Pages

Monday, October 17, 2011

10 Alasan Binatang Menyerang Manusia

Inilah 10 alasan kenapa hewan bisa menyerang manusia dengan ganas bahkan sampai memakan korban.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDoDN-4T_JPMIYlnUmo_cWCMDUOiDvUVG2GufkjStYOUsthqcNlYXFz3AhH3ng9b7GJl_F5lgYZzZccsc9USjSiDjtByJy_t2LXv5XU-eGd_AHIF2FvYTOMjV1S78imuDA3zZK1EAWAe4N/s400/grizz.jpg

10. Digoda

Alasan ini ditempatkan di posisi 10 karena serangan mereka dapat anda hindari. Jika anda mencoba menggoda binatang, anda seakan memberikan mereka peluang untuk menyerang, apalagi saat mereka merasa terpojok.


9. Dibangunkan saat tidur

Binatang yang tergolong pemarah cenderung paling mudah menyerang, terutama saat mereka merasa terganggu dari tidurnya.


8. Diganggu saat makan

Bagi mereka, menemukan makanan bagaikan peristiwa spesial sebab di alam liar, untuk mendapatkan makanan adalah hal yang tidak mudah. Maka, saat sedang menyantap makanan, mereka tidak akan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk menganggunya, termasuk anda.


7. Kehilangan pasangan

Kehilangan pasangan, baik betina atau jantan, dapat mempengaruhi sisi emosional binatang. Mereka akan mudah emosi dan menganggap semua hal di hadapannya sebagai saingan.


6. Lapar

Binatang tidak menyerang manusia. Namun, saat mereka sedang kecewa karena tidak mendapatkan makanan, kemungkinan itu bisa berubah, terutama jika populasi mangsanya menipis.

Mereka akan mengejar apapun di depan matanya dan menjadikannya mangsa. Tak terkecuali serangan itu ditujukan kepada manusia ketika manusia sudah merambah ke habitatnya.

Namun terkadang, binatang akan menggigit hanya untuk melihat apakah anda dapat dimakan atau tidak.


5. Kaget atau ketakutan

Jika binatang merasa terkejut atau tiba-tiba merasa ketakutan, insting pertama yang keluar adalah menerkam. Reaksi ini merupakan reflek yang terjadi terhadap sesuatu yang datang tanpa mereka duga.


4. Melindungi daerah kekuasaannya

Semua binatang memiliki daerah kekuasaan sendiri, terutama bagi jenis binatang pemangsa, sebab kawasan itu adalah tempat mereka tinggal dan mencari makan. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan gigi dan kukunya untuk mempertahankan daerah kekuasaan dari ancaman pihak lain.


3. Tua, Sakit atau terluka

Dalam kondisi ini, jika mereka menyerang pasti ada alasan yang kuat di belakangnya. Biasanya itu terjadi saat mereka berusaha untuk mendapatkan makanan dengan mudah.


2. Melindungi anaknya

Peraturan ini paling mudah anda ingat. Jangan mencoba mengganggunya saat sang betina sedang bersama anaknya, terutama jika anaknya itu baru lahir. Ia akan menjaga anaknya sekuat tenaga dari gangguan siapapun, terutama dari mereka yang berusaha untuk mengambilnya.


1. Merasa terancam

Setiap binatang memiliki rasa takut. Jika mereka sudah merasa ketakutan, entah apapun itu alasannya, secara otomatis mereka akan berusaha bertahan, meski ia harus menyerang terlebih dahulu agar ia dapat keluar dari situasi yang membahayakan.

Meskipun anda mencoba berlari, binatang tersebut akan mengejar, menggigit, atau melakukan apapun terhadap anda.

Jadi, alasan yang tepat untuk menghindari serangan binatang, terutama bagi binatang di alam liar adalah menjaga jarak dan tidak berusaha untuk mengambilnya sebagai binatang peliharaan.

Sumber :
kaskus.us

Hewan-hewan Hibrid Asli Indonesia


Tahukah kamu apakah hewan hybrid itu?.. Hewan atau binatang hybrid adalah hewan campuran atau gabungan dari beberapa jenis hewan yang berbeda sehingga memunculkan bentuk hewan baru. Tapi kali ini Indonesiatop.blogspot.com akan menulis hewan yang hanya mirip atau seolah-olah hewan itu merupakan gabungan dari beberapa jenis hewan yang berbeda. Aslinya hewan ini memang species asli dan bukan hewan hybrid jadi hanya mirip saja. Berikut hewan-hewan tersebut:


Ekidna = Trengiling + Landak


Ekidna adalah mammalia kecil yang tubuhnya ditutupi rambut kasar dan duri mirip landak. Hewan ini juga memiliki moncong panjang dan digunakan untuk memakan semut dan rayap mirip hewan trenggiling. Hewan yang mirip perpaduan antara trenggiling dengan landak ini dapat ditemukan di Papua.

Kancil = Tikus + Rusa

Kancil kalau dalam bahasa Inggris disebut dengan nama "Mouse Deer" (tikus rusa). Hewan ini sekilas mirip campuran antara rusa dan tikus. Kancil dikenal juga dengan nama Pelanduk (nama ilmiah: Tragulus javanicus). Kancil dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Kepulauan Singkep, Pulau Penebanga, Pulau Labuan dan Pulau Laut.


Babirusa = Babi + Rusa

Babirusa menyerupai babi tetapi ukurannya jauh lebih kecil dari babi biasa. Babirusa memiliki taring panjang yang mencuat ke atas menembus moncongnya mirip tanduk rusa. Babirusa banyak terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku.


Ikan Terbang = Ikan + burung

Ikan terbang merupakan sejenis ikan yang sekilas memiliki bentuk sirip seperti sayap. Ikan terbang memiliki sirip dada yang besar mirip sayap, memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara singkat di udara untuk lari dari pemangsa. Ikan terbang dapat ditemukan di perairan Sekitar pulau Sulawesi. Di Sulawesi Barat ikan terbang dijadikan makanan tradisional yaitu ikan terbang yang diasap.

Kangguru pohon = Beruang + kanguru

Kangguru pohon adalah sejenis Kanguru yang hidupnya di atas pohon. Kanguru ini sekilas mirip perpaduan antara kanguru dan beruang. Kanguru pohon dapat ditemukan di hutan Papua.

Anoa = Kerbau + kambing


Anoa mirip kerbau, tetapi pendek serta lebih kecil ukurannya sebesar kambing. Anoa dapat ditemukan di Sulawesi Tenggara.

Kukang = Panda + Kucing

Kukang binatang yang mirip dengan panda dan kucing adalah sejenis hewan mamalia (menyusui) yang sebagian besar aktifitasnya dilakukan pada malam hari. Kukang banyak terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.

Belalang daun = belalang + daun

Belalang daun merupakan binatang belalang yang mirip daun. Belalang merupakan salah satu binatang yang handal dalam menyamar untuk menghindarkan diri dari pemangsa. Belalang daun dapat ditemukan di hutan-hutan di Indonesia.

Hewan-hewan yang disebutkan tadi hanya sekedar mirip perpaduan antar dua hewan. Hewan-hewan tersebut "bukan" hewan hybrid tapi bentuknya yang unik membuat kita menjadi terkagum-kagum. (sumber)


Hewan-Hewan Kecil yang Mematikan


9. KUTU

Kutu memakan darah dan menempelkan diri mereka kepada hewan lain (termasuk manusia). Mereka dapat menjadi sulit untuk dihapus dan penghapusan harus dilakukan dengan hati-hati karena mereka dapat meninggalkan bagian kepala mereka yang kemudian dapat menyebabkan infeksi serius.

Menurut Wikipedia, kutu keras (hard ticks) dapat menularkan penyakit pada manusia seperti penyakit Lyme, demam Rocky Mountain , tularemia, equine ensefalitis, demam kutu Colorado, African Tick Bite Fever, dan beberapa bentuk ehrlichiosis.

8. TARANTULA HAWK

Tarantula Hawk diberi nama sesuai fakta bahwa mereka berburu tarantula sebagai makanan larva mereka. Sengatan mereka dinilai sebagai salah satu yang paling menyakitkan di dunia (walaupun tidak menyakitkan seperti semut peluru).

Salah seorang peneliti menggambarkan "Sengatan sebagai penyebab langsung, rasa sakit yang menyiksa dan menutup kemampuan seseorang untuk melakukan apa pun, kecuali, mungkin, menjerit" Tarantula Hawk adalah "Serangga Resmi" negara bagian New Mexico.

7. LALAT TSETSE

Lalat ini merupakan lalat penggigit besar dari Afrika yang memakan darah hewan vertebrata. Mereka diketahui menyebabkan Penyakit Tidur pada manusia dan Nagana di ternak.

Penyakit tidur adalah penyakit parasit pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh Trypanosoma, suatu protozoa yang ditularkan oleh lalat Tsetse. Gejala penyakit tidur dimulai dengan demam dan sakit kepala lalu membengkak di bagian belakang leher. Setelah itu, korban mungkin mengalami tidur siang hari dan insomnia. Ini bisa mengakibatkan kematian sesudahnya.

6. AFRICANIZED BEES

Lebah ini juga disebut lebah pembunuh, dan merupakan keturunan dari 26 ratu lebah Tanzania yang dibesarkan dengan spesies lain setelah mereka dibebaskan dari sarang di Brasil.

Apa yang membuat lebah ini mematikan adalah sifat dasar pertahanan mereka dan kecenderungan untuk bergerombol. Selain itu, mereka cenderung mengikuti korban bahkan ketika sudah jauh dari sarang. Keagresifan ini ketika menyerang memastikan potensi ancaman kematian yang sangat menyakitkan bagi korban.

5. DEATHSTALKER

Merupakan sebuah spesies kalajengking yang sangat berbahaya karena racunnya. Racun itu sebenarnya adalah campuran neurotoxins kuat. Meskipun, racunnya tidak akan membunuh orang dewasa yang sehat, bisa berakibat fatal untuk anak-anak dan orang tua.

Ironisnya, komponen racun (peptida chlorotoxin) memiliki potensi untuk menyembuhkan tumor otak manusia sedangkan racun lain dapat membantu melawan diabetes.

4. BLACK WIDOW

Merupakan salah satu spesies laba-laba yang paling terkenal, terutama karena racunnya yang bisa berakibat fatal bagi manusia. Racunnya dikatakan lebih kuat daripada ular derik.

Jantan dan betina memiliki tanda berbentuk jam pasir di bawah perut mereka. Betina relatif lebih besar daripada jantan dan bertentangan dengan kepercayaan populer, jarang betina memakan jantan setelah kawin.

3. ARMY ANTS

Mereka banyak ditemukan di Afrika dan Asia dan mereka membangun sarang saat berpindah-pindah. Risiko terbesar semut ini untuk manusia adalah ketika mereka bergerombol melalui rumah. Ketika persediaan makanan rendah, kawanan semut ini akan menggerombol dalam ukuran hingga 50 juta semut.

Ada laporan bahwa biasanya manusia dibunuh dengan membuatnya sesak napas (semut akan sering masuk ke dalam paru-paru). Mandibula mereka begitu kuat sehingga di beberapa bagian Afrika mereka digunakan secara individual sebagai jahitan darurat saat persediaan obat-obatan tidak tersedia.

2. BULLET ANT

Sebuah gigitan dari serangga ini tidak akan membunuh Anda, tetapi Anda tidak akan pernah melupakannya. Semut ini dinamai demikian karena gigitannya berasa seperti ditembak dan dapat menimbulkan gigitan yang paling menyakitkan dari setiap makhluk yang dikenal manusia.
http://webecoist.com/wp-content/uploads/2008/11/bullet-ant.jpg

Semut ini berada pada posisi nomor satu di Schmidt Sting Pain Index dimana ia digambarkan sebagai penyebab "gelombang yang terbakar, berdenyut, memakan semua rasa sakit yang terus berlanjut sampai 24 jam".

1. NYAMUK ANOPHELES

Nyamuk ini dianggap makhluk yang paling berbahaya di bumi karena menyebabkan lebih dari 300 juta kasus malaria setiap tahun, yang menghasilkan antara 1 sampai 3 juta kematian.

Mereka dapat juga membawa demam berdarah, kaki gajah, dan demam kuning. Mereka biasanya aktif selama malam hari, jadi salah satu cara untuk melindungi diri sendiri adalah dengan menggunakan pembasmi serangga dan mengenakan baju lengan panjang.

sumber



10 Hewan yang Memiliki Warna Menakjubkan

1. Panther Chameleon

Panther Chameleon memiliki kemampuan luar biasa untuk mengubah warna dan menyembunyikan dirinya sendiri, namun dia tidak bisa memilih warna apa yang dia inginkan karena dipengaruhi oleh suhu, cahaya dan bahkan oleh moodnya.

2. Sockeye Salmon

Kulit manusia pasti menjadi coklat karena panas, atau jadi merah jika kita malu, tetapi bayangkan jika warna kulit Anda benar-benar berubah dengan lingkungan anda? Itulah apa yang Salmon Sockeye biasa lakukan, normalnya berwarna biru dan perak, mereka akan berubah menjadi merah dan hijau sebelum bertelur.

3. Bird of Paradise

Bird of paradise jantan memiliki bulu warna-warni yang fantastis, dia menari, berpose dan benar-benar berubah bentuk untuk merayu betina yang tampak kurang eksotis. Keberadaan bird of paradise kurang beruntung karena memiliki nilai besar terhadap penduduk asli dari New Guinea, dimana bulu dan kulit mereka diperdagangkan, bahkan beberapa spesies terancam punah.

4. Weedy Sea Dragon

Weedy sea dragon adalah makluk dasar laut aneh yang indah dan penuh warna. Yang betina bisa menghasilkan 250 telur sekaligus, dan yang jantan menjaga setelah mereka bertelur dan dia tidak boleh kehilangan mereka. weedy sea dragon ditemukan di lepas pantai Australia, dimana badannya memungkinkan untuk bersembunyi di antara rumput laut ketika predator datang.

5. Blue-Footed Booby

Blue-footed booby betina tertarik pada yang jantan yang warna kakinya lebih terang, jadi beruntung bagi burung yang memiliki warna kaki yang lebih cerah pada musim kawin. Burung ini biasa ditemukan di Kepulauan Galapagos di Pasifik, tetapi dapat juga ditemukan di berbagai pulau tropis dan subtropis lainnya.

6. Temminck’s Tragopan

Dengan jambul warna orange dan coklat, dada yang terlihat seperti hiu paus berbaring di atas hati, Temminck's Tragopan sangatlah mencolok. Tidaklah mengherankan kalau ia dianggap burung yang paling tampan di dunia. Burung yang menakjubkan ini ditemukan di hutan Asia Selatan. Warna biru wajahnya sebenarnya adalah kulit, bukanlah bulu.

7. Clownfish

Clownfish terlihat cantik dengan warna orange cerah dan garis-garis putih, tapi itu tertutup dengan lumpur. Hal ini penting untuk ikan membentuk satu tim besar dalam alam dengan anemon laut meskipun mereka bergantung pada satu sama lain untuk bertahan hidup, dan lendir melindungi Clownfish dari sengatan anemon itu.

8. Lesser Flamingo

Apakah Anda tahu warna merah muda cantik flamingo yang terkenal itu berasal dari pigmen dalam alga yang dimakan itu? lesser flamingo adalah yang terkecil dan paling produktif dari keluarga flamingo yang ditemukan di Afrika dan beberapa bagian Asia. Burung-burung yang indah ini diburu dan dimakan oleh babon, kucing liar dan elang.

9. Sailfish

Ikan sailfish yang bercorak biru pasti membuat pernyataan, tapi tidak ada hubungannya dengan fashion. Mereka menyala ketika sailfish berburu, membingungkan mangsanya dan membiarkan para pemburu mengetahui apa yang mereka lakukan. Sailfish biasanya menyimpan senjatanya di bawah dan dimunculkan saat dia terancam untuk memunculkan ilusi yang lebih besar

10. Monarch Butterfly

Semua orang menyukai kupu-kupu, terutama yang cantik, tapi warnanya yang benar-benar indah menjadi peringatan bagi pemangsa untuk tidak memangsa mereka karena mereka beracun. Monarch mungkin paling dikenal saat migrasi ke selatan di Amerika Utara, ketika salju musim dingin pertama tiba. Kupu-kupu ini hanya bermigrasi ke utara dan selatan seperti yang biasa burung lakukan.

sumber

Friday, October 14, 2011

Penyakit Kelinci : Pilek, Sesak Napas, dan Bulu Mulut Kusut


Berikut ini adalah naskah yang perlu dibaca oleh para pemelihara kelinci terkait dengan maraknya kelinci sering pilek. Kelinci pilek sebenarnya hanyalah efek dari penyakit pasteurella multocida. Naskah ini adalah terjemahan otomatis dari google. Jika Anda tidak puas bisa membacanya langsung dari sumber berikut ini : http://www.celebratingrabbits.com/stories/pasteurella.html
Pasteurella: 
oleh Marie Mead (dengan bantuan dari Hillary Cook, DVM CVA dan
Anna Meredith, MA VetMB CertLAS DZooMed MRCVS)
Pembaca yang tidak terbiasa dengan Pasteurella mungkin menemukan beberapa informasi yang terkandung dalam artikel ini menjadi agak menakutkan yang cukup sehingga mereka bisa khawatir tentang kelinci mereka. Saya ingin meyakinkan pembaca segera bahwa saya telah kelinci yang terinfeksi Pasteurella, dan mereka terus menjadi makhluk kecil yang hidup. Mereka melompat di sekitar rumah, makan dan minum seperti biasa, dan seperti ingin tahu dengan yang lain!
Perlu diingat bahwa tujuan dari artikel ini adalah untuk memberi tahu Anda apa yang dapat terjadi pada kelinci, bukan apa yang selalu akan. Memiliki pemahaman tentang Pasteurella dapat menciptakan dasar untuk tindakan positif.
Pendahuluan
Pasteurella mengacu pada genus dari berbagai jenis bakteri, beberapa di antaranya mungkin menjadi bagian dari flora normal kelinci. Kekhawatiran muncul dengan Pasteurella multocida (P. multocida) karena dapat menyebabkan berbagai penyakit (disebut secara umum sebagai pasteurellosis). Meskipun bakteri dapat menyebabkan abses, yang terbaik adalah dikenal dalam kaitannya dengan gangguan pernafasan.
Sementara P. multocida dapat memiliki luas mempengaruhi kesehatan, banyak kelinci yang kuat sistem kekebalan tubuh yang memerangi dan menghancurkan bakteri atau setidaknya tetap terkendali sehingga tidak menyebabkan penyakit. Selain itu, tidak semua strain dari P. multocida memiliki konsekuensi serius, dan banyak dari kelinci yang menunjukkan tanda-tanda itu hidup sampai usia tua. Lebih jauh lagi, fakta bahwa kelinci menerima perawatan hewan yang lebih baik hari ini berarti bahwa bakteri sering dibahas dalam tahap awal. Ada cara untuk membantu Anda dalam menjaga kesehatan kelinci, beberapa di antaranya disebutkan dalam artikel ini.
Pasteurella multocida (P. multocida)
P. multocida mempengaruhi berbagai hewan, termasuk kelinci, ternak domestik, dan unggas. Hewan Kerajaan Inggris Dr Anna Meredith, yang telah menerbitkan banyak buku tentang kelinci dan Kepala Exotic Layanan Hewan di University of Edinburgh, laporan:
Spesies bakteri P. multocida mencakup banyak jenis, yang bervariasi dalam virulensi mereka. Kelinci dapat dipengaruhi oleh banyak strain bakteri, tetapi yang paling sering terisolasi adalah jenis A dan D. Tipe A adalah yang paling sering ditemukan, tetapi tipe D lebih patogenik dari tipe A dan berhubungan dengan penyakit yang lebih berat.
Adalah penting untuk menyadari bahwa tanda-tanda indikasi Pasteurella sebenarnya bisa disebabkan oleh sesuatu yang lain. Sebagai contoh, discharge hidung dapat mengakibatkan dari bakteri lain (seperti Bordetella bronchiseptica) atau bisa juga gejala dari masalah gigi. Hal ini menggarisbawahi pentingnya mendapatkan diagnosis dari kelinci-berpengetahuan dokter hewan.
Beberapa kelinci mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda dari P. multocida. Dalam Kelinci Textbook Kedokteran, Dr Frances Harcourt-Brown menulis, “Dalam kelinci, P. multocida dapat berada di rongga hidung tanpa menyebabkan penyakit.”
Klarifikasi lebih lanjut disediakan oleh Dr Meredith: “Banyak kelinci sub-klinis pembawa Pasteurella. Perkembangan penyakit klinis biasanya dipicu oleh stres seperti diet tidak sehat, kondisi hidup najis, dan penyakit dari penyebab lain. “
Dr Thomas Donnelly dilaporkan dalam artikel “Aplikasi Laboratorium Hewan di Exotic Pet Immunoassays Practice”: “Perumahan, khususnya kualitas udara, adalah penting; kimia cedera pada mukosa pernapasan melalui pemaparan ke amonia meningkatkan kerentanan terhadap P. multocida kelinci infeksi. “iritasi pernapasan lainnya termasuk asap rokok, debu, jamur (selimut, jerami), parfum, pemutih, dan pembersih solusi.
Informasi di atas menekankan pentingnya pencegahan biasa praktek, termasuk makan makanan yang tepat, menjaga kotak sampah dan kebersihan daerah hidup lainnya, dan memastikan udara bersih.
Kondisi kesehatan Sehubungan dengan P. multocida
Penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan bagian atas-penyakit yang paling umum dikaitkan dengan P. multocida adalah ingusan (rhinitis), sebuah infeksi saluran pernapasan bagian atas. Bersin, batuk, keluarnya cairan dari lubang hidung (jelas tebal, nanah putih), dan berisik bernapas adalah tanda-tanda dari gangguan. Sementara perawatan, discharge hidung dapat dipindahkan ke kaki depan dan ke sinus, mata, dan saluran air mata (menyebabkan sinusitis, konjungtivitis, dan Dakriosistitis, masing-masing). Sangat penting untuk dicatat lagi bahwa ada penyebab lain dari penyakit pernapasan.
Infeksi genital-Baik laki-laki dan perempuan kelinci dapat host infeksi, termasuk orkitis (peradangan testis) dan pyometra (infeksi rahim).
Peradangan pada telinga-P. multocida dapat menyebar dari bagian hidung ke telinga tengah melalui tabung Eustachio, menyebabkan otitis media-sering ditandai dengan kelinci menggaruk-garuk pangkal telinga. Bahkan jika infeksinya dihilangkan dari lubang hidung, telinga mungkin tetap terinfeksi. Nanah bisa terbentuk di dalam relung telinga dan dapat menyebabkan penyakit vestibular, yang dibuktikan dengan tanda-tanda neurologis seperti bergulir, nystagmus (cepat, gerakan tak sadar bola mata), atau memiringkan kepala. [Catatan bahwa meskipun P. multocida dapat berhubungan dengan torticollis (kecut leher atau kepala miring), Encephalitozoon cuniculi mungkin juga menjadi penyebabnya.] Serius lainnya akibat dari infeksi telinga dapat kehilangan otot koordinasi (ataksia).
Kelumpuhan wajah unilateral, kadang-kadang disebut sebagai Bell’s palsy-Jika impinges infeksi pada saraf wajah di satu sisi, kelemahan otot yang dihasilkan dapat memberikan kelinci yang agak menyimpang, menyelipkan-di-satu-sisi terlihat. Kondisi kosmetik daripada tampaknya lebih serius. Dua kelinci saya telah diselamatkan Bell’s palsy dan tampaknya tidak memiliki kesulitan yang berhubungan dengan itu.
Infeksi saluran pernafasan bawah, termasuk pneumonia-Kelelahan, kelesuan, atau keengganan untuk bergerak di sekitar mungkin akan tanda-tanda penyakit saluran pernafasan lebih rendah. Tanda-tanda lain adalah depresi, anoreksia, dan penurunan berat badan. Ini adalah kondisi yang sangat serius dapat berakibat fatal, kadang-kadang kelinci satunya tanda mungkin menjadi masalah pernapasan. (Salah satu menyelamatkan kecil saya terinfeksi dengan P. multocida, yang menyebabkan radang paru-paru. The pembedahan mayat menunjukkan bahwa satu paru-paru benar-benar abscessed dan bahwa memiliki banyak lesi lain.)
Abses-koleksi lokal ini nanah (dibentuk oleh jaringan disintegrasi dikelilingi oleh daerah meradang) dapat terjadi di mana saja pada atau dalam tubuh. Meskipun P. multocida sering merupakan penyebab, banyak organisme lain (misalnya, Staphylococcus aureus) dapat juga memicu kondisi. Pada kelinci, pengumpulan nanah biasanya sangat tebal dan tumor-seperti (tidak seperti abses pada manusia, anjing, dan kucing) dan harus umumnya pembedahan. Wajah abses sering dikaitkan dengan penyakit gigi, namun, P. multocida tidak umum ditemukan pada abses gigi.
Luka-P. multocida Karena sering hadir dalam rongga hidung, menjilati dan perawatan dapat menyebarkan bakteri untuk luka, yang mengakibatkan abses atau kadang-kadang dalam selulitis (radang di bawah kulit atau jaringan ikat). Dalam artikel “Pasteurella multocida Infeksi di Kelinci,” almarhum Dr Barbara Deeb menunjukkan bahwa selulitis “lebih sulit untuk mengobati daripada abses, dan tes sensitivitas antibiotik menjadi lebih penting.”
Tulang-P. multocida dapat menyebabkan osteomielitis (infeksi tulang). Sebagai contoh, kelinci dengan rhinitis parah kerusakan dapat memiliki tulang kecil (turbinates) di dalam rongga hidung.
Bakteri dalam darah (bakteremia) – Setelah bakteri didapatkan, infeksi dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan melalui darah ke bagian lain dari tubuh, sehingga menghasilkan suatu kondisi penyakit umum serta abses pada organ-organ lain dari tubuh. Kelinci dapat mengembangkan demam dan mati tiba-tiba. Bakteremia yang paling sering dikaitkan dengan lebih ganas galur dari P. multocida.
Kedokteran Hewan Diagnosa
Seorang dokter hewan kelinci cerdas akan melakukan diagnosa untuk menentukan penyebab penyakit. Sebuah asumsi yang salah P. multocida adalah penyebab penyakit dapat mengakibatkan perawatan yang tidak tepat karena sesuatu selain bakteri dapat menyebabkan masalah. Bakteri tahan terhadap antibiotik tertentu juga merupakan pertimbangan untuk segera ditangani.
Diagnostics
Selain tanda-tanda yang dilaporkan oleh pengasuh, para dokter hewan akan mengambil kelinci suhu, menentukan setiap berat badan, dan perhatikan tekstur dan warna selaput lendir serta dalam setiap pelepasan. Nanah kering (yang mungkin terlihat seperti lilin) mungkin perlu dihapus dari telinga. Mendengarkan ke jantung dan paru-paru akan menentukan apakah suara pernafasan yang abnormal didengar selama napas atau mengeluarkan napas.
Sebuah menyebabkan penentuan definitif tidak dapat dibuat semata-mata atas menyajikan tanda-tanda penyakit. Dokter hewan dapat merekomendasikan budaya dan bakteri bloodwork (CBC, kimia, bakteri / virus penyakit penyaringan), yang dapat menunjukkan masalah seperti hati atau penyakit ginjal, masalah metabolik, infeksi atau peradangan, anemia, atau ketidakseimbangan elektrolit. Radiography (X-ray), USG, CT scan, atau MRI juga dapat digunakan.
Budaya dan Sensitivitas, PCR, dan serologis Pengujian
Suatu budaya dan uji kepekaan dokter hewan dapat membantu menentukan apakah agen infeksius Pasteurella. Namun, ada kesulitan dengan tes ini. Sedasi kemungkinan besar akan diperlukan, dan mungkin sulit (kadang-kadang tidak mungkin) untuk memperoleh sampel bakteri. Bakteri mungkin jauh kembali ke bagian hidung, kadang-kadang menyebabkan negatif palsu. Selain itu, P. multocida tidak dapat bertahan hidup dengan baik di luar inang dan mungkin tidak tumbuh di lab, atau jika budaya adalah positif untuk bakteri, hal itu mungkin tidak mungkin untuk menentukan ketegangan. Meskipun jelas ini kekurangannya, seorang dokter hewan yang berpengalaman dalam merawat kelinci akan memberikan saran yang terbaik untuk Anda kelinci tertentu.
Apakah ada alternatif? Dr Meredith membahas dua tes tambahan:
Sebuah PCR (polymerase chain reaction) uji secara akurat mendeteksi kehadiran P. multocida DNA dalam sampel. Ini dapat sangat berguna karena memberikan indikasi yang akurat P. multocida hadir dalam infeksi aktif. Ini juga memiliki keuntungan karena dapat digunakan pada kedua bakteri hidup dan mati.
Tes serologis mencari kehadiran dalam darah antibodi terhadap P. multocida. Namun, ini bisa sulit menafsirkan karena banyak kelinci akan telah terkena Pasteurella dan memiliki antibodi, tetapi bakteri mungkin bukan penyebab penyakit. Selain itu, hasil serologi seringkali mengambil minggu untuk mendapatkan.
Veterinary Treatment
Pangeran Edouard, salah satu diselamatkan kelinci, tiba dengan infeksi Pasteurella parah, tetapi budaya dan uji kepekaan tidak berhasil. Dr Cook telah melakukan beberapa dugaan sehingga ia bisa stabil, dan penisilin G diresepkan. Setelah pembedahan bisa dilakukan, Pangeran Edouard abses sepanjang garis rahang dan di telinga batinnya telah dihapus. Itu pada saat itu bahwa dokter hewan bisa menentukan bahwa enrofloxacin (Baytril ®) harus diberikan. Namun, pada kelinci saya yang lain (juga terinfeksi dengan P. multocida pada saat rescue), azitromisin adalah pengobatan.
Antibiotik diperlukan untuk pengobatan kondisi P. multocida. Idealnya, budaya dan kepekaan tes yang akan menentukan untuk meresepkan. Antibiotik yang efektif terhadap Pasteurella termasuk enrofloxacin (Baytril ®), trimethoprim sulfa, kloramfenikol, dan penisilin G. Meskipun tidak ada laporan-laporan yang diterbitkan penggunaannya untuk pasteurellosis di kelinci, Dr Meredith mengkonfirmasikan bahwa azitromisin telah berhasil digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan pada kelinci.
Dalam beberapa kasus, antibiotik akan cepat menghapus infeksi. Dalam kasus lain, terutama jika infeksi kronis atau mendalam, antibiotik mungkin diperlukan untuk penggunaan jangka panjang. Sebuah probiotik mungkin juga akan diresepkan untuk membantu menjaga keseimbangan flora usus.
Perawatan tambahan mungkin termasuk obat anti inflamasi, disiram dari saluran nasolacrimal, nebulization terapi, telinga dan tetes mata, administrasi cairan, atau pembedahan.
Beberapa pengobatan komplementer juga dapat membantu. Dr Hillary Cook, seorang Virginia (USA) dokter hewan hewan bersertifikat di akupunktur dan penggunaan ramuan tradisional Cina, saham berikut:
Aku kadang-kadang memberikan tembakan besi karena kelinci dapat menjadi anemia dari penyakit kronis. Karena kenyataan bahwa Pasteurella adalah penyakit berbasis kekebalan tubuh, saya sering meningkatkan imunitas meresepkan obat-obatan dan / atau suplemen untuk meningkatkan pemulihan atau remisi bersama dengan konvensional obat antibiotik atau sakit.
Jamu yang paling umum tincture saya meresepkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah pisang raja dan Echinacea. Suplemen termasuk suplemen asam lemak minyak buah kelapa merah, vitamin dibuat untuk kelinci, dan DMG (N, N dimethylglycine).
Jika penyakit telah mempengaruhi organ, saya sering meresepkan herbal Cina rehmannia untuk keterlibatan ginjal atau milk thistle untuk keterlibatan hati. Akupunktur adalah berguna dalam membantu pemulihan dari penyakit, bersama dengan formula herbal Cina yang memasukkan ke Cina Tradisional Kedokteran Hewan diagnosis. Excellent diet dan lingkungan yang bersih selalu menjadi bagian dari rumus untuk pengobatan.
Kortikosteroid adalah kontraindikasi untuk pasteurellosis. Seperti tulisan ini, tidak ada vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit pada kelinci.
Perawatan di Rumah
Dokter hewan anda akan memberikan perawatan di rumah rencana pengobatan. Jika kelinci anda memiliki mata berair kronis, kompres hangat akan membantu menjaga kulit dari menjadi meradang. Jika kelinci tidak makan atau minum seperti biasa, intervensi seperti jarum suntik-makan dan cairan subkutan akan diperlukan.
Sebagai tambahan yang ke rejimen kesehatan, dokter hewan Anda mungkin mendiskusikan pentingnya diet yang tepat dan bebas stres lingkungan, dan stimulasi fisik dan mental. Juga catatan dan diskusikan dengan dokter hewan Anda gejala baru, perubahan perilaku, atau benjolan di tubuh.
Pengiriman ke Rabbits Lainnya
Itu harus agak menghibur untuk mengetahui bahwa penyakit menular pasteurellosis perhatian yang lebih besar untuk kelinci koloni (beberapa tempat penampungan hewan dan peternakan, laboratorium, bulu, dan industri daging) dari rumah tangga kita kelinci. Namun, kita mungkin tidak tahu di mana kita berasal dari kelinci atau kondisi di mana dia tinggal. Sebagai contoh, seperti Dr Deeb menunjuk keluar, “Kelinci tersedia di toko hewan peliharaan tidak mungkin dari Pasteurella-koloni bebas.”
Transmisi pasteurellosis dari kelinci yang terinfeksi adalah melalui kontak langsung dengan lendir hidung, termasuk penularan melalui udara saat bersin kelinci yang terinfeksi. Penyebaran juga dapat terjadi melalui luka terbuka menjilati; berbagi air dan makanan mangkuk, kotak sampah, dan mainan; dan membawa bakteri pada kulit pengasuh atau pakaian. Penyakit ini dapat dipakai bersama-sama selama perkawinan (infeksi kelamin), dan seorang ibu kelinci dapat menulari ke kit.
Setiap kelinci adalah unik, dan tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana kelinci akan bereaksi terhadap kehadiran P. multocida. Mengutip Dr Meredith: beberapa kelinci akan melawan infeksi, yang lain akan menyerah; beberapa kelinci akan mengusir bakteri, yang lain akan menjadi pembawa; beberapa kelinci akan mengembangkan kondisi kronis kurang serius, yang lain akan menderita penyakit akut.
Bila ada lebih dari satu kelompok kelinci di rumah, menjaga kelompok terpisah mungkin disarankan, terutama jika satu kelompok dipengaruhi untuk pasteurellosis. Sudah menunjukkan bahwa pemisahan sesedikit empat kaki dapat memperlambat transmisi. Jika mungkin, memisahkan kelompok-kelompok ke wilayah yang berbeda dari rumah akan sangat membantu. Ingatlah bahwa kita, sebagai pengasuh, dapat menyebarkan bakteri dari satu kelompok ke kelompok lain.

Kepedulian Anggota Keluarga
Pengasuh secara alami ingin tahu apakah penyakit-terutama yang infeksius seperti pasteurellosis-dapat ditularkan kepada anggota lain dari keluarga. Dr Cook menawarkan pikiran ini:
Praktek umum kebersihan dan sanitasi seharusnya mencegah penularan kepada anggota keluarga. Setiap kali ada hewan yang membawa penyakit, gunakan hati-hati dalam interaksi dengan manusia dengan penurunan sistem kekebalan tubuh, seperti sangat muda, geriatrik, atau individu immunocompromised.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Mengingat kondisi kesehatan yang serius yang dapat hasil dari P. multocida, lega rasanya bahwa banyak kelinci membawa bakteri dalam tubuh mereka tetapi kebanyakan tidak sakit. Penting untuk meletakkan Pasteurella dan semua penyakit serius ke dalam perspektif. Ya, kelinci Anda dapat menjadi sangat sakit dari bakteri. Namun, itu lebih mungkin bahwa kelinci akan menderita sakit kesehatan karena pola makan yang buruk dan stres. Mengoptimalkan kesehatan kelinci akan memungkinkan tubuh nya untuk melawan patogen seperti P. multocida serta lebih cepat pulih dari penyakit atau cedera.
Pencegahan dimulai dengan memberikan perawatan dasar yang tepat, termasuk diet yang tepat; ruang hidup bersih dan banyak latihan, stimulasi mental, dan persahabatan. Menjaga kelinci anda bahagia dan sehat diterjemahkan ke dalam mengurangi stres dan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Berikut adalah beberapa metode untuk mendukung sistem kekebalan tubuh kelinci:
* Perlakukan kelinci sebagai bagian integral anggota keluarga memberi mereka perhatian, cinta, dan kebebasan sekaligus menjamin keselamatan dan kesejahteraan mereka.
* Feed diet yang tepat, termasuk jumlah terbatas kualitas rumput jerami. Menyediakan air tawar setiap hari.
* Cari kelinci anda ruang hidup di daerah yang bebas dari konsep, suara keras, dan bahan kimia / parfum. Kelinci yang sosial dan suka mencari teman, tapi mereka juga perlu memiliki ruang mereka dilindungi dan dihormati oleh semua anggota keluarga, termasuk binatang pendamping lain.
* Karena uap amonia dapat meningkatkan kelinci P. multocida kerentanan terhadap infeksi, mencuci kotak-kotak sampah secara teratur. (Setelah setidaknya satu kotak tambahan memungkinkan cepat dan mudah swap.)
* Cuci mangkuk air dan makanan sehari-hari.
* Bersihkan ruang bermain kelinci dan buang menggunakan kotak kardus dan tabung.
* Cuci tangan sesering di siang hari dengan sabun dan air untuk membantu mencegah penyebaran bakteri. Jangan mengandalkan sabun antibakteri sebagai, seiring waktu, mereka dapat menjadi tidak efektif atau dapat menyebabkan resistan terhadap bakteri untuk berkembang.
* Buka jendela bila memungkinkan untuk memungkinkan pertukaran udara dan untuk membantu membersihkan suasana dalam ruangan polutan dan debu dari jerami. Pertimbangkan untuk menggunakan alat pembersih udara.
* Menjaga suhu ruangan yang dingin untuk mencegah panas stres atau kelelahan.
* Apakah cukup jarum suntik di tangan sehingga mereka tidak harus dibagi antara kelinci.
* Lakukan kelinci biasa check-up, mencatat hal-hal seperti perubahan berat, gumpalan atau benjolan, dan tanda-tanda infeksi. Ambil kelinci anda ke dokter hewan bila Anda mencurigai adanya masalah kesehatan.
* Apakah dokter hewan menunjukkan beberapa prosedur sederhana untuk membantu Anda memantau dan merawat kelinci Anda: suhu mengambil, jarum suntik makan, pemberian cairan subkutan dan pengobatan.
* Saat membawa kelinci baru rumah, terus padanya terisolasi dari kelinci lain sampai kelinci dokter hewan yang berpengalaman dapat melakukan ujian.
Kesimpulan
Wali tidak boleh kehilangan hati jika kelinci mereka didiagnosis dengan pasteurellosis; itu mungkin bagi kelinci untuk hidup bahagia dengan kondisi. Karena saya biasanya berlangsung hanya dalam unadoptable kelinci, ada yang cukup tua dan paling datang dengan masalah kesehatan. Saya sering mengingatkan diri sendiri bahwa kualitas hidup mereka adalah apa yang paling penting. Kelinci di rumah saya hidup uncaged (kecuali ada alasan medis untuk melakukan sebaliknya), sehingga mudah bagi mereka untuk menunjukkan joie de vivre yang tampaknya begitu melekat pada sifat mereka. Ketika diberi kebebasan untuk mengekspresikan diri, mereka lakukan!
Salah satu sukacita terbesar saya adalah melihat seekor kelinci yang sebelumnya hanya tahu keberadaan yang dikurung tiba-tiba menyadari apa artinya memiliki kebebasan. Pangeran Edouard adalah seperti kelinci. Ketika ia tiba, tubuh tuanya kurus kering dan ia sangat sakit dengan infeksi Pasteurella dan abses. Dia pernah dipenjara selama bertahun-tahun bahwa ia bahkan tidak bereaksi ketika pintu ke kondominium dibiarkan terbuka. Aku akhirnya harus menghapus dia dari tempat kediaman-dan setelah itu, ia menikmati kebebasan! Rapuh meskipun ia, Pangeran Edouard akan kepala di lorong; ketika ia lelah, dia tidur di mana pun ia mendarat. Ketika ia harus menggunakan kotak sampah, ia akan membuat jalan kembali ke kondominium dan menggunakan kotak, kadang-kadang menetap ke jerami lembut. Lain waktu ia akan melompat keluar dan melakukan mengocok canggung lagi di lorong. Saya merasa terhormat untuk mengetahui dan peduli untuk ini sangat khusus memangkas Perancis, dan artikel ini ditulis sebagai penghormatan kepada dia.
Hangat terima kasih kepada dokter hewan yang berbagi keahlian mereka untuk artikel ini.
Referensi
* Deeb, Barbara, “Pasteurella multocida Infeksi di Kelinci.” Www.rabbit.org / perawatan / pasteurella.html
* Donnelly, Thomas M, “Laboratorium Hewan Penerapan Exotic Pet Immunoassays dalam Practice.” Dalam: Exotic DVM, Volume 8, Issue 4. (Sebagaimana dikemukakan pada tahun 2006 International Conference on Exotics)
* Harcourt-Brown, Frances, Textbook on Rabbit Medicine. Butterworth Heinemann, 2002.
* Meredith, Anna, “Respiratory Disorders.” Dalam: Meredith, A. dan Flecknell, P., Eds. Manual BSAVA Kelinci Kedokteran dan Ilmu Bedah. Hewan Kecil British Veterinary Association, 2006.
* Oglesbee, Barbara L, The 5-Minute Veterinary Consult: Ferret dan Rabbit. Blackwell Publishing, 2006.
* Quesenberry, Katherine E. dan Carpenter, James W., Eds. Ferrets, Kelinci dan Rodent: Klinik Kedokteran dan Ilmu Bedah, Edisi Kedua. Saunders.
* Saunders, Richard A. dan Davies, Ron Rees, Notes on Rabbit Internal Medicine. Blackwell Publishing, 2005.
Sebuah versi singkat dari artikel ini diterbitkan di Terbitan 7, Fall / Winter 2008, dari Bunny Mad ( “Majalah untuk kelinci orang gila!”), Sebuah publikasi Inggris Raya. www.bunnycreations.co.uk. Digunakan dengan kesepakatan oleh penerbit.

Penyebab Kematian Kelinci


Ada banyak penyebab kematian anak kelinci di bawah umur 3 bulan. Namun dari sekian banyak penyebab tersebut mayoritas disebabkan oleh pola penyapihan yang tidak beres. Mari kita memakai paradigma yang rasional dalam hal ini. Anak kelinci butuh pasokan Air Susu Induk (ASI) sejak lahir hingga umur antara 32-37 hari. Ini normalnya. Sebagian ada yang mencapai 42 hari masih menyusu. Jika disapih dibawah umur itu, dampak yang nyata ialah kurang gizi. Rumput yang dimakan sejak umur 17-35 hari sesungguhnya belum cukup untuk mengganti gizi ASI. Anak-anak lucu ini selain memang secara naluriah sangat bergantung pada asupan gizi dengan pola yang nikmat dengan cara menyusui induknya, juga butuh gizi yang cukup dari ASI sebagai energi. Tak heran jika banyak kelinci yang disapih dibawah umur 35 hari sering murung dan lesu.
Sekalipun sebagian kelinci tidak mengalami masalah yang fatal disapih di bawah umur standar itu tetapi tetap saja hal itu tidak baik. Hanya sedikit yang tahan hidup lama. Bagi yang tidak tahan dan selalu kangen dengan ASI kelinci stres, setelah stress ia akan males makan rumput atau konsentrat. Di situlah benih-benih kematian berkembang, apalagi dicampur dengan kelinci lain yang mungkin dirasakan tidak membuat nyaman dirinya. Kalaupun kelinci sudah menyusui sampai lebih 35 hari, kita pun tidak boleh memisahkan dari induknya secara mendadak, butuh proses pemisahan berpola, misalnya pagi dipisah, sore dikumpulkan kembali. Pola ini bias dilakukan antara 4-6 hari.
Bagi kelinci anak, sebagaimana manusia, peranan Ibu bukan semata menyusui, tetapi juga sebagai pelindung. Lihatlah dengan fakta di mana sang induk setiap waktu selalu memberi kasih saying pada anak-anaknya dengan cara menjilati atau menikmati kebersamaan saat makan dan tidur. Dari sisi psikologi ketergantungan ini membuat anak-anak sulit berpisah. Makanala dipisah secara mendadak sering mengakibatkan stress dan kehilangan selera makan, bahkan selera hidup. Kita harus paham dan sadar bahwa sebagian dari kelinci kita memiliki daya tahan tubuh yang berbeda, seperti manusia. Ada yang mudah sakit dan ada yang kebal penyakit. Sebagai langkah aman, maka kita mesti memberlakukan semuanya sebagai kelinci yang rentan penyakit, terutama stress.Dengan cara itu kita bias menjaga anak-anak kelinci dari kematian. Anak kelinci yang dipisah secara mendadak biasanya mudah terserang bakteri ganas semacam Pasteurella multocida, enterotoxemia (yang mendorong produksi gas dan mengakibatkan bloat/kembung) atau bahkan bisa jadi mengakibatkan stress akut dengan penyakit caecal impaction(mati secara mendadak).
Maka, kalau ada pertanyaan, mengapa banyak kelinci anakan yang dibeli itu mati? Jawaban mendasarnya mudah, yakni pola penyapihan yang tidak beres, selain karena masalah stress akibat perjalanan kendaraan tentunya.
Tradisi baru.
Seharusnya kita memang memulai tradisi baru dalam hal penyapihan ini. Jika mau aman, seyogianya kelinci anak diperjual-belikan setelah umur 3 bulan. Mutazim Fakkih, Ahli Kelinci dari Klaten mengatakan, “saya tidak akan pernah melepas kelinci saya di bawah umur 3 bulan. Sebab kalaupun tidak mengakibatkan kematian, biasanya anakan itu jelek untuk indukan. Induk yang baik adalah yang dirawat secara baik sejak kecil, terutama sehat bersama sang induk,” ujar pemilik kelinci Indukan berjumlah lebih seribu ekor ini. Menurut Tazim, ia tidak merasa rugi terbebani pakan selama pemeliharaan anak-anak kelici selama 2 bulan. Sebab ia bisa merasionalisasikan harga jual dengan biaya pakan dan perawatan. Dengan cara itu Tazim membuktikan angka kematian kelinci sangat rendah dan mereka yang hidup bisa menjadi indukan berkualitas. (fm/kki) (bersambung)

Jenis-Jenis Rumput Untuk Pakan Kelinci


Ada banyak jenis rumput untuk kelinci. Beberapa gambar berikut ini bisa jadi ilustrasi rumput apa yang cocok buat kelinci Anda. Karena banyaknya jenis rumput, kami tidak bisa memangsa satu persatu. Sebagai bantuan kami sarankan mencari sendiri di google misalnya dengan mengeklik beberapa nama rumput berikut ini: patikan kebo, patikan cina, tempuyung, dandelion, sintrong, legetan, bandotan, mangkokan, rumput gulma tegalan dll.
Rumput-rumput gulma
=========================================
Sintrong. Bisa diberikan sebagai campuran.
=============================
Legetan (sangat disukai kelinci), kandungan legetan baik untuk pakan. Boleh diberikan dlm jumlah banyak.
===============================
Bandotan sedikit disukai kelinci, bisa untuk tambahan.
======================================================
ATAS: Beberapa rumput hijau untuk kelinci. Bisa diambil dari banyak tempat,seperti pinggir sawah, pinggir lapangan, tegalan (di bawah pohon jagung) dan lain-lain. Rumput-rumput liar (gulma) inilah yang baik untuk kelinci dan bukan rumput seperti setaria atau rumput gajah, rumput setaria atau jenis serupa (Bawah).
Rumput gajah, setaria, alang-alang atau sejenisnya sangat keras dan tidak boleh diberikan untuk kelinci.  Sedangkan bunga rumput gajah boleh diberikan sebagai gizi tambahan dalam jumlah sedikit.