsung membeli itik siap bertelur (bayah). Keuntungan kalau kita memelihara sejak DOD adalah kita tahu tingkah laku ternak yang kita perlihara sehingga kita lebih paham akan kondisi ternak. Akan tetapi ada juga sisi kelemahannya yaitu butuh kesabaran waktu dan modal karena kita terus mengeluarkan uang sejak DOD sampai itik-itik tersebut mulai bertelur. Adapaun sisi kelebihan kalau kita membeli langsung dari bayah adalah kita akan langsung dapat memetik hasilnya dalam waktu dekat. Sisi kelemahannya yaitu butuh modal yang besar, dan juga kesiapan mental untuk menghadapi stress yang tinggi karena perpindahan lokasi dan juga perbedaan penanganan ternak.

Sumber : sentralternak.com

Thursday, November 24, 2011

4 Jenis Serangga Yang Paling Mengerikan

Serangga, hewan mungkin kecil ini tampaknya lemah, apalagi karena ukuran mereka yang tidak terlalu signifikan jika dibanding dengan tubuh manusia. Cukup satu jari sudah mampu menghentikan kehidupan mahluk mungil ini. Tapi jika kita tahu, berapa banyak jumlah hewan ini, mungkin kita akan mulai merasa ngeri. Menurut perkiraan terakhir, jika kita membuat perbandingan jumlah manusia dan jumlah serangga, maka perbandingannya adalah 1 manusia dibanding 1,5 juta serangga di dunia ini!

Dari perhitungan diatas, rasanya sudah cukup ngeri bukan? Apalagi ternyata serangga-serangga dibawah ini:

4. Lebah Penyengat Jepang (vespa mandarinia japonica)

Asal: Jepang
Kenapa Mengerikan?
Ukuran lebah satu ini luar biasa, seukuran jempol orang dewasa! Selain itu senjata lebah satu ini menyeramkan, ia bisa menyemprotkan racun yang akan melelehkan daging! Bukan hanya itu, ternyata racun menyeramkan ini juga lengkap dengan feromon, sejenis senyawa kimia, yang mampu memanggil semua lebah penyengat yang ada untuk bersama-sama mengeroyok mahluk malang yang tersiksa oleh racun tadi.

Lebah satu ini mampu terbang sampai 50 mil dalam satu hari! Tempat tinggalnya? bukan cuma di tempat terpencil, tapi mereka bahkan diketahui hidup di pinggiran Tokyo!

Yang lebih menyeramkan lagi:
Lebah satu ini benar-benar memperlakukan serangga (atau mahluk hidup kecil) lain secara luar biasa sadis. Seekor lebah dewasa akan terbang bermil-mil untuk menemukan makanan bagi anak-anak mereka. Seringkali, makanan yang dimaksud adalah sarang lebah lain!

Cara mereka mendapatkan makanan lebih sadis lagi. Mereka akan terbang ke sarang tersebut, kemudian menyemprot sarang yang ada dengan racun mereka, dan hasilnya? Ribuan lebah akan datang dan menyerang sarang tersebut. Hampir semua sarang lebah yang mereka serbu tidak dapat melawan kekuatan lebah seram ini. Kejadian sadis akan bertebaran, dengan kepala dan bagian tubuh lebah lain akan bertebaran di mana-mana. Dan kemudian, anak-anak lebah dari sarang yang diserang ini akan diculik dan dibawa ke sarang lebah raksasa ini, hanya untuk dijadikan makanan bagi anak-anak mereka!


3. Semut Peluru (Paraponera clavata)
Asal: Hutan Tropis dari Nikaragua sampai Paraguai

Kenapa Mengerikan?
Ukurannya dua centi lebih! Tinggalnya di pepohonan dan cara menyerangnya adalah dengan menjatuhkan diri kepada siapapun yang dianggap menyerang sarangnya, padahal terkadang mahluk sial tadi sama sekali tidak tahu ada sarang semut ini, yang berada di ketinggian dan perlindungan dedaunan pepohonan. O ya.. tapi sebelumnya sih, semut ini akan memberi peringatan. Caranya: ia akan mendesis! Benar! Semut satu ini dapat mendesis!!

Nama Peluru disandang oleh semut ini bukan tanpa alasan, tapi karena sengatnya yang luar biasa menyakitkan! Apalagi karena suara mendesis yang dibuatnya sebelum menyerang! Mengerikan sekali!

Yang lebih menyeramkan lagi:
Orang-orang asli Nikaragua dan Paraguai menggunakan semut ini sebagai salah satu ritual kedewasaan. Caranya? Anda akan dibuatkan semacam lengan baju khusus yang penuh berisi ratusan semut ini! Jadi begitu ditempelkan, reaksi semut tadi akan langsung menggigit! Apapun yang ada didekatnya akan digigit!

Tujuannya adalah dengan mengenakan lengan baju tadi selama 10 menit, sampai tangan kaku! Dan ritual ini tidak dilakukan hanya sekali, tapi sampai 20 kali berturut-turut! Menarik? Kayaknya sama sekali enggak, menyeramkan malah


2. Semut Tentara (Eciton burchellii)
Asal: Amazon
Kenapa Mengerikan?
Ukurannya semut ini memang tidak sebesar semut peluru, hanya setengahnya saja. Tapi coba lihat ukuran sengat yang ada di depan rahangnya! Sengatnya yang luar biasa besar dan kuat ini berukuran setengah dari badan semut ini sendiri! Semut satu ini terkenal mampu 'membersihkan' semua mahluk hidup yang dilewatinya, berapapun ukuran badannya. Dan satu hal lagi, karena mereka buta, jadi semut ini tidak akan pernah peduli, apa atau berapa ukuran hewan yang 'dibersihkannya'

Semut ini disebut tentara, karena satu koloni semut ini terdiri dari lebih dari satu juta ekor serangga, dan seluruhnya adalah batalion bergerak! Mereka tidak membuat sarang seperti semut pada umumnya. Mereka hanya membuat semacam tempat tinggal sementara sampai ratu mereka menetaskan telur yang pada ujungnya akan menambah kekuatan koloni semut menyeramkan ini.

Bayangkan bahwa semut ini tidak pernah berhenti bergerak, begitu telur menetas dan menjadi larva, semut ini akan mengangkut larva mereka dengan hati-hati dan bergerak, seperti karpet bergerak yang mematikan di dasar hutan. Sambil merambat membongkar dan 'membersihkan' semua mahluk malang yang tidak sengaja bertemu dengan karpet hitam seram ini. Beberapa laporan mengatakan bahwa hewan sebesar kuda bisa bersih tinggal tulang ketika bernasib malang bertemu dengan koloni semut seram ini.

Yang lebih menyeramkan lagi:
Semut ini benar-benar tentara, mereka mau dan rela menggunakan badan mereka untuk menjadi semua betuk kebutuhan koloni, mulai dari 'tembok' atau 'atap' untuk menghindari dampak buruk cuaca, atau jembatan sehingga mereka dapat menyeberang dengan mudah, sejauh apapun, dan selama apapun itu! Kesimpulannya: mereka sama sekali tidak bisa dihentikan!


1. Lalat Bot (family oestridae, genus dan species bervariasi)
Asal: kebanyakan ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan

Kenapa Mengerikan?
Lalat satu ini mengerikan luar biasa, mengapa? karena ternyata mereka mampu berkembang menjadi spesies khusus sampai ada nama khusus, misalnya: Lalat Bot Perut Kuda, Lalat Bot Hidung Kambing, dan coba tebak.. ternyata ada juga Lalat Bot Manusia!

Masing-masing lalat bot ini memiliki berbagai macam siklus reproduksi yang mengerikan, dan tiap akhir siklus ini, akan ada seekor belatung besar dan gemuk yang akan menempelkan diri di daging hidup masing-masing inangnya, dan tidak sekedar menempel, mereka memakan daging inang ini hidup-hidup!

Lalat Bot Perut Kuda misalnya, akan meletakkan telur mereka di rerumputan, yang akan dimakan oleh kuda, bersamaan dengan telur lalat. Telur ini kemudian akan menetas di mulut kuda, karena panas tubuh kuda. Kemudian mereka akan masuk ke dalam perut kuda, dan akan membuat lubang-lubang kecil di perut kuda sampai puas dan jadi gemuk. Setelah siap, mereka tinggal ikut sistem pencernaan kuda, dan akan menjadi lalat setelah keluar dari tubuh kuda, dan siklus awal akan terjadi lagi!

Lalat Bot Manusia lebih sadis lagi, mereka akan meletakkan telur mereka di tubuh lalat biasa atau nyamuk, yang tentunya akan berusaha mendarat di tubuh manusia. Begitu mendarat, telur tadi secara tidak sengaja akan jatuh ke tubuh manusia, dan karena panas tubuh manusia, telur ini akan menetas menjadi larva. Larva lalat ini kemudian masuk ke dalam kulit, dan tumbuh besar dibawah kulit dengan perlahan-lahan memakan daging manusia!

Yang lebih menyeramkan lagi:
Larva tadi tidak tinggal diam dan tidak pemilih. Mereka dapat tumbuh dimanapun tergantung dimana telur tadi terjatuh, jadi dengan kata lain, bisa di hidung, bisa di saluran air mata, atau bahkan di otak! Sudah ada beberapa bukti kejadian ini...


http://beritanyata.blogspot.com/2009/09/4-jenis-serangga-yang-mengerikan.html

Lumba-Lumba PINK

Lumba-lumba yang kita ketahui biasanya berwarna abu-abu. Namun selain warna abu2, ada juga lumba-lumba yang berwarna pink (pink dolphin). Lumba-lumba berwarna pink ini merupakan spesies yang langka yang hidup di perairan amazon.

Saat muda, lumba2 ini berwarna kelabu, tapi menginjak dewasa, warna abu-abu akan digantikan warna pink yang dominan, hingga abu-abunya tinggal berupa bintik bintik di sana-sini. Proses ini akan berlangsung terus sampai berubah total menjadi warna pink.

Spesies ini sangat bersahabat, namun lumba2 ini terancam kepunahan akibat ulah manusia, beberapa orang mempercayai bahwa mata dan gigi lumba ini memiliki kekuatan magis.

Bagi yang tertarik ingin melihat Lumba-lumba pink ini, yang terdekat ada di singapura (sentosa island) atau di hongkong.

N.B: buat yang nonton film Doraemon: Nobita Great Adventure in the South Seas, lumba-lumba pink ini muncul lho di film tsb. (jadi lumba2 pink itu bukan cuma ada di komik/kartun doang, di dunia nyata juga emang beneran ada)

sumber:
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=2166
http://library.thinkquest.org/J0111765/dolphins.html
http://www.amersol.edu.pe/ms/7th/7block/jungle_research/new_cards/14/report14hm.html

Flying Rod : Ikan terbang yang misterius

Rod, kadang disebut juga sebagai ikan langit, adalah sebuah ketertarikan baru dalam bidang cryptozoology. Ia adalah satu makhluk yang terbang dan berputar dengan kecepatan tinggi sehingga sukar ditangkap oleh mata telanjang. Satu-satunya bukti adanya rod adalah penangkapan gambar oleh kamera karena kemampuan kamera untuk menangkap gerakan yang lebih akurat. Penampakan Rod terjadi di hampir seluruh dunia.

Seorang yang bernama Jose Camilla adalah orang yang pertama kali mengklaim sebagai penemu Rod. Ia menangkap gambar Rod yang sedang terbang dengan kamera saat ia merekam kegiatan Base Jumper di gua Swallow, Meksiko. Jose Camilla bahkan percaya bahwa Rod adalah manifestasi dari Ufo sehingga ia menamai websitenya roswellrods.com. Dari kata Roswell dan rods. Roswell adalah sebuah kota di New Meksiko yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan artefak ufo dan tubuh alien oleh pemerintah Amerika Serikat (Area 51).

Entitas ini disebut Rod karena bentuk tubuhnya yang seperti tongkat. Dari observasi lewat kamera, maka dapat disimpulkan bahwa panjang Rod antara 10 cm hingga 5 meter. Dan Rod juga dapat mengendalikan arah terbangnya persis seperti burung atau serangga.

Rod memiliki tubuh seperti membran tipis seperti ubur-ubur yang meliputi tulang axis mereka. Beberapa mengklaim bahwa Rod adalah hewan yang belum dikenal dan kemungkinan masih keluarga anomalocarids yang terbang. Beberapa menganggap bahwa Rod adalah sebuah manifestasi UFO yang terbang dengan kecepatan tinggi. Beberapa beranggapan bahwa Rod adalah sebuah trik yang tercipta akibat merekam video dan memutar ulang rekaman tersebut. 


Rod terekam oleh kameramen Fox News saat merekam perang Irak.



History Channel pernah mengupas tentang Rod dalam Monster Quest season 1. Diadakan penelitian dengan menggunakan dua kamera. Satu kamera tradisional dan satu lagi kamera berkecepatan tinggi. Kamera tradisional menangkap gambar Rod yang sedang melintas dengan sayap yang mengepak, sedangkan kamera berkecepatan tinggi hanya menangkap seekor serangga yang sedang melintas di ladang. Tapi para pemercaya Rod mengkritik teori tersebut dan mengatakan bahwa Kamera tradisional tidak mungkin bisa menangkap gambar dengan kejernihan yang tinggi seperti yang terdapat pada gambar-gambar Rod di seluruh dunia.


Sepasang Rod yang terekam dengan jernih terbang keluar dari gua.

Rod putih yang terbang di dekat batang pohon.
[44.jpg]


Rod terekam kamera halaman parkir.


Sampai saat ini Rod masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan dan ufolog.
http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/02/flying-rod.html

Laba-Laba, dengan Kemampuan Rancang Bangun

Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar langit berlantai lima puluh.

Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak, jaring ini pasti akan runtuh.

Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.

Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.

Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.

Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.

Baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia yang diproduksi dengan sarana industri berat, menggunakan besi, dan dalam tungku bertemperatur ribuan derajat. Ia didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, dan digunakan pada konstruksi lebar, bangunan tinggi, dan jembatan. Laba-laba menghasilkan material yang lima kali lebih kuat dari baja, padahal ia tak memiliki tungku pembakaran dan teknologi apapun. Ia adalah makhluk mungil yang tak mampu berpikir. Sungguh suatu keajaiban bahwa makhluk kecil ini mampu menghasilkan benang yang lebih kokoh dari baja, dan menggunakannya untuk membuat bangunan dengan cara yang sama seperti para arsitek dan insinyur.

sumber:www.harunyahya.com

Isu-Isu Seputar Peternakan Ayam Pedaging

Ayam pedaging juga dikenal sebagai ayam 'broiler'. Baru-baru ini, ayam pedaging telah dibiakkan untuk tumbuh dengan sangat cepat sehingga menghasilkan daging yang sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Saat ini, ayam-ayam pedaging siap disembelih pada usia minimal 5 minggu, padahal 50 tahun yang lalu ayam pedaging bisa disembelih sekitar usia 12 minggu.
Isu-isu kesejahteraan pada ayam pedaging
Situasi di dalam kandang intensif (peternakan modern)
Kebanyakan ayam pedaging dipelihara dalam jumlah besar, tertutup, di beberapa bangunan-bangunan; dimana suhu, pencahayaan buatan, ventilasi, makanan dan air semuanya dikontrol untuk memastikan bahwa ayam berkembang dalam waktu yang singkat. Jerami-jerami di lantai yang berfungsi untuk menyerap kotoran biasanya tidak dibersihkan sampai ayam siap untuk disembelih.
Udara di sekitar kandang dapat menjadi sangat tercemar dengan amonia dari kotoran. Hal ini dapat merusak mata ayam dan sistem pernapasan mereka dan juga dapat menyebabkan luka bakar yang menyakitkan di kaki dan cakar mereka.
Ayam yang terkurung dalam kandan berjeruji ini tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan mereka untuk menghindari panas, dingin atau kotoran seperti pada ayam-ayam yang dipelihari secara alami/organik.
Di dalam kandang tersebut suhunya bisa menjadi sangat panas, apalagi di musim panas. Jika sistem ventilasi gagal, ribuan burung bisa mati karena stres akibat kepanasan.
Tingkat pertumbuhan
Ayam pedaging telah diseleksi secara genetik untuk bisa tumbuh dalam waktu yang cepat. Rentang waktu dari awal ayam tersebut menetas hingga disajikan di rak-rak supermarket hanya dalam lima minggu saja. Kenaikan berat badan yang sangat cepat dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah, seperti lumpuh dan cacat jantung. Kami percaya bahwa keturunan genetik yang tumbuh lebih lambatlah yang sebaiknya diterapkan, sehingga tidak terjadi masalah kesejahteraan.
Ayam pedaging juga telah diseleksi dan dibiakkan untuk tumbuh cepat sehingga menghasilkan daging sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Biasanya diperlukan waktu 5-6 minggu untuk mencapai berat badan ayam yang diinginkan, yakni sekitar 2.2-2.5 kilogram. Mereka kemudian ditangkap, ditempatkan dalam peti dan diangkut ke rumah jagal/pemotongan/penyembelihan hewan.
Kandang yang terlalu padat/sesak
Metode produksi peternakan modern/intensif biasanya menempatkan ayam pedaging pada kondisi kandang yang dipenuhi dengan ayam-ayam dalam jumlah berlebih sehingga ayam-ayam tersebut tidak bisa mengekspresikan perilaku alaminya.
Ayam-ayam dalam kandang yang penuh sesak tersebut, akan merasa terganggu atau terinjak-injak oleh ayam lainnya saat mereka butuh beristirahat. Kebebasan ruang semakin berkurang seiring ayam-ayam tersebut tumbuh lebih besar dan bisa menemui kesulitan untuk mencapai makanan dan minumannya jika mereka lumpuh. Mereka juga tidak dapat mengais-ngais makanan sesuai perilaku alaminya. Kondisi kandang yang terlalu padat/ sesak ini juga cenderung menyebabkan lebih banyak polusi udara, stres karena kepanasan meningkat, dan kotoran yang membusuk.
Pencahayaan
Tingkat pencahayaan biasanya diukur dalam satuan 'lux'-misalnya, ruang yang terang benderang adalah sekitar 400 lux, dan cahaya matahari alami berkisar antara 30.000 sampai 100.000 lux. Sebaliknya, kebanyakan ayam pedaging dipelihara dalam tingkat cahaya sekitar 10 lux saja. Pada tingkat cahaya yang rendah ayam menjadi kurang aktif dan menyebabkan kepincangan dan kelainan mata.
Ayam pedaging juga ada yang dipelihara dengan pencahayaan tingkat rendah dan diterangi hampir secara terus menerus karena hal ini mendorong ayam-ayam untuk tetap makan dalam waktu yang lebih lama sehingga dapat tumbuh dengan cepat. Ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kualitas hidup ayam pedaging menjadi buruk jika tidak diberi kesempatan periode gelap yang tepat.
Pengayaan lingkungan
Sebagian besar ayam dalam peternakan intensif/modern tidak memiliki kesempatan dalam lingkungannya yang memungkinkan mereka untuk melakukan perilaku alaminya seperti bertengger dan investigasi.
Sebuah lingkungan yang memberikan simulasi dan rangsangan pada ayam akan mendorong mereka menjadi lebih aktif sehingga dapat membantu mengurangi penyakit kaki. Ayam-ayam yang hidup di lingkungan yang diperkaya (misalnya, berisi jerami, ada tenggeran, dan benda-benda untuk dipatuk), mereka memiliki kesempatan untuk lebih banya berjalan dan berlari, dan tidak terlalu banyak duduk jika dibandingkan dengan ayam-ayam yang hidup di lingkungan tanpa pengayaan.
Penangkapan, transportasi dan penyembelihan
Sebelum diangkut untuk disembelih, ayam broiler biasanya kekurangan makanan selama berjam-jam. Penangkapan, pengangkutan dan transportasi bisa menyebabkan stres, memar dan luka-luka lainnya.
Di rumah pemotongan/penyembelihan hewan, ayam biasanya digantung kakinya (kepala di bawah) dalam keadaan sadar, terlihat menyakitkan, apalagi umumnya mereka menderita penyakit kaki. Ayam-ayam tersebut biasanya dikejutkan/dibuat pingsan dengan dicelupkan (kepalanya dulu) ke dalam air beraliran listrik sebelum tenggorokan mereka dipotong. Usaha untuk mengejutkan/membuat pingsan ini sering tidak efektif karena kadang-kadang ayam-ayam tersebut berusaha mengangkat kepalanya dan terhindar dari air beraliran listrik tersebut. Ini artinya para ayam dalam kondisi sadar sepenuhnya saat tenggorokannya dipotong.
Alternatif kesejahteraan yang lebih tinggi
Ayam free range (bebas berkeliaran) dan organik (ayam yang tumbuh secara alami) memiliki akses untuk memperoleh udara segar dan ruang hijau. Lingkungan dapat ditingkatkan dengan menambahkan pohon-pohon dan semak-semak untuk berlindung dan tempat tinggal bagi ayam.
Ayam pedaging free range (bebas berkeliaran)
Pada sistem ini, ayam-ayam bisa berkeliaran bebas di luar ruangan pada siang hari dan masuk ke dalam kandang pada malam hari. Ayam free range tumbuh lebih lambat dari ayam pedaging di peternakan intensif. Mereka juga hidup lebih lama, setidaknya 56 hari. Di Uni Eropa, setiap ekor ayam harus diberi satu meter persegi ruang terbuka.
Dengan sistem ini, manfaat yang bisa diperoleh adalah tingkat pertumbuhan yang normal dan adanya kesempatan bagi ayam untuk mengekspresikan perilaku alaminya seperti mematuk, mencakar, mengais-ngais makanan, dan menggerakkan tubuhnya dengan bebas di luar ruangan, serta udara segar dan cahaya matahari. Karena mereka tumbuh lebih lambat dibandingkan ayam pedaging intensif dan memiliki kesempatan untuk menggerak-gerakkan tubuhnya dengan bebas, ayam free range memiliki kaki dan kesehatan jantung yang lebih baik dan kualitas hidup yang jauh lebih tinggi.
Ayam organik
Pada sistem organik, ayam-ayam juga bebas berkeliaran atau free range. Ayam organik pertumbuhannya lebih lambat, berkembang biak secara lebih alami dan biasanya hidup sekitar 70 hari. Tingkat pertumbuhan mereka setengah kali lebih lambat daripada ayam intensif. Ayam organik diberikan akses luar ruangan yang lebih besar (minimal 2,5 meter persegi).
Kesejahteraan di dalam ruangan yang lebih tinggi
Ayam-ayam ditempatkan di dalam ruangan yang lebih luas (sekitar 12 sampai 14 ekor per 1 meter persegi). Mereka memiliki lingkungan yang diberikan lebih banyak pengayaan: diberikan pencahayaan alami dan alas jerami untuk mendorong perilaku alami ayam seperti mengais-ngais makanan dan bertengger. Yang terpenting, ayam-ayam memiliki tingkat pertumbuhan yang sedikit lebih lambat dibandingkan ayam peternakan intensif/modern.

KUCING EMAS

Kucing Emas merupakan jenis yang misterius dan sangat sulit di jumpai saat ini, sedikit sekali pengetahuan mengenai perilaku dan ekologi jenis ini, termasuk populasi mereka di dalam kawasan. pola hidup satwa ini belum diketahui secara jelas tidak seperti jenis kucing hutan lainnya. Bulu berwarna mulai dari pirang coklat muda sampai hitam. Pada bagian kepala dan bagian bawah ekornya terdapat garis putih yang dapat dilihat dengan mudah. pada tahun 1996, melalui Photo Trapping, Untuk pertama kalinya berhasil terpetret seekor kucing Emas yang berwarna hitam pekat. Satwa ini dapt ditemukan mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dari permukaan laut.

Hidupnya tidak sesoliter jenis kucing yang lain dan sering terlihat bergerak dalam kelompok, keluarga atau berpasangan. Umumnya satwa ini bergerak di daratan meskipun mereka pandai memanjat dan aktif disiang hari, meskipun mereka pemburu yang ulung di waktu malam. Lokasi yang diperkirakan merupakan habitatnya adalah Tandai dan Gunung Seblat.

Dan ada suatu artikel yang menyatakan: Kucing Emas biasa di sebut Golden cat atau Fire cat, hewan ini termasuk salah satu hewan yg ikut dikampanyekan Cegah Satwa Punah oleh komunitas Adsense Surabaya. Kucing emas (Catopuma temminicki) merupakan salah satu dari tujuh jenis kucing yang hidup di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Ciri utama dari Kucing Emas adalah hampir seluruh tubuhnya berwarna cokelat ke emas2an (sesuai namanya) tetapi ada juga yg berwarna abu abu atau coklat tua. Ada juga yg berwarna hitam dan jenis ini adalah jenis paling langka!

Kucing emas ini hidup tersebar dari daerah Tibet, Nepal, Cina, Burma, Thailand sampai Indocina, Malaysia, dan Sumatera. Ciri2 lain dari kucing emas ini memiliki berat rata-rata untuk ukuran kucing dewasa jenis tersebut sekitar 8-12 kg dengan panjang dari kepala sampai ekor mencapai 1,2 meter. Sebagaimana saudaranya kucing biasa, binatang ini kadang-kadang terlihat belang-belang tanpa menghilangkan warna spesifiknya. Binatang ini agak panjang dibanding dengan kucing biasa dan tidak pernah ditemui dengan warna hitam seluruhnya. Bagian belakang bundaran telinganya ada garis hitam pendek. Garis putih yang dibatasi warna putih terdapat di pipinya, yang muncul dari sudut bagian dalam matanya. Bagian perutnya selalu berwarna lebih terang dibanding bagian pinggulnya.

Lebih besar dari sepupunya dari Afrika, kucing emas Temminck Asia berukuran sebesar anjing. Ada lagi yang disebut Fishing Cat yang ditemukan di beberapa bagian dunia lainnya, yang ukurannya juga agak serupa. Wozencraft, dalam penjelasannya yang kontroversial mengenai sistim klasifikasi mengenai binatang ini tahun 1993 menganggap kucing emas Temminck adalah jenis Catopuma, bersama dengan kucing teluk Borneo yang dikatakannya merupakan salah satu versi dari kucing Temminck (Wozencraft 1993) juga. Kucing emas Afrika terpisah dari dua spesies itu dan kini berdiri sendiri dengan jenis (genus) Profelis. Semua kucing-kucing ini diklasifikasikan Sebagai Felis.(kaskus.us)